34

2.7K 379 81
                                    

Seulgi mungkin termasuk golongan orang penyabar. Jika dihitung-hitung sangat jarang ia menampakkan amarahnya. Namun siang ini, kejengkelan menguasai hatinya. Tindakan iseng Chanyeol membuatnya emosi. Dia tidak habis pikir, bukankah Chanyeol mengerti bahwa hubungannya dengan Irene sedang tidak baik-baik saja? Dengan Chanyeol yang mengupload video tersebut layaknya seperti menyiram bensin pada nyala api di hubungan Seulgi dan Irene.

Dia menuju ke ruang kemahasiswaan, tempat paling besar kemungkinannya Chanyeol kanjungi, mengingat tugasnya sebagai ketua kelompok yang harus mengumpulkan daftar hadir peserta penyuluhan.

Bingo!

Pria jangkung itu baru saja keluar dari ruang kemahasiswaan.

Tak banyak berbicara, langsung saja ia menarik tangan pria itu, membawanya ke sudut lorong yang sepi.

"Heh Caplang! Maksud lo apa hah ngupload video itu?" tanyanya dengan penuh emosi. Tangannya mencengkram erat kerah kemeja Chanyeol.

Chanyeol yang terkejut karena sikap agresif Seulgi, berusaha melepaskan cengkraman itu. "Chill sis, lepasin dulu ini kerah gue."

Persetan dengan kerah Chanyeol yang nantinya menjadi keriting, tidak rapi, Seulgi malah semakin mencengkeramnya kuat.

"Lo tuh bikin gue emosi, ngerti?!"

Siapa pun pasti mengerti. Lihatlah dari cara berbicara Seulgi, dan jangan lupakan cengkeramannya pada kerah kemeja Chanyeol.

Chanyeol menghela nafasnya, ia memilih mengalah dan membiarkan kerah kemejanya menjadi kumal.

"Denger, gue gak ada maksud apa-apa ngupload video itu. Niat gue becanda doang, Gi. Suer!"

"Lo tuh kadang kagak mikir jadi orang. Dengan lo ngupload video itu, gue bisa aja putus dari Irene, Yeol. Lo tau gak, Irene semalam marah gara-gara apa?"

Chanyeol menggeleng pelan.

"Irene marah gara-gara ada cewek yang baru aja kita kenal tiba-tiba nyium pipi gue, tepat di depan matanya." jelas Seulgi, "sekarang gue tanya, menurut lo dengan lo ngupload video itu apa Irene gak bakal tambah marah sama gue? Lo mikir dong, Yeol!"

Rasa bersalah kini menggerayangi hati si pria jangkung itu.

"Oke, gue minta maaf Gi. Beneran gue minta maaf. Gue gak tau kalo masalah lo semalam itu karena Irene yang cemburu. Kalo lo mau, gue bisa hapus video itu."

"Ya udah hapus aja deh, gue gak mau masalah tambah panjang."

Chanyeol menuruti permintaan tersebut dengan mengeluarkan ponsel dari saku celananya, sementara gadis sipit itu masih berdiri dengan tangan bersedekap di depan dada, mengawasi setiap pergerakan kecil yang dilakukan oleh temannya.

"Umm Gi, kok kayaknya telat banget ya mau dihapus." Ujar Chanyeol yang memperlihatkan layar ponselnya kepada Seulgi. Grup chat koas mereka sudah kepalang penuh oleh berbagai reaksi yang diberikan para penghuni grup, termasuk Yongsun teman Irene yang notabennya sangat jarang memunculkan batang hidungnya di ruang obrolan tersebut.

Wait, jika Yongsun sudah tau maka sudah dapat dipastikan Irene pun tau video ini.

Seulgi menyenderkan tubuhnya ke dinding. Ia menghela nafasnya lesu. Nampaknya konflik dengan Irene akan bertambah pelik, pikirnya.

.
.
.
Sementara itu, Irene dan teman-teman kelompoknya kini berada di ruang tentiran. Sudah bersiap dengan sebuah bolpen di tangan mereka. Sudah bersiap-siap untuk mengerjakan soal post test yang selalu ada di akhir stase.

Sembari menunggu pegawai kemahasiswaan datang untuk membagi kertas ujian mereka, seperti biasa mereka mengisi waktu luang dengan berdiskusi.

"Eh, kalo ada perdarahan banyak, riwayat sc, DJJ sulit teraba itu ablasio plasenta ya?" tanya Minseok.

Mortui Vivos Docent [SEULRENE AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang