"Sebenarnya aku ingin kamu menerima tawaran Eomma minggu lalu" jawab Mark tanpa menatap Lucas.Seketika itu pula raut wajah Lucas berubah datar, tanpa banyak bicara Lucas bangkit dari duduknya kemudian berjalan meninggalkan Mark seorang diri dimeja makan.
"Ngambekan, kaya uke" Mark menghela nafasnya. Kemudian ia segera membereskan piring-piring dan membawanya kedapur tak lupa mencucinya. Setelah itu baru ia berjalan menuju kamarnya dengan sang suami.
Sesampainya didepan sebuah kamar dengan pintu kayu bercat putih tak lupa stiker kepala tiger dan lion yang terpajang disana sebagai tanda jika itu adalah kamarnya dan Lucas suaminya.
Mark dengan perlahan membuka pintu sebisa mungkin tanpa menimbulkan suara. Menyembulkan kepalanya untuk melihat keadaan didalamnya. Didalam sana terlihat Lucas yang tengah meringkuk didalam selimut.
Mark terkekeh geli melihatnya. Ia pun berjalan dengan hati-hati kearah ranjang tidurnya. Sesampainya disana, ia segera menaiki ranjangnya dan mulai masuk kedalam selimut yang membungkus Lucas. Kemudian memeluknya tak lupa menduselkan kepalanya kedada bidang suaminya itu.
"Lucashh" bisiknya mesra.
Lucas tahu jika Mark tengah memeluknya dan mulai meggodanya. Tapi, sebisa mungkin ia tahan. Secara dirinya kini tengah marah dengan sang istri.
Merasa diabaikan, Mark pun mulai mencium bibir tebal Lucas. Tak lupa melumatnya dengan kasar.
"Lucashh aku mohon jangan marah" mohon Mark setelah menyudahi ciuman sepihaknya.
Lucas masih diam, tak bergerak atau pun berbicara. Ia masih tetap dengan kegiatannya menutup mata.
"Ishh!!"
Mark yang jengah mulai menaiki tubuh kekar suaminya itu dan mulai menggoda dengan memasukkan jemari mungilnya kedalam kaos yang Lucas kenakkan. Mengusap roti sobek suaminya dengan mesra.
"Lucashh... Ku mohon jangan marah ya sama akuhh" bisik mesra Mark ditelinga Lucas, tak lupa menjilatnya.
"Eughh" lenguhan Lucas membuat Mark terkekeh senang. Ia merasa usahanya kini telah berhasil.
"Yeayyy Lucas bangun, artinya Lucas sudah tidak marah sama Mark" pekik Mark senang melihat Mark yang membuka matanya.
Dengan secepat kilat, Lucas membalik posisi mereka. Kini Mark yang berada dibawahnya.
"Kata siapa aku sudah tidak marah, hem?" Tanya Lucas kemudian mengecup bibir Mark singkat.
Mark mengalungkan tangannya keleher Lucas "Kata aku. Buktinya Lucas sudah bangun gak pura-pura tidur lagi"
"Tapi, aku masih marah sama kamu"
Senyum Mark langsung luntur.
"Ya jangan marah sama Mark. Mark minta maaf, Mark gak mau Lucas marah. Entar gak ada yang muasin Mark" ucap Mark yang langsung mendapatkan cubitan dibibirnya.
"Kalao ngomong gak difilter dulu kamu, ya. Siapa yang ngajarin kaya gitu?"
"Paman Kai sama Eomma Baekhyun. Lagian kamu suka'kan aku kaya gini" Mark mengedip-ngedipkan sebelah matanya.
Istriku tidak polos lagi.
"Kata siapa aku suka?"
"Kata Eomma. Eomma bilang Seme itu suka sama uke yang binal"
"Tapi aku tidak suka, tuh"
Seketika senyum Mark pudar, tergantikan dengan bibir yang melengkung kebawah dan mata yang berkaca-kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Wong
FanfictionBagaimana kelanjutan kehidupan pasangan muda Lucas dan Mark yang baru saja menikah? Penasaran? Silahkan baca! Sequel dari Rival or Boyfreind Warning! BXB! LUMARK!