"jadi gue dapat info dari orang suruhan gue kalau sekolah kita akan di serang sama anak buah si tua bangsat--ehh maksut gue bokap tiri gue..gue mohon tolong bantuin gue untuk lawan mereka dan gue denger denger kalian juga jago bela diri kan ya? Mau ya"jelas vanila.
Gevan, andran dan bangkit di buatnya, masih mencerna setiap kata perkata yang baru saja vanila keluarkan panjang lebar, jadi sma bandung bangsa akan di serang? Batin andran setelah paham apa maksut ucapan vanila.
Gevan menatap vanila dengan kerutan di dahinya, ia masih bingung tadi vanila bilang bokap tiri gadis itu yang akan menyerang sekolah ini, tapi ia masih tak yakin karena tak mungkin seorang ayah berani menyelakai anaknya sendiri apalagi ini di tempat umum apakah ia juga tak takut jika pihak sekolah melaporkan kejadian ini pada kepolisian, dan sesunggugnya apa masalah vanila sampai sampai ayah tiri gadis itu berbuat nekat, argh ingin sekali ia bertanya pada vanila tentang yang ada di pikirannya tapi memgapa mulutnya seolah terkunci?.
Seolah mengerti apa yang ada di pikiran gevan dan kedua temannya vanila mulai menceritakan apa yang sebenarnya terjadi dan akan terjadi.
"Hubungan gue sama bokap tiri gue kurang baik, dikarenakan bokap gue yang terlalu obsesi ingin mengambil seluruh harta peninggalaan kedua orang tua kandung gue, sudah berbulan bulan si tua itu terus mencari cara agar dia bisa melenyapkan gue tapi hasilnya sia sia, hingga akhirnya dengan tekat yang bulat ia akan menyerang sekolah ini, sekolah yang didirikan oleh keluarga abimansyah, keluarga gue dengan tujuan ingin melenyapkan gue karena si tua itu pasti tau gue akan ikut penyerangan... Dan--sekolah ini juga milik gue,gue bisa saja melaporkan kekerasan nanti yang akan terjadi pada kepolisian, tapi sialnya--"vanila menghentikan ucapannya gadia itu menghela nafasnya yang nampak sesak bahkan mata gadia itu juga nampak berkaca kaca.
Entah dorongan dari mana juga gevan melangkah mendekat kearah vanila, duduk di samping vanila lalu menarik vanila kedalam pelukannya,dan hal itu tak luput dari pandangan kedua sahabat gevan.
Vanila membalas pelukan gevan dengan erat, bahkan gadis itu yang tadinya terlihat baik baik saja kini menunpahkan tangisannya dalam pelukan gevan, bodoamat juga dengan ego ataupun tatapan andran dan bangkit yang penting saat ini ia sangat butuh senderan.
"adek gue di culik tepat beberapa menit setelah gue anter dia sekolah hikss"lanjuut vanila.
Gevan mengelus rambut vanila, entahlah melihat vanila menangis seperti ini membuat ia bersedih juga.
"terus?? "tanya gevan.
"si tua itu.. Hikss nganchem ghue hikss, khalu g--gue lapor polisi hikss adek gue bakakhalan mati... Sebenarnya juga gue gak takut ..hikss samha anchaman dia tap--tapi nyawa adek gue.. Hikss udah di ujhung tandung"
"adek gue sudah siap akan di lempar dari gedung"ucap vanila sembari menunjukkan gambar keni yang sedang berdiri di pembatas gedung berlantai sekitar 20 lantai, disana keni terlihat begitu kacau dengan mata yang tertutup serta kedua tangan yang terikat bahkan di belakang keni terlihat dua orang berbadang kekar yang siap kapan pun mendorong keni dari gedung berlantai 15 itu.
Vanila melepaskan pelukannya gadis itu membuang nafasnya dengan sesak, ia menatap ketiga pria yang kini tengah saling beribut guna melihat foto keni yang ada di ponselnya.
Gevan menggeram, bagaimana bisa gadis sekecil itu di sandra bahkan akan di bunuh, ia tak habis pikir dengan bokap tiri vanila yang begitu pshico karena harta.
Dengan amarah yang telah sampai di puncak gevan angkat suara"kita akan tolongin lo, bangkit kumpulkan anak black rion sekitar 100 orang untuk perang dan 20 lagi untuk menjaga anak anak sma bandung bangsa"tegas gevan.
Black rion, adalah sebuah geng yang di ketuai oleh gevan, black rion di bangun tepat saat 5 tahun yang lalu dengan di ketua oleh fazar argantara, tetapi masa jabatannya hanya berlaku selama 3 tahun karena fazar yang meninggal akibat penyakit yang di deritanya, hingga kini gevan yang di percayai untuk menjadi ketua black rion, black rion memiliki anggota sebanyak kurang lebih 300,itupun bukan dari sma bandung bangsa saja.
Back to topik!!
Vanila menghela nafasnya lega saat gevan dkk ingin membantunya"makasih...dan gue harap kalian tulus membantu gue, dan satu lagi gue minta kalian melawan anak buah si tua itu di sekolah biar gue yang akan menyelamatkan adek gue sendiri"ucal vanila dengan senyum mirisnya.
"gak, gue ikut lo"timpak gevan tak terima, ia seorang pria sejati bagaimana mungkin ia membiarkan seorang gadia sendirian melewati bahaya.
"maaf, tapi gua gak di perbolehkan bawa siapapun ke sana, gue mohon lo di sini aja mereka semua butuh elo..gue akan kasih tau tempatnya biar setelah kalain berhasil melumpuhkan lawan kalian bisa jembut adek gue"ucap vanila yang di akhir kalimat tersurat nada keputus asaan.
"gue pergi, dan buat kalian semua persiapkan diri kalian kemungkinan 1 jam lagi ni sekolah akan di serang, gue percaya sama lo pada dan thanks"vanila melangkah meninggalkan ketiga pria yang kini masih mematung.
Sadar dari lamunannya bangkit segera memghubungi salah satu anggota black lion guna untuk mengunlmpulkan 100 anggota.
"kasian banget sih vanila"gumam bangkit.
"cepat hubungi yang lain biar semua cepat selesai gue gak yakin kalau vanila baik baik aja"ucap gevan lirih.
"ck, gimana nasib tu bocah"ucap andran.
"persiapan"tegas gevan tersadar dari lamunannya, ia harus bisa menyelesaikan pertarungan yang nanti akan terjadi dengan cepat, ia tak mau sampai hal buruk menimpa gadisnya.
.
.
.
.
.
.
.
Hallloooooo!!!!!Woahh ga nyangka ya kedua mahluk yang terkenal dingin itu berucap panjang kali lebar, kalian penasaran ga dengan kelanjutannya? Dengan apa yang akan terjadi? Yuk lah jangan sampe ketinggalan dan ingat vote dan komennya ya kak 😀
Bintangnya kak jangan lupa guna menghargai si penulis😁
Sampai ketemu di chapter selanjutnya 😁
Se you bay ❤😃
KAMU SEDANG MEMBACA
VANILA || on going
Novela Juvenil(PELAGIAT DI LARANG MENDEKAT💣) Di publis pertama kali pd, 19,9,2020 *NO COPPAS *DON'T COPPY MY STORY