38

21.4K 1.5K 53
                                    

Jum'at sore yang menenangkan kali ini aku ditemani Uky yang sedang bermain dengan kelinci barunya pemberian Bagas sewaktu pulang mengantar Fara beberapa hari lalu digazebo samping rumah

"Bunda" panggil Uky dengan memegang wortel ditangan kanannya

"Iyaa" jawabku dengan menyuapi sang adik yang kini sudah mulai makan bubur halus

"Ini kelincinya namanya siapa?" tanyanya dengan mengelus lembut kelinci kecilnya

"Terserah Abang, Abang maunya dikasih nama siapa?" tanyaku balik, sebisa mungkin aku selalu mananyakan apa yang dia inginkan terlebih dahulu agar dia belajar mengerti dirinya sendiri dan merasa bahwa dia punya kebebasan untuk menentukan kemauannya tanpa ada paksaan dariku

"Ehm, Cilo boleh?" ujarnya setelah diam sembari berfikir dengan cukup lama

"Boleh, namanya bagus lucu" jawabku antusias menjawabnya

"Adek aaa" pekikku pada sang adik yang sedari tadi tidak bisa diam digendonganku

"Bunda" panggil Uky lagi

"Iyaaa" jawabku dengan suara yang mulai mengikuti nada bicaranya yang sedikit mendayu dayu

"Bagaimana hari ini?" ini salah satu hal yang paling aku suka dari anakku ini

Uky setiap harinya selalu menanyakan bagaimana hariku hari ini, begitupun pasa sang Ayah yang sedang sibuk sibuknya sekarang ini

Dia selalu ingin mengetahui keadaan orang tuanya dengan menanyakan hal itu, akupun tak keberatan sama sekali. Justru merasa sangat istimewa karena diumurnya yang masih enam tahun tapi bisa bersikap seperhatian itu kepadaku

"Menyenangkan, kalau Abang" kubalikan lagi pertanyaannya

"Menyenangkan, tapi gak ada ayah sepi" ucapnya lirih diujung kalimatnya

Besok sudah akhir pekan, dan aku tidak tau dia akan memilih kami anak istrinya atau bahkan memilih bergulat dengan segudang pekerjaannya yang bertambah setiap harinya

"Bunda" ya beginilah kalau sedang keluar mode manjanya saat sedang denganku begini

"Iyaaa" ujarku

"Abang sayang bunda" katanya berjalan mendekat dan mendongak menatapku

"Bunda lebih sayang Abang" jawabku mengelus rambutnya

"Bunda"

"Iyaaa"

"I Love you" ujar Uky dengan memeluk sebelah kakiku

"I love you too my boy" kataku memeluknya balik dengan sebeleh tangan

Jam sudah menunjukan jam delapan malam. Dan sekarang aku sedang menemani Uky tidur dikamarnya, sedangkan adeknya aku tidurkan dikasur bawahku sembari menunggu sang kakak yang belum nyenyak

Memang khusus kamar Uky kami memilih tempat tidur dengan dua kasur tingkat yang bisa ditarik dijadikan dua sesuai kebutuhan, karna mengantisipasi jikalau nanti ada saudara yang menginap dan ingin tidur dengannya

Setelah memastikan Uky sudah nyenyak, aku mengelus surai hitam legamnya dengan lembut seraya membisikan petuahku padanya

"Abang jadi anak baik ya, rajin sholat, gak boleh melanggar aturan agama, selalu utamain Allah, sekolah yang pinter, harus nurut sama orang tua, jadi orang yang sukses dan banggain Ayah, ibu, bunda sama adek. Bunda sayang Abang"

"I love you my baby boy" ucapku terakhir didekat telingan kanannya

Inilah kebiasaanku setelah menjadi Bundanya sejak hari pertama dia ingin ditemani tidur olehku, aku selalu membisikan petuah dan juga harapanku tentangnya semasa hidupnya nanti

Menikah Denganmu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang