Gevan kini tengah asik dengan sebuah benda berbentuk persegi panjang di tangannya, sedari tadi pula matanya tak pernah ada niatan beralih dari ponselnya itu, entah apa yang pria itu lakukan hingga betah dengan ponselnya.
Andran dan bangkit datang memasuki roftoop dengan kedua tangan mereka yang penuh berisi kantong plastik berisi makanan dan minuman.
"Gue dapet info tentang bokap tiri vanila"ucap andran datar.
Gevan menghentikan aktivitasnya yaitu bermain ponsel, pria bermata tajam bak elang itu mengalihkan pandangannya pada andran dengan alis sebelah terangkat seolah bertanya 'apa'.
Bangkit? Janganlah kalian tanya pria klainan itu, kini pria itu tengah asik dengan gorengan serta nasi gorengnya tanpa menghiraukan kedua shabatnya, ia cukup menjadi penyimak karena apa? Karena dia lapar.
"kata mata mata gue, jibran memiliki anak perempuan yang namanya karisa,dan untuk memperlancar aksinya ayah si karisa itu menyuruh karisa untuk sekolah di tempat yang sama seperti vanila dan hal itu dapat memudahkan karisa memantau pergerakan vanila dan mudah juga menghancurkan vanila secara perlahan... Dan satu lagi gue harap kita semua lebih memperketat penjagaan keni karena saat ini keni tengah di incar, bukan itu aja jibran juga mempunyai rencana licik buat vanila yang belum tersadar dari komanya iti, dan si mata mata gue masi gak tau apa rencananya itu.. Bangsat uhuk uhuk"jelas andran dengan di akhir kalimatnya terbatuk karena jujur saja pria itu tak bisa berbicara panjang lebar karena itu akan membuatnya batuk dan tenggorokkannya sakit, dan andran sangat benci itu, itulah mengapa andran selalu berbicara singkat padat dan jelas dan langsung to the point banget,jadi suka andran wkwk.
"gue bingung sama si jibran itu hanya karena harta dia sampe rela ngelakuin hal jahat kek gitu apalagi ke anak tirinya sendiri, gila harta banget"timpal bangkit setelah kunyahan gorengan di mulutnya habis.
"jibran gila, di tambah lagi perusahannya yang sudah di ambang ke hancuran membuatnya depresi, dia sudah gak punya apa apa lagi di tambah istri sama anaknya yang terus mengekangnya untuk hancurkan vanila serta rebut hartanya"lanjut bangkit,entahlah pria itu sedikit aneh dia tadi bingung kenapa jibran bisa segila itu lah belum ada lima menit bangkit sudah menjawab kebingungannya sendiri emang teman sarap.
"lagian napa sih ikut campur urusan keluarga orang? "tanya andran yang langsung dapat tatapan tajam mematikan dari gevan.
"benerkan?? Kalo gue pikir pikir buat apa kita ikut campur urusan keluarga orang apalagi kita gak kenal sama tu orang, meribetkan"cetus andran.
Bangkit serta gevan menatap andran tak percaya, sebenarnya apa yang terjadi dengan andran, tadi pria itu masih terlihat baik baik saja, lantas mengapa jadi aneh seperti ini, menjadi seperti tidak suka dengan vanila?
"kalo lo gak bantu juga terserah, gada yang nyuruh lo bantu vanila"geram gevan menatap andran tajam.
Bangkit pun juga tak kalah menatap andran tajam, pria yang terkenal dengan sifat humornya kini tengah lenyap di makan emosi menjadikan pria mengerikan.
"sebagai sesema manusia kita harus saling membantu ingat sumpah black rion ndra, selalu melindungi satu sama lain selagi itu hal positif, apalagi vanila itu salah satu anak sma bandung bangsa yang itu artinya dia saudara kita, ingat kata lo kita harus saling melindungi anak sma bandung bangsa, lo lupa pernah ngomong itu? "
Ucap bangkit menatap sahabat yang satunya ini dengan kesal.Tersadar atas ucapannya yang menurutnya tak baik andran segera menjambak rambutnya frustasi, akhir akhir ini ia banyak masalah entah itu keluarga ataupun percintaan, dan ini sebab dirinya yang sudah sangat begitu frustasi, dia bisa ngomong apapun itu tanpa di saring.
Melihat gelegat aneh dari andran membuat gevan paham akan sesuatu.
"ada masalah? "tanya gevan.
Andran menatap gevan lalu menganggukkan kepalanya dengan ragu, biarlah ia mencoba terbuka pada kedua sahabatnya semoga saja beban yang ia pikul sendiri itu berkurang setelahnya.
"nyokap bokap mau pisah, dan mereka memutuskan sebelum resmi cerai menikahkan gue"ucappan itu spontan membuat keduanya terlonjok kaget, bagaimana bisa kedua orang tua andran yang terkanal dengan gelar bucin itu pisah?dan bagaimana bisa andran yang notabetnya masih menduduki bangku kelas xi di nikahkan, cuih benar benar orang tua egois. Batin gevan.
"lo tau sapa yang akan mereka jodohkan sama lo? "tanya bangkit dan di beri anggukan tak semangat oleh andran.
"siapa?? "
***
Vanila memejamkan matanya kala rasa pusiny terus terusan menyerbu kepalanya, kedua tangannya terkepal kuat,keringat dingin membasahi tubuhnya.
Gadis itu mencoba untuk menekan tombol darurat dan berhasil karena tak lama dari itu nita datang dengan terpongoh ponggoh.
"ada apa? Ada yang sakit? "tanya nita khwatir.
Vanila menghembuskan nafasnya yang tak teratur itu, kedua kelopak matanya perlahan terbuka menampakkan tatapan sayunya.
"sssa-khit"gumam vanila yang masih belum terdengar jelas akibat mulutnya yang tertutup masker oksigen itu, tapi beruntung saja nita masih mendengar gumaman vanila ya meski tak terlalu jelas.
"tol--hong"nafasnya tak teratur, detak jantungnya kembali melemah dadanya sesak serta pusing yang amat terasa sakit terus saja menyerang kepalanya sedari tadi.
Nita jadi kegelagapan wanita itu menatap vanila dengan sebuah tatapan permohonan"saya mohon bertahan jangab bikin mereka tambah sedih, saya akan bantu kamu melawan rasa sakit itu"ucap nita lalu setelahnya wanita itu menyuntikkan obat penghilang rasa sakit pada vanila.
Vanila menatap nita dengan senyuman manisnya,senyum yang tak pernah ia tampakkan pada orang lain selain orang terdekatnya.
"makhasih"lalu semuanya gelap vanila tak sadarkan diri lagi. ingat LAGI.
Melihat vanila yang sudah tak sadarkan diri membuatnya menatap vanila sendu,wanita itu mengecek detak jantung vanila lalu menghela nafasnya.
"Detak jantungnya kembali melemah, dan saya harap kamu bisa bertahan.. Saya salut sama kamu,kamu masih bisa bertahan padahal kecelakaan yang kamu alami itu sangat parah dan bahkan waktu saya periksa kamu pertama kalinya kanu sudah tak tertolong tapi sekarang lihatlah, saya tau kamu gadis yang sangat kuat, bertahanlah"gumam nita lalu beranjak pergi.
Nita menutup ruangan vanila dengan pelan, wanita itu mengambil ponselnya lalu segera menghubungi gevan tentang kabar vanila.
"Hallo gevan"
"..."
"saya cuman mau menyampaikan saja, nanti kesini oke jangan lupa ajak keni"
"..."
"Tenang,vanila baik baik saja, bahkan dia sudah sadar, tapi--"
"..."
"nanti kita bicarakan"
"..."
"oke, sampai jumpa"
Tut..tutt.....
KAMU SEDANG MEMBACA
VANILA || on going
Teen Fiction(PELAGIAT DI LARANG MENDEKAT💣) Di publis pertama kali pd, 19,9,2020 *NO COPPAS *DON'T COPPY MY STORY