10

2.3K 445 36
                                    

Sudah beberapa hari ini Irene dan Seulgi tidak berbicara seperti biasa. Mereka masih bertegur sapa satu sama lain, tapi selain itu komunikasi diantara mereka sangat minimal tidak seperti sebelumnya. Sebelum masing-masing diantara mereka merasakan patah hati. Patah hati dengan alasan yang berbeda. Bukan kedua orang itu saja yang merasakan kecanggungan ini, orang-orang di sekitar mereka pun merasakan hal yang sama.

"Gi, lo masih belum baikan sama kak Irene?" tanya Seungwan yang sedang berjalan di sampingnya.

Mereka berdua sedang berjalan menuju ruang rawat inap untuk mengikuti visite konsulen mereka.

Seulgi mengangkat bahunya "gak tau gue Wan"

"loh, kok gitu? lo masih belum minta maaf dan ngejelasin ke dia?"

Seulgi menggelengkan kepalanya. "buat apa? Toh dia juga udah punya pacar"

"Haa? Serius lo?"

"iya, waktu kemarin gue ngejar dia ke bawah gue liat dia dijemput cowok Wan. Perlakuan cowok itu ke dia manis banget. Kalo bukan pacar apa lagi?"

"Gi, jangan berprasangka dulu. siapa tau lo salah kan?"

"walaupun bukan pacar sekalipun, gue ngerti Wan kalo mereka lebih dari temen. Mana ada temen yang memperlakukan temannya semanis itu"

"jadi lo nyerah gitu aja?"

"gak tau, pusing gue. Gue gak mau lah jadi PHO ya kan?"

Dan obrolan mereka berhenti sampai disitu saat mereka sampai di ruang rawat inap yang disana sudah ada Yerim, Sooyoung dan Chanyeol yang telah menunggu mereka.



. . . . . .

"Rene lo sampai kapan gini terus? Gak tahan gue liat lo kek anak ayam kehilangan induknya"

"apa sih Jen? Gue baik baik aja" bantah Irene

"yee dikira kita gak tau apa" sahut Yongsun.

Ketiga dara itu kini sedang makan siang bersama di kantin. Minus Moonbyul yang biasanya ngintilin Yongsun kemana aja.

"hooh. Kita liat dari kemarin kemarin lo tuh mandangin hape lo mulu. Nungguin chat dari Seulgi kan lo?"

"enggak lah, gue mah baca baca materi aja di hape" elaknya.

"dih kalo baca mah fokus ya. ini setiap abis liat layar hape, lo selalu cemberut. Terus belum lagi curi curi pandang ke arah Seulgi setiap kali lo sama dia berada di tempat yang sama" kata Yongsun menyodorkan analisisnya kepada sahabatnya.

Skakmat. Irene kini pun tidak bisa mengelak. Irene membuang nafasnya kasar. Terlihat agak frustrasi.

"iya iya" akunya kepada dua sahabatnya.

"kenapa gak baikan aja sih?" tanya Jennie lagi.

"lagian juga Seulgi kok diam diam aja, bukannya minta maaf kek atau nanyain kek lo kenapa" sambung Jennie.

Irene mengangkat bahunya, wajahnya semakin tertekuk. Dia juga semakin kesal dengan sikap Seulgi yang diam-diam aja.

"Seulgi emang kadang gak peka kata Byul. Kudu sabar mah kalo sama orang yang gak pekaan" kata Yongsun, mencoba untuk menetralkan suasana.

"duh masa sih? Masa iya dia gak nyadar sikap Irene ke dia berubah? Duh gemess gue sama lo berdua Rene"

Irene semakin cemberut.

"kenapa gak lo aja yang straightforward ngomong ke dia Rene? Bilang kalo lo ngambek, terus sekalian deh tanyain kenapa kok kuenya dikasi ke orang lain padahal itu buat dia. Orang gak peka mah gak bisa dikodein" usul gadis yang paling tua diantara mereka bertiga.

Mortui Vivos Docent [SEULRENE AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang