Perlahan kelopak mata indah itu terbuka, menyesuaikan cahaya yang memaksa masuk ke retinanya. Matanya mengedar ke penjuru ruangan, kemudian pandangannya jatuh pada jam yang terpajang apik di sudut kamarnya yang menunjukkan pukul sebelas siang, membuat kedua bola matanya membola sempurna.
"Jisung," paniknya, dengan segera ia bangun dari tidurnya. "Aww!!" Ringisnya, tatkala merasakan sakit di bagian selatan tubuhnya.
"---dasar Wong sialan!" Umpat Mark, ketika mengingat kegiatan yang dilakukan suaminya itu kemarin malam. Dengan terpaksa ia kembali ke ranjangnya, melupakan nasib anaknya.
Kret
Suara pintu terbuka, membuat Mark menolehkan kepalanya kearah pintu yang menampilkan suami biadabnya yang tengah tersenyum manis sembari membawa nampan berisikan sarapan dan segelas susu semangka kesukannya.
"Sayang, sudah bangun" ucap Lucas sambil meletakkan nampan tersebut di nakas samping tempat tidurnya.
"Jika kedua mata ku telah terbuka sempurna, berarti aku sudah bangun, Cas" ketus Mark membuat Lucas menggaruk belakang kepalanya.
"Maafkan aku, pasti kamu marah kan sama kelakuan ku kemarin malam" ucap Lucas mengusap lembut rambut Mark.
"Sadar diri juga kamu. Gara-gara dirimu yang tidak pernah merasa puas. Aku harus merasakan sakit, dan Jis-"
"Tenang saja kamu, Jisung tadi sudah aku urus. Dan aku juga yang mengatarnya langsung ke sekolah" ucap Lucas menjawab kekhawatiran dari Mark.
"Syukurlah, bisa diandalkan juga kamu jadi suami" Mark
"Ini kenapa mulutnya menyebalkan ya," Lucas mencubit pelan bibir tipis Mark membuat Mark meringis.
"Sakit tau" Mark mempoutkan bibirnya.
Cup
"Sudah gak sakit kan?" ucap Lucas setelah mencuri satu kecupan di bibir manis istrinya itu. "Nah, sekarang kamu makan ya. Tadi udah aku masakin makanan kesukaanmu"
"Suapin," rengek Mark, membuat Lucas kembali mencium bibir istrinya itu.
"Manja banget, bayinya siapa nih?"
"Bayinya Lucas" ucap Mark sambil tersenyum memperlihatkan deretan giginya yang rapi.
Dengan perlahan Lucas mulai menyuapi Mark makanan, tak lupa membersihkan makanan yang tercecer di mulut istrinya itu .
"Lucmp gakmpp kekanmmr?"
"Telan dulu, sayang. Baru ngomong"
Mark menelan makananya"Lucas gak pergi ke kantor?" Lanjutnya
"Ngapain ke kantor, kan aku udah mutusin buat resign" jawab Lucas santai.
"Lah kalau kamu resign nanti aku sama Jisung mau di kasih makan apa?" Panik Mark.
"Santai aja kali, yang. Masih ada kantor Appa aku."
"Berarti nanti kamu yang gantin Appa Chanyeol?" Tanya Mark antusias yang di balas anggukan oleh Lucas.
"Udah ah, sekarang habisin makananya. Habis ini kamu ikut aku ya"
"Kemana?"
"Habisin dulu"
Mark menggeleng"Kemana dulu? Nanti aku habisin deh kalau kamu kasih tahu aku"
"Gak mau, kamu habisin makananya. Setelah itu aku bakal kasih tahu kamu. Kalau gak mau di habisin ya udah aku balik lagi ke kantornya kak ju-" ancam Lucas.
"Jangan! Kamu jangan balik lagi ke neraka itu. Oke-oke aku bakal habisin. Tapi suapin lagi ya"
Mark kembali memakan makananya yang di suapin oleh Lucas, kemudian di lanjut minum susu semangka kesukaanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/229973129-288-k598663.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Wong
FanfictionBagaimana kelanjutan kehidupan pasangan muda Lucas dan Mark yang baru saja menikah? Penasaran? Silahkan baca! Sequel dari Rival or Boyfreind Warning! BXB! LUMARK!