"Bu, Insya'Allah besok aku nginep rumah Bapak, soalnya Ibu manaqipan wetonnya Bapak" ujarku pada Ibu yang sedang mengaduk sop ayam untuk menu makan malam kami hari ini
Memang Bapakku itu setiap wetonnya selalu bikin manaqipan, beliau bilangnya sih biar umurnya tambah berkah. Sekalian berbagi rezeki sama tetangga sekitar gitu
"Iya ndak apa apa nduk, lha wong kamu juga jarang tidur disana juga. Pasti Bapak Ibumu juga kangen sama kamu dan anak anak" ucap ibu sambil melihatku yang sedang mengiris kol dan seledri
"Nanti pas kesana ibu nitip gula ya, biar buat nambah bikin wedang" suruh ibu
Memang kebiasaan dua keluargaku ini, kalau ada yang punya hajatan meskipun hajatan kecil kecilan pasti dibawakan setidaknya gula kalo enggak ya minyak goreng buat nambah nambah katanya
"Ndak usah lah bu, kayak sama siapa aja" tolakku pada ibu. Dan disusul Bapak dengan Niel yang nangis digendongan beliau
"Jangan gitu tho, pokoknya kamu bawa. Bilang kalo Bapak Ibu gak bisa kesana gitu" kekeh Ibu
"Nin, ini loh disusuin dulu dari tadi mulutnya udah monyong monyong nih" kata Bapak menghampiriku. Dan segera aku mencuci tangan kemudian mengambil Niel dari gendongan Bapak
Ya seperti inilah keseharianku selain mengurus the shan's, yang Alhamdulillahnya semakin kesini sudah mulai berkembang. Dan isya'Allah kalo jadi mau buka cabang baru didekat kedainya Mas Adam, biar kalo ninjau sekalian gitu
"Abangnya mana pak? Kok gak keliatan dari tadi?" tanyaku pada beliau
Memang kalo sore begini aku dan Ibu lagi masak, Niel selalu diajak Bapak entah cuman main didepan atau kadang juga diajak main kerumah tetangga sama Abangnya. Karena memang Mas Adam pulangnya sekarang gak tentu, kadang siang udah pulang, kadang juga sore baru balik
"Masih kecantol noh dirumah si Marcell anakmu itu" jawab Bapak. Beliau memang orangnya lucu dan asik, jadi pas pertama bertemu aku gak terlalu canggung juga karena kepribadian Bapak yang hangat dan enjoy orangnya
"Kebiasaan anakmu Nin, kalo udah main lupa waktu dia. Sama kayak Bapaknya dulu" kata Ibu menyahutiku
Setelah Makan malam, Bapak dan Ibu pamit kerumah tetangga mau bantu bantu masak buat acara hajatan sunatan besok
Sedangkan aku sendiri beralih kekamar untuk mengganti sprei dan sarung bantal yang tadi sore belum sempat aku ganti, karena keburu si Adek rewel
Saat aku sudah selesai dengan urusan dua kamar lelakiku, aku kembali turun keruang keluarga bergabung dengan Mas Adam dan Uky
"Wah, lagi ngapain nih?" tanyaku melihat Ayah dan Anak sedang sama sama menyangga kepalanya masing masing
Sesibuk apapun Mas Adam, aku selalu mengingatkan dia untuk ada waktu berdua dengan Uky. Karna aku mau Uky menjadi anak yang terbuka bukan hanya denganku, tapi dengan sang Ayah juga
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah Denganmu [END]
ChickLit"Terimakasih mau menerima saya dan Uky dikehidupan kamu Nin, saya yakin kamu yang selama ini saya dan Uky cari" katanya sambil membawaku ke pelukannya, duh kok manis bangeut sih bapak suamiku ihh "Iya mas, bimbing aku dan tegur aku jika salah ya ma...