Mark sedang bersantai di sofa panjangnya ditemani setoples keripik pisang. Pandangannya tertuju pada layar lebar di depannya yang menampilkan anak perempuan berambut pendek dan seekor monyet. Tangannya tak berhenti memasukkan satu persatu keripik pisang ke dalam mulut kemudian menguyahnya. Meski Mark terlihat menikmati tayangan tersebut, namun sesekali mulut mungilnya akan mengomentari tayangan itu. Seperti saat ini...
"WOY!! ITU JEMBATAN ADA DI BELAKANG,LO" Mark teriak sambil menunjuk jembatan.
"GUA UDAH JAWAB... NAPA LO MASIH TANYA. BUDEG YA LO!!"
Mark yang merasa kesal langsung memasukkan segengam keripik pisang kedalam mulutnya.
"Heran gua, kenapa Jisung sama Lucas suka sekali nonton kartu kaya gini. Gua aja rasanya darah tinggi"
Ting tong
Bel rumah berbunyi, Mark yang masih kesal tak menghiraukan bunyi bel tersebut. Malah ia masih asik mengumpati kartun yang sedang di tontonnya.
Ting tong
Bel berbunyi berulang kali, malah yang sekarang terdengar brutal. Karena kekesalan Mark udah sampai keubun-ubun bukannya membukakan pintu. Malah ia berteriak nyaring.
"MASUK AJA RUMAHNYA GAK DI KUNCI!!"
Orang yang dari tadi membunyikkan bel terlonjak kaget. Tapi keterkejutannya tak berlangsung lama, sebelum pada akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam rumah.
"SPADA~~ Princess Baekhyunie datang~~" Teriak Baekhyun memasuki rumah Mark sambil membawa paper bag di kedua tangannya.
Mampus, mertua gua ternyata.
Mark langsung membereskan kekacauan yang dibuatnya. Kemudian berjalan menuju pintu menyambut mertua kesayanganya.
"Ehh... Eomma datang" sapa Mark tersenyum manis kemudian memeluk ibu mertua yang tadi sedang duduk.
Ibu Mertua alias Baekhyun balas memeluk Mark "iya, sayang," Baekhyun melepas pelukkan kemudian mengusap lembut rambut Mark. "gimana kabarmu, Mark?"
"Kabar Mark baik kok, Eomma. Eomma sendiri gimana?"
"Kabar Eomma juga baik," jawab Baekhyun. Tiba-tiba ia teringat sesuatu. "Mark, tadi itu kamu yang teriak?"
Mark udah panas dingin, masa tiba-tiba predikat menantu idaman dan laki-laki manis bin alim bin polos harus hancur cuma gara-gara teriakkanya.
"Ehh... a-anu itu tadi suara Tv. Iya tadi itu suara Tv. Mark habis nonton sinetron" jelas Mark bohong. Gak mungkin kan dia jujur.
Nambah sudah dah dosa gua.
Baekhyun memincingkan matanya menatap Mark, Mark yang ditatap cuma bisa nampilin senyum canggung."Kirain kamu".
"Selamat... Untung gak ketahuan" gumam Mark.
"Apa? Kamu bilang apa tadi, Mark?"
"Gak bilang apa-apa kok, Eomma" elak Mark. "Emm... Omong-omong Appa Yeollie gak ikut?" Mark mencoba mengalihkan arah pembicaraan dan itu berhasil.
Buktinya sekarang Baekhyun sudah duduk di sofa, sambil menampilkan raut wajah sedihnya "gak, Mark. Biasa dia lebih memilih selingkuh sama Kertas-kertasnya"
"Yang sabar ya, Eomma"
Baekhyun mengangguk "Makanya, kamu bujuk si Lucas buat kerja di perusahaan Appa Chanyeol dan gantiin dia. Eomma sama Appa udah gak muda lagi,Mark. Dan kita juga butuh istirahat. Punya anak kok gak bisa diandelin"
"Mark udah berusaha buat bujuk Lucas, Eomma. Tapi selalu di tolak. Dia bilang ' Mark, aku mau hidup sederhana dan mandiri. Sebisa mungkin gak mau bergantung sama orang tuaku. Maupun orang tua mu' gitu, Eomma"
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Wong
Fiksi PenggemarBagaimana kelanjutan kehidupan pasangan muda Lucas dan Mark yang baru saja menikah? Penasaran? Silahkan baca! Sequel dari Rival or Boyfreind Warning! BXB! LUMARK!