26

2.5K 408 101
                                    

Seulgi dan Irene kini tengah berada di dalam mobil SUV hitam milik Seulgi. Susana canggung menyelimuti mereka berdua. masing-masing sibuk dengan pikiran mereka sendiri. Agenda liburan dadakan yang direncanakan oleh Seulgi ini harusnya menyenangkan untuk mereka berdua, namun akibat godaan Yongsun barusan tak elak menyebabkan keduanya kini jatuh dalam keheningan yang canggung.

Seulgi berdehem untuk menarik perhatian gadis yang berada di sampingnya.

"ekhem.., Hyun" panggilnya

"hmm" kini Irene berpaling ke arahnya. Dan Seulgi melihat rona merah masih bertahan di pipi putih Irene.

"tentang liburan kita kali ini, sumpah aku gak ada niatan kayak yang kak Yongsun bilang" jelas gadis bermata sipit itu. "aku cuma pengen kita ngabisin waktu berdua aja, dan bikin kamu seneng sebelum kamu ujian stase"

"iya aku paham kok. Gak usah dipikirin kata-kata Yong barusan. Emang itu anak lagi eror aja"

"aku gak mau kamu salah paham Hyun. Aku gak mau kamu mikirnya aku sengaja nyiapin ini semua biar bisa ngapa-ngapain kamu"

"diapa-apain juga gak papa kok.."

Buru-buru Irene menggeleng-gelengkan kepalanya untuk menjernihkan isi pikirannya. Diam diam ia mengutuk teman sekamarnya itu. Ini semua karna mulut tanpa filter Yongsun, gara gara Yongsun dia jadi berpikiran aneh-aneh seperti ini

"Hyun.." panggil Seulgi lagi. "kamu gapapa?" tatap Seulgi dengan raut wajahnya yang khawatir.

Panggilan dari Seulgi membuyarkan pikirannya. "ya? iya gak papa Gi"

"beneran? Kalo kamu berubah pikiran, aku gapapa kok. Aku bisa ngecancel reservasinya"

Irene menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum. Dia meletakkan tangan kanannya di atas tangan kiri Seulgi ebelum menggenggamnya.

"Jangan, Sayang. aku percaya kok kamu gak bakalan macem-macem. Udah yuk, berangkat. Keburu gelap"

Melihat tatapan meyakinkan dari Irene, akhirnya Seulgi pun menurut dan segera menyalakan mesin mobilnya lalu melajukan mobilnya ke tempat tujuan mereka.

Perjalanan ke tempat tujuan mereka memakan waktu kurang lebih satu jam. karena Irene dan Seulgi yang berniat untuk memasak makan malam mereka sendiri, mereka memutuskan untuk berbelanja di supermarket terlebih dahulu untuk membeli bahan-bahan yang mereka perlukan untuk memasak kelak.

Seulgi memarkirkan mobilnya di parkiran. Keduanya pun turun untuk masuk ke dalam. Seulgi langsung berinisiatif mengambil troli agar memudahkan mereka mengangkut barang belanjaan mereka.

Perlahan suasana canggung yang tadinya menghinggapi mereka berdua menghilang. Irene sibuk memilih jenis daging yang akan mereka panggang, sedangkan Seulgi sedang bingung memilih jenis sayuran yang akan mereka beli. Irene mengatakan bahwa mereka memerlukan selada, kentang, wortel, buncis, kubis dan juga jamur. Selada untuk daging mereka, dan Irene mengatakan hendak memasak sup untuk menghangatkan badan mereka. Dia mengambil sayuran berwarna hijau yang ia yakini sebagai selada. Dia agak mengalami kesulitan karena kebetulan beberapa nama sayuran tumpang-tindih. Dengan berbekal keyakinan yang mantap, ia tetap mengambil sayuran itu dan menaruhnya di troli. Dia lanjut mengambil sayur-sayuran lain yang Irene minta tadi.

"Sayang, udah semua?" tanya Irene yang tiba tiba berada di sampingnya.

Irene hendak meletakkan daging yang telah ia pilih saat ia melihat sebuah sayur yang membagongkan menurutnya.

"kamu mau masak apa Gi?" tanya Irene yang kebingungan karna menemukan sayur yang dia ingat tidak berada di dalam listnya.

"huh?" seketika Seulgi menjadi ikut bingung.

Mortui Vivos Docent [SEULRENE AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang