20

2.5K 435 42
                                    


Jam digital yang terpajang di dinding ruangan persegi itu menunjukkan pukul 11.45 malam. 15 menit lagi sebelum hari akan berganti. 15 menit lagi sebelum hari natal menyapanya. Seulgi baru saja selesai mengikuti operasi terakhir konsulennya. Niat hati ingin langsung pulang atau hanya sekedar tidur di ruangan DM, apa daya masih ada ujian lisan yang menunggunya. dengan langkah yang hampir gontai Seulgi membawa tubuhnya ke ruangan PACU untuk menemui konsulennya. Siap tidak siap dia harus siap. Dia sudah tidak memikirkan apakah dia bisa menjawab semua pertanyaan dari konsulennya, dia hanya ingin cepat selesai.

"Malam dokter" sapanya ramah.

"Ya dek, ambil kursinya, duduk sini depan saya" kata konsulennya.

Setelah mengambil kursi dari nurse station dia langsung mendaratkan pantatnya tepat di hadapan konsulennya.

"wah mau ganti hari ya. pas banget kamu ujian di hari natal dek" ucap sang konsulennya membuka topik diantara mereka.

"iya dokter, semoga aja ada keajaiban natal untuk saya" balas Seulgi sambil tersenyum kecil. konsulennya pun tertawa. "tenang saya gak galak kok dek, asal kamu bisa jawab ya lulus. Gampang kan?"

"iya dokter, semoga aja lulus stase bedah ini bisa jadi kado natal saya dok" candanya

"bisa aja kamu dek. Ayo mulai, saya udah gak betah ini lama lama di RS. Pengen bobo ganteng saya"

"baik dokter"

"oke, kasus ujian kamu appendicitis ya?"

"iya dokter?"

"oke tapi saya nanyanya gak tentang appendicitis aja ya, kamu kan ujian bedah bukan ujian appendicitis aja"

Seulgi menelan ludahnya. Sudah mulai ketar ketir dengan pertanyaan yang akan diajukan oleh konsulennya. Tapi mau tidak mau dia harus menjawabnya dengan "siap dokter".

"oke, pertanyaan mendasar deh. Appendicitis itu yang terkena apa sih dek?"

Heh seriusan nih? Kok gampang.

"appendix dokter"

"penyebabnya apa dek?"

"seringkali adanya penyumbatan dari fecalit yang menyebabkan inflamasi pada dinding appendix dokter"

"apa itu fecalit?"

"feses yang keras dokter"

"okay, jadi masalah utama dari appendicitis itu apa dek?"

"hmm..." Seugi ragu dengan pertanyaan kali ini. Terlalu ambigu untuk ditafsirkan dan dijawab.

"lah kok udah kesendat? Tadi katanya karena penyumbatan fecalit, terus fecalit itu feses yang keras. Jadi, asal feses yang keras itu penyebabnya apa dek?"

Dan barulah kini dia paham "diet rendah serat dokter berarti life style"

"nah itu maksud saya. Okay sekarang, masyarakat sering percaya kalo radang usus buntu itu karena penyebabnya sering makan buah sama bijinya atau bisa juga karena makanan yang pedes. Mitos atau fakta?

"mitos dokter" jawabnya dengan mantap.

"kenapa?"

"karena saya selama ikut operasi laparotomy gak pernah menemukan biji buah dokter" jawabnya polos. Dan tentu saja jawaban dari Seulgi itu membuat konsulennya tertawa puas.

"ya ampun dek. Kamu ini ujian kok malah ngelawak"

Seulgi ikut tertawa kecil, namun di dalam hati bingung. Perasaan dia tidak sedang mencoba untuk melawak. Jadi lucunya dimana?

Mortui Vivos Docent [SEULRENE AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang