Tak perlu waktu lama, sampailah rombongan Adam dan Bagas dirumah sakit. Dengan cepat Adam membawa Shanin turun dan memanggil suster untuk segera memberikan pertolongan pada sang istri dan adiknya
"Suter, Dokter" teriak Adam disusul para perawat memakai pakaian serba putih itu membawa brangkar
Shanin tergolong orang yang kekebalan tubuhnya sangat kuat. Tapi sekalinya dia sakit butuh waktu lama untuk kembali pulih. Sama halnya sekarang, dia jarang sekali sakit sampai pingsan seperti ini. Sekalinya Shanin pingsan dia akan sadar dalam waktu yang lama bahkan sampai seharian seperti waktu dia hamil muda dulu, bedanya dulu dia hanya dua jam saja
"Tolong bapak silahkan tunggu diluar, kami akan memeriksa kondisi pasien terlebih dahulu" kata suster mencegah Adam dan Bagas yang mencoba menerobos ingin masuk ke IGD
"Dam, Gas, tenang dulu. Kita tunggu dokter periksa mereka" ucap Bisma menenangkan mereka dan mengajaknya duduk
Bagas dengan tidak sabaran berjalan mondar mandir didepan pintu setelah hampir lima belas menit belum ada dokter maupun suster yang keluar. Sedangkan Adam tetap duduk dengan tangannya menyangga kepalanya yang serasa mau pecah
Ceklek
Suara pintu dibuka segera mengalihkan lamunan mereka semua menuju pria bertubuh tinggi memakai masker kesehatan sekali pakai tersebut
"Bagaimana keadaan calon istri dan kakak saya dok?" tanya Bagas tak sabaran dan memegang lengan sang dokter
"Sebaiknya kita bicarakan diruangan saya saja pak" ajak Dokter pada Adam dan Bagas yang kemudian diikuti Bisma dibelakangnya
Sedangkan Marcell beserta yang lain termasuk bodyguard Bagas, masih didepan IGD. Dengan rata rata memakai baju berwarna gelap mereka semua tampak seperti geng motor berandalan yang mengantar sang teman yang terluka dijalan. Karna bodyguard Bagas tak memakai pakaian resmi mereka
Setelah mereka sampai diruangan dokter tersebut. Adam dan Bagas dipersilahkan duduk, sedangkan Bisma berdiri karna hanya ada dua kursi saja. Setelah itu dokter mulai menjelaskan kondisi keduanya saat ini
"Begini pak, untuk pasien atas nama Fara, kondisi fisiknya baik baik saja tidak perlu dikhawatirkan, hanya tangannya saja yang terkilir. Sepertinya kedua pasien sempat jatuh dari motor, tapi tidak terlalu parah. Penyebab dia pingsan hanya karna kaget saja" jelas Dokter dan dipotong begitu saja oleh ucapan Bagas
"Jatuh dari motor?" tanya Bagas cengo
"Iya pak, itu perkiraan kami setelah melihat hasil pemeriksaan keduanya" jelas Dokter lagi
"Dan juga saya sarankan, setelah ini bawa saudari Fara untuk konsultasi dengan psikolog. Karna sepertinya mentalnya sangat terguncang saat ini" sambung dokter menatap Bagas
"Lalu bagaimana kondisi Anin dok?" tanya Bisma menyela Bagas yang hendak melayangkan protesnya pada hasil rekam medis sang dokter
"Untuk pasien atas nama Shanin, kondisinya cukup parah" kata Dokter
Damn
Bisma dan Adam seketika langsung memalingkan wajahnya dan mengumpat dalam hati, mengutuki perbuatan Aldo
"Kaki kirinya terkilir cukup parah, sepertinya juga sempat tertindih motor juga. Dan magh akut nya kambuh cukup parah juga"
"Dok-" sela Adam
"Mohon jangan meyela dulu pak" sanggah Dokter tak ingin dibantah sama sekali. Adam hanya menghembuskan nafas kasar dan semakin menegakkan tubuhnya
"Syukurnya saudari Shanin sudah melewati masa kritisnya, tadi jantungnya sempat berdetak tidak stabil. Sepertinya beliau sempat punya trauma yang parah ya?" tanya Dokter mencoba memastikan. Adam yang tidak tau kalau Shanin yang selalu terlihat kuat dimatanya, ternyata punya trauma yang parah
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah Denganmu [END]
Chick-Lit"Terimakasih mau menerima saya dan Uky dikehidupan kamu Nin, saya yakin kamu yang selama ini saya dan Uky cari" katanya sambil membawaku ke pelukannya, duh kok manis bangeut sih bapak suamiku ihh "Iya mas, bimbing aku dan tegur aku jika salah ya ma...