Delapan

564 62 4
                                    

.
.

Pagi masih setia pada awan mendung nya dan Kyungsoo masih setia duduk bersandar di kursi kamar sambil melipat kedua kaki nya. Mata bulat nya masih terpaku pada taman kecil di depan rumah, sangat terlihat jelas jika di lihat dari jendela kaca kamar nya seperti saat ini.

Kedua tangan nya menangkup secangkir kopi, asap nya mengepul mengenai kaca mata nya yg bulat. rintik hujan pun mulai turun serta jejak jejak air sudah menyapa jendela kaca kamar nya, sungguh semakin menambah kesenduan Kyungsoo di pagi ini.

Biasanya Kyungsoo menikmati akhir pekan nya dengan membersihkan kamar, atau sekedar merawat taman kecil depan rumah nya. Apa lagi Kyungsoo bukan tipe orang yg suka bermalas malasan. Tapi untuk akhir pekan kali ini Kyungsoo lebih memilih berdiam diri didalam rumah sambil menikmati hujan.

Sementara itu di tempat lain...

Seorang pria terlihat memasuki kamar Apartement nya. Ia baru saja selesai berolahraga, tidak seperti orang lain yg biasa menghabiskan akhir pekan dengan tidur seharian atau berkencan, pria itu lebih memilih untuk melatih otot otot tegang nya selama berkerja dengan berolahraga.

Ia baru saja akan membersihkan diri dan membuat sarapan tapi niat nya teralih kan dengan dering ponsel di kantong celana nya. Melihat nama di layar ponsel nya bibir nya ikut menampilkan sebuah senyuman dan membentuk sebuah lengkung kecil di pipi nya.

Pip..

"Selamat pagi,,, ah biar aku tebak pasti kau habis berolahraga aku benar kan?" Ucap kekasih nya di seberang

"Kau tentu tau aku lebih dari siapapun sayang." Pria itu membalas dengan nada yg mengoda.

"Ini masih pagi tapi kau sudah mencoba menggoda ku?"

"Hahaha,,,, aku merindukan mu Kyungsoo."

"Cepat lah pulang,,,, memang nya kau mau kekasih mu ini diambil orang."

"Apa? Siapa memang nya yg mau dengan mu jika bukan hanya aku?" Ledeknya.

"Yaakkk.... Percaya diri sekali kau menyebalkan aku membenci mu ish...."

"Aku juga mencintai mu"

"Sudah sana cepat mandi, jangan lupa membuat sarapan dan makan lah dengan lahap hm, a-aku aku merindukanmu."

Tut..tut....

Belum sempat membalas kalimat manis itu, kekasihnya sudah memutuskan panggilan secara sepihak seperti kebiasaan nya jika sedang tersipu.

"Ah, kenapa Kyungsoo semakin hari semakin menggemaskan sih? aku jadi ingin cepat cepat pulang dan memeluk nya jika begini." ucap nya sambil menahan senyum.

Kyungsoo menatap layar ponsel nya sejenak, pasca memutuskan sambungan telepon nya dengan sang kekasih, dada nya kembali sesak ingatan nya kembali pada saat dimana ia dijamah orang lain. Perasaan bersalah dan ragu kini mulai menghantui pikiran nya. Apakah ia masih layak dengan kekasih nya sekarang? Setelah apa yg Kyungsoo lakukan di belakang nya? Apakah Kekasihnya akan memaafkan semua nya setelah tahu ia sudah tidur dengan orang lain lebih tepat nya dengan boss nya sendiri?.

Memikirkan pertanyaan pertanyaan itu membuat Kyungsoo semakin merasa bersalah dan kotor. Apa ia benar sejalang itu? Toh ini bukan murni kesalahan nya, Jika saja ia tidak begitu mabuk hal ini tidak mungkin menimpa nya.

Kyungsoo mengusap wajah nya kasar menghela nafas panjang mencoba berfikir tenang, dari pada memikir kan semua kemungkinan gila itu Kyungsoo lebih memilih melupakan nya dan menganggap seperti tidak pernah terjadi sebelum nya.

HESITATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang