24

2.3K 407 55
                                    

"Wan"

"hmm"

"Wan oi" Panggil Seulgi pada orang yang sedang sibuk menatap layar komputer.

"hmm.." jawabnya sekenanya masih dengan ekspresi datarnya

"dih ngambek"

"bodo" ketus Seungwan.

Saat ini keduanya tengah berada di dalam poli anak. Ini adalah hari pertama setelah liburan mereka yang cukup pendek. Normalnya untuk para koas yang masih sempat berlibur terlebih liburan yang mereka habiskan adalah hari natal, ekspresi yang ditunjukkan adalah kegembiraan. Namun ada yang berbeda dengan Seungwan pagi ini. Alih alih tersenyum, ia daritadi hanya cemberut dan mendiamkan Seulgi. Seulgi jadi bingung sendiri.

"lu kenapa sih? PMS?"

"Gak"

"terus? Coba cerita. Jangan kek cewek dong susah ditebak"

"Gue cewek bego" sungut Seungwan kesal.

"Oh iya lupa"

Seperti asap yang berasal dari api, mood buruk Seungwan pagi ini pasti ada sebabnya. Sebabnya tidak lain tidak bukan adalah sahabatnya, Seulgi.

Jadi awal ceritanya tadi pagi kelima serangkai itu berkumpul untuk tukar menukar kado. Ide ini tercetus oleh Sooyoung yang menyarankan untuk sekedar bertukar kado karena mereka tidak sempat menghabiskan waktu natal bersama. Sehingga pagi pagi sekali mereka sudah berkumpul di ruang tentiran untuk bertukar kado. Masing masing anak membawa kado untuk orang yang sudah mereka tentukan.

Semua berlangsung lancar, masing-masing dari mereka terlihat sumringah dan puas dengan kado yang mereka terima. Contohnya Chanyeol yang menerima susu protein dari Sooyoung cocok untuk agenda bulkingnya, Yeri yang mendapat voucher vip pilates di gym dari Seungwan, Sooyoung yang mendapat seperangkat kosmetik dari Yeri, dan Seulgi yang mendapat art supplies dari Chanyeol.

Yup semua orang gembira dengan hadiah yang mereka terima, kecuali Seungwan.

Sedari tadi alisnya berkerut menatap isi dari kotak kado yang ia terima dari Seulgi. sejak tadi ia berpikir apakah ini adalah sebuah prank? Tapi sepertinya bukan. Seulgi sangat serius dan terlihat sumringah saat memberikan ini kepadanya.

Bagaimana tidak? Kado yang ia terima hanyalah sepasang sandal.

Sebagai sahabat dan roommatenya pastilah Seulgi mengerti jikalau Seungwan sudah mempunyai banyak koleksi sandal jadi ia tidak menyangka Seulgi akan memberikannya sepasang sandal baru.

Tapi bukan itu yang Seungwan permasalahkan.

Diantara banyak model dan merk sandal, kenapa Seulgi memberinya Sandal SWALLOW berwarna oranye?

Sungguh Seungwan tidak habis pikir.

"hehe itu ganti buat sandal lo yang lama ya Wan. Sandal lo yang lama buat gue aja"

Udahlah cuma sandal karet, ternyata bukan sebagai hadiah melainkan barang untuk tukaran.

Semakin lama dipikirkan, semakin membuatnya kesal.

"Wan. Oi Shon Seungwan" panggil Seulgi lagi tiada henti. Masih tidak menyadari dimana letak kesalahannya sepertinya.

"beriisk sipit! Udah ah ntar dr Chae dateng. Sana panggilin pasien buat diantropometri"

Seulgi diam dan berhenti mengganggu temannya yang tampaknya makin kesal. Ia tidak ingin memperburuk suasana. Ia pun berjalan ke arah pintu untuk memanggil satu demi satu pasien yang hendak mereka periksa sebelum konsulen mereka datang.

Mortui Vivos Docent [SEULRENE AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang