9

2K 437 46
                                    

Irene berjalan menuju Ruang DM, akibat dia yang kelupaan untuk bawa uang pas turun ke poli tadi. Alhasil dia harus kembali ke ruang DM untuk mengambil uangnya sebelum menuju ke kantin.

Saat dia membuka ruangan tersebut, sudah ada Yerim yang sedang asyik dengan game di gadgetnya.

"Yerim, kok disini? Gak makan siang?" tanya begitu ia masuk.

"eh kak Rene. Gak kak, aku delivery makan. Bosen makanan kantin"

"oh gitu"

Irene mengambil dompetnya di dari dalam loker.

"eh kak Irene, mau roti gak kak?"

Irene pun berbalik ke arah Yerim. Dia terkejut dan merasa aneh, karena roti yang Yerim sodorkan kepadanya sama seperti roti yang ia beli di bakery langganannya tadi pagi.

"loh kamu suka kue dari bakery ini juga? Ini langganan aku loh. enak banget kuenya emang" kata Irene dengan antusias

"eh? Oh ini aku dikasi kak Seul tadi. Aku masih agak kenyang, terus aku mau makan lagi. Takutnya kekenyangan ntar"

Perasaan kecewa tiba tiba dirasakan Irene. Bagaimana bisa kue yang ia berikan untuk Seulgi diberikan lagi kepada orang lain. Irene mencoba untuk tersenyum, dia menolak pemberian Yerim dengan halus mengatakan bahwa dia pun masih kenyang. Irene bergegas meninggalkan ruang DM, masih dengan perasaan kecewa di dalam hatinya.

"lah kok aneh?" yerim memilih untuk tidak ambil pusing dengan sikap Irene barusan. Dia pun melanjutkan gamenya kembali.

Tidak lama kemudian Seungwan datang membawa bungkusan makanan yang mereka pesan tadi. Dia mendudukan pantatnya di samping Yerim.

"selamat makan" ucap mereka berdua dengan antusias dan segera melahap makanan di depan mereka. Di sela sela makan mereka, Yerim bercerita tentang kejadian yang barusan saja terjadi.

"kak Wan, tadi itu Kak Irene kesini kan. Mau ngambil uangnya. Terus gue tawarin kue. Dia bilang itu favorit dia kan, ya udah mau gue kasih lah. Terus kok tiba tiba jadi nolak sih? Aneh banget"

"aneh gimana?" tanya Seungwan sebelum memasukkan satu sendok penuh daging ke dalam mulutnya.

"ya aneh. Gue mah kalo doyan gue ambil aja kuenya. Kan bisa buat ntaran. Terus juga tadi buru buru gitu keluarnya"

"ya enggak aneh lah. Paling lagi gak pengen aja. Lagian lo juga, kue dah lo comot lu kasi ke orang"

"hehe kan mubazir. sayang tau"

"tumben lo sempet ke bakery Yer. Lo kan last minute people sama kek Seulgi"

"ya enggak lah. Gue aja ini dikasi kak Seul"

"ha Seulgi?" Seungwan menghentikan aktivitas makannya

Dia menepuk jidatnya. Otaknya yang cemerlang dengan cepat memproses keadaan tidak seperti anak aksel di depannya ini.

"ya ampun Yer. Yaa itu yang aneh. Lo gak sadar?"

"hah? Sadar apaan?"

"Seulgi dan kue itu aneh"

"hah?"

"hah heh hah heh aja lo" kata Seungwan dengan gemas.

"sekarang nih ya, lo inget inget. Emang selama ini Seulgi pernah gitu beli kue atau nenteng nenteng kue?"

Yerim menggeleng-gelengkan kepalanya.

"lo tau kan Seulgi gak pernah makan kue dan sejenisnya?"

Yerim menggangguk-anggukkan kepalanya.

Mortui Vivos Docent [SEULRENE AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang