tujuh

1.8K 253 145
                                    

Hari ini Lucas memutuskan untuk mengajak anak dan istrinya ke Mall, itung-itung permintaan maafnya. Setelah tadi meminta cuti satu hari kepada atasannya dengan alasana sakit. Padahal mah dia ingin pergi jalan-jalan. Kalau sakit beneran entar siapa yang repot, istri lion-nya lah.

"Mark, udah siap belum?" Tanya Lucas dari luar kamar, menunggu istri tercintanya yang dari tadi masih sibuk bersolek.

"Bentar lagi, Cas" jawab Mark yang masih sibuk merias dirinya.

"Mommy, kalau lama kita tinggal!"teriak Jisung tak mau kalah dari sang Daddy.

Mark berdecak kesal, cepat-cepat dirinya menyelesaikan acara merias diri. Ia pun segera keluar dari kamarnya tak lupa mengambil tas selempang dan ponsel miliknya.

"Lama banget, ngapain aja?" Tanya Lucas setelah melihat istrinya keluar dari kamar.

"Kamu tuh gak tahu, Cas. Aku ya dandan lah. Lagian aku mau terlihat cantik biar kamu gak lirik-lirik yang lain" jawab Mark kesal.

"Kan Mommy udah cantik dari dulu, malah lebih cantik dari cowok cantik yang Jisung ceritain waktu itu" sahut Jisung, Lucas yang mendengarnya mengernyitkan alisnya.

Cowok cantik?

"Emang cowok cantik siapa?" Tanya Lucas penasaran.

"Daddy kepo!" Jawab Jisung kemudian menarik Mark meninggalkan Lucas yang masih bingung dan penasaran.

"Ayo Daddy!" Teriak Jisung dari luar rumah, berhasil membuyarkan rasa penasaran dari Lucas. Ia pun segera menyusul anak dan istrinya.

"Naik Vespa, Dad?" Tanya Jisung sambil menunjuk vespa butut milik Daddy-nya.

"Iyalah, Sayang. Lagian mau naik apa lagi" bukan Lucas yang menjawab melainkan Mark.

"Atau mau naik taksi?" Tawar Lucas.

"Tap--"

"Udah gak papa, Mark" Lucas mengusap lembut rambut Mark, membuat Mark menghela nafasnya.

"Yeay... gak kepanasan lagi" ucap Jisung girang sambil lompat-lompat kecil membuat Mark dan Lucas mengulas senyum kecil.

Akhirnya Lucas memutuskan untuk memesan taksi. Tak lama taksi yang mereka tunggu datang juga. Mereka berdua segera menaiki taksi tersebut.



Mall

Sesampainya di Mall, Jisung segera berlari masuk, meninggalkan kedua orang tuanya dibelakang. Raut wajah Mark terlihat khawatir jika nanti anaknya jatuh atau hilang. Lain halnya dengan Lucas yang tersenyum lebar sambil tebar pesona. Mark yang melihatnya pun segera mencubit pinggang suaminya itu.

"Apa sih, yang?"

"Kamu tuh! Bukannya mantau anaknya malah asik tebar pesona" kesal Mark.

"Kan baru sekali" sangkal Lucas.

"Sekali-kali entar malah keseringan. Aku gak suka! Kamu tuh cuma milik aku!" Mark segera memeluk lengan kekar Lucas, sambil menatap remeh ke beberapa wanita dan spesies sejenisnya yang tadi sempat lirik-lirik suaminya yang tampan nan mempesona.

"Ututu... posesifnya. Iya, aku cuma milik kamu seutuhnya" ucap Lucas sambil mencubit pelan hidung Mark yang membuat si pemilik mengaduh kesakitan.

"Mommy, Daddy cepet!" Teriak Jisung yang kini sudah berdiri disamping eskalator. Membuat pasutri tersebut segera mempercepat langkahnya.

Sebelum menaiki esklator, Jisung menggandeng masing-masing telapak tangan orang tuanya. Raut bahagia tercetak di wajah tampannya. Banyak pasang mata iri melihat keharmonisan keluarga ini. Tak tahu kah mereka bila ada rahasia yang disimpan rapi sang suami sebagai bibit retakkanya sebuah hubungan.

Keluarga WongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang