"Lucas, kamu jadi pergi?"
Mark bertanya pada suaminya yang kini tengah memasukkan baju ke dalam koper. Sementara Lucas terdiam tak menjawab pertanyaan yang dilontarkan istrinya. Mark menundukkan kepalanya ketika suaminya terdiam bahkan tak menoleh ke arahnya. Ia tak mengira jika pertengkaran mereka serta ucapan Lucas tadi malam membuat suaminya memutuskan untuk pisah rumah meski pun hanya sementara. Padahal ia kira Lucas hanya bercanda dengan perkataannya namun ternyata Mark salah.
"Aku ingin kamu tinggalkan dia" Mark memohon pada suaminya dengan air mata yang sedari tadi mengalir deras.
"Aku tidak bisa, Mark" ucap Lucas tanpa menatap ke arah istrinya yang terlihat kacau.
"Kenapa hiks?" Suaranya terdengar parau. "Apa karena dia sedang hamil?" Lanjutnya berusaha membuat Lucas menatapnya.
Lucas terdiam membuat Mark menghela nafas frustasi.
"Jawab Lucas!" Desak Mark
"I-iya"
Mark tertawa sinis"sudah ku duga"
"Mark mengertilah kak Jungwoo sedang hamil mana mungkin aku meninggalkannya"
"Mengerti? Kamu menyuruh ku untuk mengerti. Apa kamu juga mengerti diriku? Tidak Lucas, tidak!"
"Aku tahu aku salah, aku minta maaf. Waktu itu aku khilaf"
"Khilaf? Bahkan sampai empat tahun Lucas dan kamu bilang khilaf!" ucap Mark menggebu-nggebu.
"MARK CUKUP!" Bentak Lucas membuat Mark terlonjak kaget, ia berbalik menatap istrinya yang masih menangis sesegukan. "Apa mau mu Mark?"
"Aku hiks hanya ingin kamu tinggalin dia, cas hiks"
Terlihat Lucas yang memalingkan wajahnya"Kalau itu aku tidak bisa, maaf," suaranya terdengar parau.
"Kenapa, cas?"
"Mark dengar jangan jadikan aku laki-laki brengsek dengan membuangnya di saat dia mengandung anak ku, darah daging ku sendiri"
"Terus mau mu apa? Menikahi dia?"
Lucas terdiam.
"Terserah dirimu aku tidak perduli!"
Mark berbalik berjalan menuju ranjang sebelum membaringkan tubuh mungilnya ke atas ranjang kemudian menarik selimut sebatas dada. Baru saja ia memejamkan mata, suara Lucas membuatnya membuka matanya kembali.
"Ku rasa lebih baik kita pisah rumah untuk sementara"
Mark terdiam terlalu terkejut dengan pernyataan suaminya yang seenak jidatnya memutuskan untuk pisah rumah. Apa yang akan ia katakan pada Jisung dan keluarganya ketika tidak mendapati sosok Lucas. Merasa Mark tidak membalas ucapannya membuat Lucas menghela nafas panjang sebelum berjalan ke luar kamar menuju ruang tamu. Mungkin malam ia akan tidur di sofa.
***
"Daddy mau kemana?"
Tanya Jisung ketika mendapati sosok ayahnya yang berdiri di depannya dengan koper besar di sampingnya. Kedua mata sipitnya melirik ke arah ibunya yang berdiri di depan pintu dengan kedua matanya yang sembab.
Lucas mensejajarkan tingginya dengan sang putra "Jisung, dengar daddy! Selama daddy pergi daddy minta tolong jagain mommy, ya. Daddy harap kamu jangan nakal dan nyusain mommy" titah Lucas sambil mengusap surai hitam anaknya.
"Memangnya daddy mau pergi kemana?"
"Daddy ada pekerjaan di luar kota, sayang" bohong Lucas.
"Mommy sama Jisung ikut, kan?" Tanya Jisung yang di balas gelengan pelan oleh Lucas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Wong
FanfictionBagaimana kelanjutan kehidupan pasangan muda Lucas dan Mark yang baru saja menikah? Penasaran? Silahkan baca! Sequel dari Rival or Boyfreind Warning! BXB! LUMARK!