"Bunda, Ayah kenapa gak main lagi sama Abang?" tanya Uky menghampiriku yang sedang dikamar meletakan baju yang baru saja disetrika
Sudah tiga minggu, Mas Adam selalu bersifat acuh padaku dan anak anak. Bahkan untuk mengantar Fara kembali ke luar kota saja dia tidak bisa, alhasil hanya aku, anak anak dan Bagas yang mengantarnya. Padahal biasanya kami selalu bersama sama mengantar Fara sesibuk apapun itu Mas Adam
Sebentar lagi Bapak dan Ibu juga bilang kalau akan segera kembali ke tanah air. Dan selama itu juga Uky selalu menanyakan hal yang sama kepadaku hampir setiap hari
"Ayah kan kerja Bang, Abang main sama bunda sama adek aja ya? Atau mau kita kerumah kakak?" alihku padanya, inilah yang selalu aku katakan ketika dia bertanya Ayahnya
"Ayah kenapa kerja terus" gumam Uky yang masih dapatku dengar
"Ayah kan kerja untuk Abang juga, buktinya Abang kemarin dibelikan mainan baru kan" kataku menghiburnya
Sering sekali Mas Adam setiap pulang membawa mainan untuk Uky dan Niel, tak jarang dia juga membelikan baju untukku. Dan juga terakhir kemarin dia membelikanku satu set perhiasan yang kutaksir harganya tidak murah
Seolah olah Mas Adam membeli waktu yang seharusnya kita bisa bersama diganti dengan barang barang yang menurutku tidak perlu sama sekali. Akupun sudah berbicara panjang lebar kepadanya tapi dia selalu acuh padaku
"Abang gak mau jadi kayak ayah lagi" Kata Uky dan berlari keluar kamarku dengan menangis dan menutup pintu kamarnya dengan sedikit keras
'Kamu lihat anak kamu Mas, dia kecewa sama kamu" lirihku dalam hati
Akupun segera menyusul Uky dan meninggalkan Niel yang sedang tertidur sejak tadi
"Abang" panggilku dan menghampirinya
"Ayah jahat, gak pernah main sama Abang sama Adek" kesalnya dengan menatapku dengan mata merah karna menahan air mata
Uky bukan tipikal orang yang mudah mengeluarkan air mata, dia seperti ayahnya. Sifatnya sangat menjiplak bahkan wajahnya pun begitu
"Abang, Ayah sebenernya juga pengen main sama Abang dan Adek"
"Tapi ayah gak bisa untuk sekarang, ayah lagi ada misi rahasia sekarang ini, jadi harus diselesaikan dulu. Nanti kalo udah selesai bisa main lagi sama kita" jelasku dengan membawanya kepelukanku
Jujur, aku sendiri pun tidak tau kenapa Mas Adam sangat sibuk akhir akhir ini, bahkan dia tak pernah bercerita sama sekali. Aku tau dia kerja untuk aku dan anak anak, tapi rasanya ini sudah sangat kelewatan
"Sekarang Abang bersih bersih dulu yuk, mumpung Adek masih bobok" ajakku pada Uky yang tengah memelukku erat dengan bahu bergetar dan suara isakan yang sengaja dia tahan sekuat mungkin
Sore ini memeng Uky tidak berangkat sekolah TPQ-nya karena dia mengeluh lelah, dan sepulang sekolah tadi memang wajahnya terlihat sangat kelelahan dengan bibir merah dan mata satunya menyitakan kondisi tubuhnya yang sedang kurang sehat
Maka dari itu aku tidak memandikannya sore ini, takutnya kalo dia mandi malah jadi demam bahkan panas dalam. Karna cuaca akhir akhir sangat terik yang kadang langsung hujan, padahal harusnya ini musim kemarau
"Sekarang kita makan yuk, terus abang istirahat ya" setelahnya aku segera mengajaknya makan dan menyuruhnya tiduran didepan tv, dan aku beralih memandikan adik kecilnya
Suara adzan maghrib sudah menggema dengan indahnya, namun Mas Adam juga belum pulang. Sudah kupastikan pasti dia akan kembali lembur dan pulang jam sebelas lagi
"Abang bobok yuk, udah malem" beginilah suasana rumah setelah Fara kembali ke luar kota. Sangat sepi, karna hanya diisi aku, Uky dan Niel
"Abang mau bobok sama Ayah" katanya lirih dengan menunduk serta menautkan kedua tangannya, jam sudah menunjukan pukul 20:15 WIB tapi sang ayah belum juga pulang
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah Denganmu [END]
ChickLit"Terimakasih mau menerima saya dan Uky dikehidupan kamu Nin, saya yakin kamu yang selama ini saya dan Uky cari" katanya sambil membawaku ke pelukannya, duh kok manis bangeut sih bapak suamiku ihh "Iya mas, bimbing aku dan tegur aku jika salah ya ma...