-flashback on-
Mobil itu berhenti tepat di depan gerbang sd bandung berlian yang tampak sepi dikarenakan 2 menit lagi bel masuk beebunyi.
Gadis cilik dengan seragam merah putihnya itu menatap sang kakak dengan tajam yang di balas dengan kekehan.
"hampir aja telat gegara kakak nih mana balap balap lagi naik mobilnya untung gak jantungan"timpal gadis itu yang tak lain ialah keni.
Vanila di buat gemes dengan keni yang tampak kesal itu karena ulahnya.
"ututu adik kakak yang cantik ini marah ya, udahdeh acara ngomel ngomelnya entar aja udah mau bel nih buru masuk"keni memghela nafasnya paarah tak hayal juga gadis itu menyalimi sang kakak lalu keluar dari mobil.
Vanila tersenyum di buatnya, sungguh keni ialah salah satu harta bahagia buatnya ia tak akan pernah membuat siapapun itu melukai hartanya itu.
"keni masuk dulu kakak hati hati se you kak dadah"ucap keni lalu menutup pintu mobil dengan kasar sungguh dirinya masih kesal dengan sang kakak yang membuatnya jantungan.
Setelah melihat adiknya yang aman memasuki gerbang vanila melajukan mobilnya membelah jalanan kota bandung yang tak terlalu padat itu, mungkin di karenakan jam sekolah dan pekerja lainnya sudah di mulai.
Sedangkan keni, gadis cilik itu menghentikan langkahnya saat mendengar seseorang memanggil namanya tepat di gerbang sana, di sana terdapat gadis cantik yang terlihat seumuran dengan kakaknya, vanila.
"kamu keni ya adiknya vanila? "tanya gadis itu dengan raut wajah kawatir dan hal itu membuat keni mengangguk tanpa sadar.
"kenapa kak? "entah mengapa perasaan keni menjadi tak enak.
"kakak kamu, vanila dia--dia kecelakaan baru saja"
"gak mungkin kak,kak vanila aja baru pergi masa udah kecelakaan sih kakak boong ya"
Gadis itu terlihat frustasi, tak ada pilihan lain selain menarik tubuh keni dan memasukkan keni ke dalam mobil,terlihat keni yang berontak dan meminta tolong.
Keni terus membrontak, mencoba membuka pintu mobil yang sayangnya terkunci, kini beralih mencoba memgetuk ngetuk kaca jendela pintu tapi nihil tak ada yang mau menolongnya.
"kakak ini siapasih tolonh lepasin keni,keni mau sekolah keni mau kak vanila"
"diam bocah"
Di tempat lain, vanila yang baru saja turun dari mobilnyapun menghentikan langkanya saat sebuah nomor dari orang kepercayaannya,yaitu azul menelfonnya.
"hallo kak kenapa? "tanya vanila.
"berita buruk gue harap lo tetap santai jangan sampai emosi yang membuat lo mati konyol,dari info yang gue dapatkan dari baim bahwa sekolah lo akan di serang.. Dan gue minta maaf gue gak bisa bantu lo saat ini karena gue juga lagi di jebak jibran"jelas azul di sebrang sana.
"sialan"umpat vanila.
"satu lagi, yang ini gue mohon lo harus tenang hadapin masalah yang satu ini dengan baik jangan kemakan emosi lo oke... Jadi keni di culik ntar gue kirim alamatnya serta fotonya.. Dia dalam bahaya sekarang tapi lo juga harus hati hati"
"argh jibran sialan orang itu"desis vanila mencoba mengkontrol emosinya.
-flashback off-
***
Setelah menghabisi anak buah ayah tiri vanila atau lebih tepatnya jibran, gevan andran serta bangkit melajukan motornya ke arah gedung yang letaknya lumayan jauh dari jalan raya.
Memasuki gang sempit yang terlihat kumuh, lalu tak lama dari situ terdapat sebuah jalan raya yang terlihat sepi banyak gedung gedung tinggi menjulang berjejeran di sana, sebenarnya tenpat apa ini?
Gevan dkk menghentikan laju motornya kala telah sampai di tempat tujuan, ketiga pria itu turun dari motornya dan berjalan masuk ke gedung tetapi suara seorang gadis menghentikan langkah mereka.
"tolong.. Hikss tolongin kak vanila... Apakah khalian m--mau menangkapku?? Hikss"
"keni.. Kami teman kakakmu, jangan takut ya kita akan selamatkan kak vanila"ujar gevan menarik keni kedalam pelukannya.
DOR!!
Keempatnya mematung di buatnya kala suara tembakan memasuki indra pendengaran mereka, dengan tubuh mematung mereka saling menatap satu sama lain.
"kakak hiks"tangis keni pecah, sadar dari lamunannya gevan segeran mengangkat tubuh gemetar keni ke dalam gendongannya.
Tenggorokan keempatnya tercekat kala melihat tubuh vanila yang jatuh dari atap gedung, tubuh mereka menegang.
"KAK VANILA"
"VANILA"Lalu pandangan keni gelap, keni tak sadarkan diri di ikuti dengan gevan yang terjatuh dengan lutut sebagai tumpuannya,sedangkan bangkit dan andran hanya bisa mematung serta kepala yang mendadak pening melihat banyak darah yang keluar dari tubuh vanila.
"vanila"lirih gevan merasakan sesak di dadanya bahkan tanpa sadar air matanya lolos tanpa sadar, sungguh saat pertama kali melihat vanila pria itu telah jatuh dalam pesonanya.
"ambulan.. Panggil AMBULAN "teriak murka gevan, pria itu meletakkan keni kedalan gendongan andran yang hanya di terima dengan kaku sedangkan bangkit, pria itu segera menghubungi ambulance.
Gevan berjalan dengan tubuh gemetar ke arah vanila yang terlihat pucat dengan tubuh yang berumuran darah, bahkan seragam sekolah vanila yang berwarna putih kini sudah sepenuhnya berwarna merah karena darah vanila.
"vanila, gue yakin lo bisa bertahan"gumam gevan dengan suara parau.
"vanila demi keni bertahan BERTAHAN vanila hikss"
"bolehkah gue bilanh kalau gue jatuh cinta pandangan pertama sama lo? "
"plis vanila, bertahan demi keni dan gue "
KAMU SEDANG MEMBACA
VANILA || on going
Teen Fiction(PELAGIAT DI LARANG MENDEKAT💣) Di publis pertama kali pd, 19,9,2020 *NO COPPAS *DON'T COPPY MY STORY