33

1.8K 334 29
                                    

Suasana hening kini menyelimuti dua dara yang duduk di kursi depan mobil SUV hitam kepunyaan Seulgi.

Sejak tadi tidak ada yang menginisiasi pembicaraan diantara mereka.

Gadis yang duduk di depan kemudi mencuri-curi pandang ke arah gadis di sampingnya melalui sudut matanya.

Takut..
adalah perasaan yang sedang Seulgi rasakan.

Bagaimana tidak?

Irene hanya berdiam diri menatap lurus ke depan dengan wajah tanpa ekspresi, tak sedikit pun menoleh ke arah Seulgi.  Tangannya bersedekap di depan dadanya, membuat aura dinginnya semakin menjadi.

Seulgi bersusah payah menelan ludahnya. Dia tidak tahu mengapa, nervus vagusnya seakan-akan tidak bekerja dengan semestinya.

"Hmm.. Hyun," panggil Seulgi dengan ragu ragu. Ia melirik sekilas ke arah gadisnya.

Nihil.

Irene masih tetap tidak bergeming dari diamnya.

"A-aku.. minta maaf."

"Gimana?" potong Irene tiba-tiba.

Pertanyaan itu sungguh membuat Seulgi kebingungan. "M-maksudnya?"

"Enak dicium cewek lain?"

Mamaaaa..., Egi takuuut..

"Mau lagi, iya? Udah tukeran nomor juga kan? Enak dong abis ini bisa kontak-kontakan?" lanjut Irene.

Aduh mati gue! tuh cewek ngapain sih pake cium cium segala?

Jujur, dia tidak menyukai apa yang barusan saja keluar dari mulut Irene, tapi dia mengerti tuduhan itu datangnya dari emosi Irene yang tersulut.

Dia mengubah sikap duduknya hingga kini lebih condong ke arah samping.

"Dengerin aku dulu, ya." pintanya pada sang kekasih. Diambilnya tangan mungil itu untuk digenggam.

"Hyun," panggilnya pada wanita mungil yang masih enggan menatapnya, "lihat aku."

Awalnya Irene masih tidak bergeming dan mendiami Seulgi, tapi setelah beberapa kali bujukan dari Seulgi, akhirnya ia menurut. Terdengar helaan nafas keluar dari gadis mungil itu sebelum mengarahkan fokusnya pada si gadis mirip beruang.

"Satu menit, dimulai dari sekarang." nadanya terdengar datar.

Dih dikira lomba miss indonesia pake ada batasan waktu segala.

"Sisa 50 detik."

Seulgi terkaget-kaget. Dia pikir Irene hanya bercanda, ternyata serius.

"Oke, aku mau minta maaf Hyun. Tapi.. jujur itu bukan salahku."

Pernyataan dari gadis beruang barusan membuat dahi Irene berkerenyut. Bisa bisanya dia tidak merasa bersalah sedikitpun?!

"Dia yang nyium aku, Hyun. Sedikitpun aku gak tau dia bakalan nyium aku. Kan jadi bukan salahku dong."

Bak air yang sedang dimasak, Ia merasakan kepalanya seolah-olah sudah akan mendidih.

Dia membuang pandangannya lalu berkata, "Fine, ayo pulang."

"Tapi Hyun, aku belum selesai.."

"Pulang Gi, aku mau pulang."
Sepertinya bagi Irene sudah tidak ada lagi yang perlu dibicarakan malam ini.

Siapa yang menyangka McD date yang diusulkan oleh kekasihnya bukannya mengisi tenaga dan semangatnya, malah membuatnya menangis semalaman.

.

Mortui Vivos Docent [SEULRENE AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang