5

2.4K 454 23
                                    

Jam dinding menunjukkan pukul 7 malam, Seungwan hendak membangunkan temannya yang masih tertidur untuk menawarkannya makan malam.

Saat itu tiba tiba saja ada ada yang mengetuk pintu kamar mereka.

Seungwan pun mengurungkan niatnya dan berjalan menuju pintu untuk membukakan pintu untuk orang tersebut.

Alangkah terkejutnya Seungwan ketika mendapati siapa di balik pintu tersebut.

Irene berdiri canggung di depan pintu, dia menyunggingkan senyum canggungnya menyapa Seungwan yang membukakan pintu untuknya.

"Hai Wan" sapanya.

Seungwan yang masih terkejut melihat sosok seniornya berdiri di depan pintu, akhirnya sadar sudah membuat Irene menjadi canggung.

"Eh iya kak. ada apa kak?"

"uhmm" Mata Joohyun mencuri curi untuk melihat ke dalam, mencari gadis yang dari tadi sore menghilang begitu saja.

Seungwan pun akhirnya paham. Sudut bibirnya mulai terangkat.

"nyari Seulgi ya kak?" tanyanya dengan senyuman penuh arti.

Pipi Irene mulai memerah, dia berdehem. "iya Wan. Ada?"

Melihat tingkah Irene, membuat Seungwan mengerti bahwa pertanyaannya tadi sore sudah terjawab sendiri oleh Irene.

"ada" jawab Seungwan singkat, dia melangkah ke samping membiarkan Irene melihat pemandangan yang dari tadi terhalang olehnya. "Seulgi lagi tidur kak"

Irene melihat ke dalam, tampak Seulgi sedang tertidur dengan mulutnya yang sedikit terbuka. Jika didengarkan lagi, terdengar suara orokan kecil darinya.

"I see, it must be a rough day for her" Raut khawatir terlihat dari wajah Irene.

"indeed" timpal Seungwan. "tapi jangan khawatir, she's okay now. kakak tau?" tanyanya penasaran.

Irene mengalihkan pandangannya dari Seulgi ke lawan bicaranya sekarang.

Irene menganggukkan kepalanya. "iya. Sempet liat tadi, walaupun singkat aku paham pasti perkataan mas itu bakalan gak enak didenger"

Seungwan pun mengangguk paham. "masuk kak" tawar Seungwan padanya.

Irene menggelengkan kepalanya. Dia memberikan bungkusan yang dari tadi dibawanya ke Seungwan. "nih, buat kamu"

Seungwan mengambil bungkusan tersebut "buat aku aja? Yakin gak buat Seulgi nih?" tanyanya menggoda.

Dan lagi Irene hanya tersipu malu

"Ya kan Seulgi tidur, buat kamu aja semuanya" jawab Irene.

"Seulgi mau aku bangunin, belum makan dia soalnya"

Irene pun mengangguk "ya udah aku balik dulu kalo gitu, makasih ya Wan"

"sama sama kak. makasih juga makanannya"

Setelah Irene pergi, Seungwan menutup pintu tersebut. Dia meletakkan bungkusan tersebut di meja. Dan melihat temannya yang masih asik dengan dunia mimpinya. Dia menggelengkan kepalanya.

"beruntung lo sis. She's a nice catch"

---

Seulgi memulai harinya dengan semangat. Dia bangun pagi pagi sekali dan langsung mandi. Dia memilih pakaiannya dengan seksama, sesekali bersiul saat bercermin. Moodnya benar benar berbanding terbalik dengan hari kemarin.

Seungwan merasa aneh melihat kelakuan temannya. Seulgi berperilaku layaknya orang bipolar. Kemarin saja Seulgi merasa sedih, sekarang dia terlihat begitu senang.

Mortui Vivos Docent [SEULRENE AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang