*Sepuluh*

2 2 0
                                    

Brakk!

Motor itu terpental jauh sekitar 5 meter dari tempat kejadian,pengemudi motor itu menghela nafasnya saat berhasil menyelamatkan dirinya.

Sedangkan truk truk itu menabrak trotoar jalan,untung saja keadaaan jalan saat ini sepi jikalau ramai mungkin sudah akan terjadi kecelakaan beruntut.

Vanila menatapa motornya sendu, ya, vanila selamat dari tabrakkan hanya saja motor yang amat ia sayangi itu kini telah hancur di sana.

~flashback on~

Vanila gemeter di buatnya,tiba tiba bayang bayang keni yang menatapnya dengan wajah ketakutan, dengan senyuman manisnya serta wajah binarnya muncul di fikirannya.

Saat 1 meter truk itu akan menyentuk motor vanila, vanila segera melompat dari motor kesayangannya hingga kelapa yang ia lapisi dengan helm itu menatap trotoar cukup kuat.

Brakk!!

Suara tabrakkan di barengi dengan suara ringisan vanila, memcoba untuo bangkit gadis itu menghela nafasnya saat melihat motornya sudah tak terbentuk lagi.

"bangsat"umpatnya.

~flashback off~

                                 🍭🍭🍭

"siapa lo?"tanya seorang gadis datar dengan pandangan menatap tajam lawan bicaranya di hadapannya ini yang tengah tersenyum sinis.

"kenalin gue, karisa azizahra anak kandung pertama papa tiri lo"ucap gadis itu yang tak lain bernama karisa.

Gadia itu, vanila menatap datar uluran tangan yang karisa beri padanya.

"terus? "tanya vanila mengabaikan uluran tangan karisa, vanila tidak suka basa basi dan karisa tau akan hal itu.

"gue mau lo serahin harta lo pada bokap gue,atau lebih tepatnya papa tiri lo"

"dan gue juga mau lo ngalah dari kita"

Vanila menaatap karisa datar,ia sebelumnya sudah menduka akan hal ini. Dasar mata harta. Batin vanila.

Vanila melipat kedua tangnnya di depan dada, menatap karisa dengan sorot tatapan penuh akan kebencian.

"sapa lo? Penting? "jawab vanila yang membuat karisa naik pitam.

"brengsek lo, tinggal serahin apa susahnya sih.. Lo tau kan bokap gue itu gimana?kasar,kalo lo mau adek cengeng lo itu hidup mending serahin seluruh harta lo deh, gampang kan? "ujar karisa.

"adek gue akan selalu hidup"balas vanila datar dan mencoba sabar.

Karisa terkekeh sinis gadis itu berjalan mengikis jarak anatara dirinya dan juga vanila hingga tepat sekali langkah dari hadapan vanila karis berucap.

"ohya?harapan lo terlalu tinggi sayang,bahkan lo gak tau bokap gue akan bertindak lebih mengenaskan setelah ini,bahkan nyawa lo kalau mau bisa akan ikut melayang, dan lo masih keukeh mertahanin harta lo itu hmm? "

Vanila memutar bola matanya malas, dirinya tau pasti saat ini karisa telah berfikir bahwa dirinya  mempertimbangkan ucapannya, heh, tapi karisa salah besar, bahkan apa yang karisa ucapkan tadi tak membuat vanila takut 1%pun.

Mungkim karisa pikir ia adalah gadis lemah dan penakut, kita lihat saja sampai seberapa karisa bertahan dengan pikirannya itu.

"lo pikir gue takut? "tanya vanila datar, mengangkat dagunya angkuh.

Karisa terkekeh"ya,lo penakut dan lemah.. Dan gue suka hal itu"jawabnya.

"lo yang harusnya takut"timpal vanila membuat karisa bingung sesaat.

"gue? Jangan ngadi ngadi lo bangsat"

Vanila terkekeh hambar, gadis itu berjalan mendekat ke arah karisa, mencengkram erat dagu karisa hungga membuat karisa terkejut sesaat bersamaan dengan raspa takut yang menyelimutinya.

Entahlah mengapa ia bisa menjadi setakut ini saat mata tajam itu menatap matanya serta jari jari lentiknya yang mencengkrang dagunya dengan keras itu.

"lo terlalu bodoh"

"terlalu bangsat"

"terlalu miskin"

"dan sok tau"

"gak punya harga diri"

"ngemis harta dengan ngancem gue"

"lo pikir gue takut? Ha? "

"ga sama sekali bodoh"

"ancaman lo tu basi"

"terlalu ke kanak kanakkan"

"dan lo juga terlalu bodoh karena harta"

Vanila melepaskan cengkramannya dan kini jari jari lentiknya berpindah menjambak rambut karisa.

Karisa?

Gadis itu hanya diam dengan sesekali meringis ia tak tau kalau akhirnya kejadiannya akan seperti ini, menurut informasi yang ia dapat dari  ibu tirinya itu bahwa vanila gadis yang lemah dan penakut, tapi sepeetinya ia telah di bohongi, liat saja nanti si perempuan tua itu.

"lo tahu? "jeda vanilla.

"sekalipun si tua bangka itu mau mencoba membunuh adik gue, gue sama sekali ga takut hal itu, karena apa? Karena dengan itu gie bisa dengan mudah masukkin si anjing anjing itu termaksut lo ke neraka.. Tapi gue gak akan biarkan satu orang pun ngelukain adik gue princes gue terutama kalian"

"dan gue harap lo jangan terlalu bodoh gara gara harta,hidup lo gak selalu bahagia kala ada harta"

"dan satu hal... Secepatnya gue akan musnahin sampah masyarakat kek kalian ini.. Mending lo seneng seneng dulu dan perbaiki diri lo yang kek bangsat ini sebelum gue lempar lo pada ke neraka"

Vanilla memdorong kasar karisa hingga karisa tersungur ke tanah lalu gadis itu memikih melangkah pergi meninggalkan karisa yang sudah naik pitam.

"awas lo vanila, hidup lo akan menderita sebentar lagi"

VANILA || on goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang