12

2.2K 410 34
                                    

"Oit Kang" panggil Seungwan yang kini duduk di sampingnya. "gue perhatiin lo dari tadi diem aja. Kenape lo?"

"hmm enggak kok" jawabnya singkat. Matanya masih berfokus pada buku yang ada dihadapannya.

Mereka sedang ada di sebuah ruangan kecil yang biasa digunakan untuk tentiran. (tentiran = bimbingan). Saat ini di ruangan tersebut hanya ada mereka berdua saja. Ketiga temannya yang lain masih belum bergabung dengan mereka.

"lo gak bisa boong sama gue Gi. Gue udah kenal lo sejak SMA"

Seulgi tersenyum miring. Selain ibunya, Seungwan adalah orang yang tidak bisa dia bohongi. Walaupun Seulgi berusaha untuk terlihat baik-baik aja. Tetap saja yang namanya Seungwan akan tahu ada yang tidak beres.

"spill gak? Kalo engga gak jadi nih gue traktir nasgor ntar" ancamnya.

"salad dua porsi plus daging grill satu porsi, deal?"

Seungwan berdecak kesal "gini nih kalo sempak nenek nenek dikasi idup. Ngelunjak. Ya udah iya"

Seulgi tersenyum sumringah. Dia mengubah posisi duduknya untuk berhadapan dengan temannya.

"lo tau kan hari ini masuk iship baru?"

Seungwan menganggukkan kepalanya.

"gue tadi ketemu sama iship baru itu di IGD. Inget ga cerita gue tempo hari?"

"yang mana?"

"duh, yang tentang Irene dijemput cowok itu loh"

"oo iya inget" kata Seungwan. otaknya yang cemerlang langsung bisa menghubungkan dua titik tersebut. matanya membesar. "wait what? Jangan bilang.."

Seulgi menganggukkan kepalanya. "iya iship yang baru itu cowok yang jemput Irene seminggu yang lalu"

"what the.."

"belum kelar. Itu mah gak seberapa" kekeh Seulgi.



"tadi juga ada Jisoo"

"HAAA? ANJIIR SUMPAH?!"

Seulgi sudah menduga reaksi Seungwan bakal seperti ini. Dia membuang nafasnya kasar.

"terus lo gimana dong tadi Gi?"

Seulgi mengangkat bahunya "ya gue berusaha biasa aja sih. Kerja ya kerja. Professional seperti biasa"

"Jisoo gak ngajakin lo ngomong?"

"hmm ya ada sih, tapi sekedar nanyain ini gimana caranya input data pasien ke komputer atau nggak minta tolong ngelakuin ini itu"

"anjay, sama sekali gak nanyain kabar lo gimana?"

"gak sempet sih, tadi juga lumayan banyak pasiennya"

"ya terus lo manggil dia apa?"

Seulgi menaikkan alisnya "err ya dok. Kan udah jadi dokter. Masa iya gue manggil Jis, atau Yang. Kan ya gak mungkin" candanya. Atau lebih tepatnya mencoba untuk bercanda.

Oh well, walaupun Seulgi berusaha terlihat baik baik saja, tapi Seungwan mengerti temannya sedang tidak baik baik saja.

"terus dia manggil lo gimana?"

"biasa, panggil nama"

"terus rencana lo sekarang gimana?"

"apa yang perlu direncanain?" Seulgi bertanya balik.

"ya sama Jisoo dan cowok itu, eh sapa sih namanya?"

"Suho"

"nah iya, terus gimana rencana lo?"

Mortui Vivos Docent [SEULRENE AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang