"Hiks..hikss adek nakal bunda" adu Uky yang duduk diapangkuanku
Niel sekarang dalam fase tumbuh gigi. Jadi apa aja yang dipegang sama diliat suka digigitin, termasuk Abangnya. Jadi ceritanya tadi aku tinggal masak buat makan malam, dan mereka lagi sama Ayahnya
"Maaf ya Bang adeknya gak sengaja, Abang maafin adek ya. Adeknya kan masih kecil, giginya baru mau tumbuh lagi jadi gatel" kataku menenangkan Uky
Gimana Abangnya gak nangis coba. Ini pundak bekas gigitannya ampe bedarah, aku yakin ini dalem soalnya gigi depan atas kan. Aku aja kalo nyusuin sambil digigitin sakit banget apalagi ini yang ampe berdarah. Ya Allah dek dek...
"Sttt udah ya, liat Abang udah gak nangis loh. Adek udah ya nangisnya ya nak" seru Mas Adam dengan menggendong Niel dengan berjalan mondar mandir disampingku
"Adek ayo sini, minta maaf sama Abangnya dulu ayo"
"Turunin dulu Mas anaknya"
"Sini deketan Bunda, ayo salim dulu"
"A'af " kata sang adek dengan mencium tangan sang kakak
"Abang, dijawab dong adeknya itu" kata Mas Adam yang mengelus kepala si anak sulungnya
"Micu buna"
"Miccuu"
"Miii.."
"Ululu haus ini, siapa tadi yang gigit Abang, hm? Adek gigit abang yah? Iya?" kataku sambil hendak meraih Niel tapi ditepis sang kakak dan mengeratkan pelukanya padaku
"Abang sama ayah dulu ya nak, adek mimi dulu ini" ucapku pada kakaknya
"Gak, gak mau" ketus Uky
"Abang, kita kedepan yuk. Beli eskrim sama permen" bujuk sang Ayah
"Gak mauuu hiks.."
"Enggak hikss hikss.."
"Yaudah Abang geser dikit yah, liat adeknya udah mau nangis"
"Enggak"
"Dikit aja sayang, nah gini. Abang dipangku bunda sini" aku angkat sedikit Uky untuk bergeser dipaha kiriku
"Ayo 1 2 3, Adek sini juga yah dipangku Bunda juga iya? berdua sama Abang diapangku Bunda" setelahnya aku angkat sang adek dipaha kananku dan mulai mimi susunya
Sang Ayah hanya diam saja dengan masih berdiri. Sepertinya sibapak dua anak ini merasa bersalah. Karena membuat anak anaknya nangis dan rewel dua duanya begini, padahal ini bukan murni kesalahannya sebetulnya
"Maaf sayang" katanya duduk disampingku
"Gapapa Mas" jawabku santai
"Biasanya juga pada begini ya?" tanya Mas Adam dengan mengelus punggung Niel sayang
"Iya" sahutku singkat dan tersenyum
Ya beginilah, namanya punya dua anak laki laki semua . Dan dua duanya sama sama aktif. Bagi ibu rumah tangga sepertiku, ini adalah hal biasa dan lumprah terjadi. Memang biasanya Abangnya yang banyak mengalah, tapi mungkin karena sudah capek main seharian dan ditambah sakit abis digigit Abangnya jadi ikut rewel
Setelah makan malam, aku membereskan meja dan mencuci piring kotor. Sedangkan Mas Adam menemani Uky Belajar malam ini, atas permintaan sang anak tentunya
"Astaghfirullah" kagetku tiba tiba ada tangan melingkar dipinggangku saat aku mencuci piring
"Mas, ngangetin tau gak" kesalku dengan menengok sedikit kearahnya
"Maaf ya, anak anak tadi rewel gara gara Mas tadi" katanya lirih dengan mengecup leherku
"Enggak apa apa, emang adek masanya tumbuh gigi kan. Jadinya gatel pengen gigit gigit mulu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah Denganmu [END]
ChickLit"Terimakasih mau menerima saya dan Uky dikehidupan kamu Nin, saya yakin kamu yang selama ini saya dan Uky cari" katanya sambil membawaku ke pelukannya, duh kok manis bangeut sih bapak suamiku ihh "Iya mas, bimbing aku dan tegur aku jika salah ya ma...