Jangan lupa sambil putar lagu ku menangis, biar makin ngefeel
Mark berjalan sambil menundukkan kepalanya, ia hiraukan bisikan-bisikan para pegawai yang di lontarkan kearahnya. Berhenti di depan lift, membuatnya menghela nafasnya. Sebelum pada akhirnya pintu lift terbuka menampilkan sepasang kekasih yang tengah berciuman mesra. Membuat nafasnya tercekat, bola matanya membulat sempurna.
Prang
"L-lucas?"
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Lucas yang mendengar namanya di panggil segera melepaskan pungutannya dengan sang kekasih, ia terkejut ketika mendapati istrinya berdiri tepat di depannya dengan raut wajah penuh kecewa tak lupa mata indahnya yang berkaca-kaca.
"M-mark sayang, ini tak seperti yang kamu lihat" Ucap Lucas panik.
"Maaf aku ganggu kalian" Mark mengambil kotak bekal yang tadi ia jatuhkan. "Kalau begitu aku pergi dulu, kalian bisa lanjutkan"
Baru saja ia akan beranjak dari sana sebuah tangan kekar mencengkram pergelangan tangannya.
"Sayang, aku bisa jelasin. Tadi tidak seperti yang kamu lihat" ucap Lucas lembut.
"Gak ada yang perlu kamu jelasin, Cas" Mark berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh. "Aku kecewa sama kamu" setelah mengatakannya, Mark segera berlari menghiraukan teriakan Lucas yang memanggilnya.
Lucas yang melihat Mark tidak ingin mendengar penjelasannya mengacak rambutnya frustasi, baru saja ia ingin menyusul istrinya itu sepasang tangan memeluknya dari belakang.
"Kak, bisa lepas gak!" Perintah Lucas pada kekasihnya--- Kim Jungwoo.
"Tidak, Cas" tolak Jungwoo, ia semakin mengeratkan pelukkannya pada pinggang kekasih tampannya itu.
"Jangan kekanakan! Aku harus menyusul istriku" Lucas melepas paksa tangan Jungwoo yang memeluk mesra pinggannya. Tanpa menoleh ke belakang, ia segera berlari keluar kantor guna menyusul Mark untuk menjelaskan semuanya.
Jungwoo menatap punggung Lucas yang menjauh dengan tatapan sendu, tak lama sebuah seringai muncul di wajah cantiknya.
•
•
•
•Lucas mengedarkan pandangannya ke penjuru halaman kantor, mencoba mencari keberadaan istrinya itu. Pandangannya menajam ke arah tepi jalan ketika melihat istrinya yang akan memasuki sebuah taksi. Maka Lucas segera berlari menyusul Mark. Ia tak ingin Mark pergi lagi darinya.
"Mark!" Lucas menarik kasar tangan Mark dan membawanya menjauh dari taksi itu.
"APA SIH, CAS!" Mark menyentakkan tangannya dan menatap Lucas datar.
Pandangan Lucas melembut, mencoba menggenggam tangan Mark kembali, akan tetapi Mark menolaknya. Ia hela nafasnya panjang.
"Aku bisa jelasin, tadi tidak seperti yang kamu lihat"
"Gak perlu kamu jelasin, Cas. Jelas-jelas aku udah lihat dengan mata ku sendiri" Mark mencoba menahan air matanya agar tidak jatuh. Ia tak ingin terlihat lemah di hadapan Lucas.
"Maaf, Mark" Lucas menunduk, menyesali perbuatannya namun itu semua sia-sia.
"Kamu bilang maaf? Cih!" Mark menegadahkan kepalanya, mati-matian ia tahan air matanya. "Udah berapa lama kamu ada hubungan dengan dia?" Tanya Mark menatap kearah lain.
Lucas bungkam, membuat Mark menghela nafanya lelah.
"Jawab aku, Cas! Udah berapa lama kamu main di belakang ku?!" Desak Mark sambil menahan tangis, sementara Lucas masih bungkam.

KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Wong
FanficBagaimana kelanjutan kehidupan pasangan muda Lucas dan Mark yang baru saja menikah? Penasaran? Silahkan baca! Sequel dari Rival or Boyfreind Warning! BXB! LUMARK!