Nila mendudukkan keni di ranjang tempat tidurnya, saat ini keduanya tengah berada di kamar nila.
Nila menghapus air mata sang adik yang terua menetes, hatinya berdenyut nyeri saat melihat air mata keni terua menetes, belum lagi luka di tangan dan kaki adiknya.
Andai saja jibran tidak mengancam dirinya dipastikan ia akan membawa pria tua jelek itu ke jeruji besi.
"hei nila, jangan nangis terus dong, maafkan kak nila ya, andai kak nila datang tepat waktu pasti nila gak luka luka gini"
"kakak gak salah"jawah keni.
Nila tersenyum lembut"yaudah jangan nangis, kakak ambil obat dulu untuk luka keni"
Keni menatap kepergian sang kakak, air matanya semakin deras turun saat sebelum sang kakak pamit ia tak sengaja melihat mata sang kakak yang berkaca kaca.
Keni tersenyum miris menertawakan nasibnya dan nasib sang kakak yang tak pernah bahagia setelah kepergian kedua orang tuanya,hidupnya selalu tak jelas dan menyakitkan.
Keni mau bahagia,keni kangen mama sama papa keni mau ikut kalian. Batin keni berucap.
"hiks... Kapan semua ini akan berakhir, keni mau lihat kak nila bahagia, keni gak mau lihat kak keni nangis diam diam terus"lirih keni.
Tak lama nila masuknke dalam kamar dengan kapas dan obat merah di tangannya tak lupa plaster.
"sini mana lukanya kakak obatin"ujar nila meletakkan apa yang ia pegang di nakas.
Keni tersenyum manis lalu menjulurkan lengannya, di sana terdapat luka sayatan yang tak begitu dalam tapi mampu membuat orang yang melihatnya meringis ngilu.
"keni yang tahan yaa dek"keni mengangguk.
Beberapa menit akhirnya sseleruh luka di tubuh keni sudah terobati dan telah di plester.
"kak, keni pengen kayak dulu lagi"ucap keni tiba tiba.
Nila menghentikan aktifitasnya yaitu membereskan peralatan yang tadi ia kenakan untuk mengobati luka keni,nila menatap keni sendu lalu menarik sang adik ke dalam pelukannya.
"keni sabar ya, sebentar,sebentar lagi kita akan seperti dulu lagi, kita akan bebas ya dek"ucap nila dengan mata berkaca kaca, jujur saja ia sangat ingin seperti dulu namun waktu yang membuatnya jadi seperti ini.
Keni menggeleng"kita gak bisa kayak dulu kak, kita udah gak ada orang tua lagi"ucap keni lirih.
Nila menggelengkan kepalanya diikuti jatuhnya kristal putih dari matanya"hey ,kita emag gak punya orang tua tapi kakak yakin kita akan tetap jadi seperti dulu,bahagia,bebas ya, jangan sedihh dong nanti kakak juga sedih"
"kak,keni gak mau pulang sekolah di rumah sendiri, nanti dia jahatin keni"timpal keni.
"yaudah, nanti setiap pulang sekolah, keni kakak jemput dan ikut kakak ke sekolahan kakak ya"keni mengangguk antusias.
🍭🍭🍭
Andran, gevan, dan bangkit, kini ketiganya tengah menikmati angin sepoi sepoi di rofftop sekolah mereka.
Sebenaranya, ini adalah pelajaran fisiki, tetapi mereka tidak masuk di karenakan ingin membolos.
Seolah teringat sesuatu bangkit bangkit dari duduknya, tak lupa juga pria itu menggebrak meja yang berada di dekatnya dengan keras sehingga gevan dan andran terkejut dibuatnya.
"gue ada brita hotthott"ucapnya semangat empat lima.
"paan? "tanya andran sambil menghisap sebatang rokok di tangannya. Di maklumi ya para sobat biasa kumpulan bad boy.
"lo pada tau kan cewe yang tadi pagi ngatain gevan budeng and bisu? "gevan mendengus.
Andran membuang batang rokoknya yang sudah mau habis lalu menginjaknya, pria itu diam sebentar lalu mengangguk "die, kenapa? "tanyanya.
"video nya dia lagi viral bree"ucapnya dramatis.
Andran dan gevan menaikkan satu alisnya bingung dengan perkataan bangkit yang terbilang setengah setengah .
Bangkit menghela nafasnya kesal, emang susah ya punya sahabat datar, untung sahabat kalau bukan mungkin udah dia injak injak.
"video dia yang marah marah peng-"ucap bangkit tes terpotong.
"dah tau"potong andran enteng.
Bangkit menggeram kesal"napa kagak ngomong kalau dah tau?lagian lo tau dari mana lo, lo belom tau kan van? "tanya bangkit.
"gue punya hp jadi gue bisa memanfaatin hp gue untuk lihat informasi terbaru di sma ini"ucap andran .
"gue udah tau"jawab gevan lalu melangkah keluar meninggalkan andran dan bangkit.
Tak lama dari itu andran juga ikut melangkah keluar meninggalkan bangkit yang tengah menggrutu kesal.
"punya sahabat gini banget, di tinggalin mulu, nasib orang ganteng selalu di tinggalin,huft gini amat nasib gue"ucapnya dramatis.
"ku menangisssss, memabyangkan betapa teganya dirimu meninggalkankuu, eh paansih"

KAMU SEDANG MEMBACA
VANILA || on going
Teen Fiction(PELAGIAT DI LARANG MENDEKAT💣) Di publis pertama kali pd, 19,9,2020 *NO COPPAS *DON'T COPPY MY STORY