"MOMMY, DADDY! KALIAN DIMANA?"
Teriakan seorang bocah laki-laki lima tahun menyambut pagi di kediaman Wong. Dengan balutan piyama berkarakter anak ayam Jisung-- sang pelaku teriakan berjalan menyusuri rumahnya guna menemukan kedua orang tuanya.
"Ishh! Dimana sih mereka?" Tanyanya entah pada siapa. Sambil menyilangkan kedua tangannya didepan dada dan bibir di kerucutkan Jisung pun berjalan menuju Dapur, tempat yang belum ia kunjungi.
"MOMMY, DADDY!" Teriaknya ketika sampai di depan dapur, ia malah di suguhkan pemandangan yang merusak kedua mata polosnya.
Bagaimana tidak, sesampainya disana Jisung melihat kedua orang tuanya yang sedang berciuman. Sontak saja ia berteriak sambil menutup kedua matanya.
Sementara sang pelaku, Lucas dan Mark lebih tepatnya langsung melepas pungutan mereka. Mark berjalan menuju Jisung dengan wajah yang merah merona.
"Jisung sudah bangun?" Tanyanya malu-malu.
Jisung perlahan menurunkan tangannya yang menutupi kedua mata polosnya. Ia mengerucutkan bibirnya "Jisung gak mau punya adik lagi!". Kesalnya kemudian berjalan menuju Lucas yang masih mematung "Jadi, Daddy jauh-jauh dari Mommy!"
"Ehh?" Lucas sontak saja kaget. Ia rendahkan tubuhnya sejajar dengan anaknya itu
"Jangan gitu dong, sayang. Maafin Daddy ya" ucap Lucas dengan nada di imut-imutin dan tak lupa tangan yang menangkup dengan bola mata yang di kedip-kedipkan.
Entah kenapa melihat sikap Daddynya yang sok imut itu membuat perut Jisung tiba-tiba terasa mual "Daddy stop! Daddy gak pantes!"
Seketika tawa Mark pecah ia pun berjalan menghampiri suami dan anaknya itu " udah-udah, lebih baik kita sarapan sekarang. Oh ya Jisung tadi Mommy udah bikinin kamu telur mata sapi"
"Enak gak Mom? Bisa di makan kan?" Tanya Jisung ragu-ragu. Pasalnya setiap Mommynya itu memasakan telur mata sapi selalu gagal. Jangan di tanyakan rasanya. Hanya Jisung yang tahu. Kalian jangan.
"Kamu meragukan Mommy?"
"Gak meragukan, Mom. Cuma memastikan siapa tahu rasanya bisa bikin Jisung sakit perut berbulan-bulan"
"Yakk!!" Baru saja Mark ingin memarahi anaknya itu. Suaminya sudah mencegahnya. Mengajaknya untuk segera sarapan.
Mereka bertiga sarapan dalam keadaan hening. Namun, tiba-tiba...
"Daddy, nanti jadi kan kita jalan-jalan bertiga?" Pertanyaan tiba-tiba dari Jisung membuat Lucas menghentikan suapannya dan Mark yang menatap Lucas penuh antusias.
"Maafin Daddy ya, jisung. Hari ini Daddy gak bisa nemenin kalian. Tiba-tiba Daddy di panggil ke Kantor. Katanya ada urusan mendadak" ucap Lucas penuh penyesalan.
"Tapi Lucas bukankah sekarang weekend. Kantor libur kan? Kenapa tiba-tiba ada urusan?" Tanya Mark sedikit curiga dengan suaminya itu. Pasalnya setiap akhir pekan Lucas selalu pergi ke Kantor dengan alasan urusan dadakan.
"Aku juga gak tahu, Mark. Tadi tiba-tiba atasan ku menelpon. Katanya ada klien yang minta pertemuannya sekarang. Jadi maaf ya"
Mata Jisung sudah berkaca-kaca"Tapi, Daddy udah janji sama Jisung bakal nemenin Jisung dan Mommy ke taman"
"Iya sayang, Daddy minta maaf, ya. Bagaimana kalau minggu depan?" Lucas berusaha membujuk anaknya yang mulai merajuk.
"Daddy selalu bilang minggu depan minggu depan. Tapi apa? Apa Daddy udah gak lagi sayang sama Jisung?"
Lucas usap rambut anaknya itu yang duduk disebelahnya"Daddy tentu saja sayang sama kamu. Tapi sekarang Daddy benar-benar gak bisa. Daddy janji minggu depan kita jalan-jalan bertiga"

KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Wong
FanfictionBagaimana kelanjutan kehidupan pasangan muda Lucas dan Mark yang baru saja menikah? Penasaran? Silahkan baca! Sequel dari Rival or Boyfreind Warning! BXB! LUMARK!