Satu

926 83 5
                                    

.
.

"Byun,,, Apa yg kau lakukan disini ? klien mu sudah menunggu dari tadi." Ucap seseorang atau lebih tepatnya sepupu yg sekaligus merangkap menjadi sekretaris nya.

"Dan astaga ada apa dengan kaki mu huh? ya Tuhan Byun apa kau bisa tidak sehari saja tidak membuat ku...." Ucapan nya harus rela terpotong oleh teriakan nyaring bossnya yg saat ini terlihat seperti ingin memakan orang hidup hidup.

"Yaak.. yakk.. Apa kau tidak melihat kondisi ku sekarang dan kau malah datang mengomeli ku hah ? Suruh tunggu sebentar aku akan keruangan meeting 5 menit lagi setelah mengobati kaki ku." kesalnya sambil melenggang pergi meninggal kan jongdae yg misuh misuh sendiri di tempatnya.

"Aah yampun.. selalu saja berteriak..  kalau bukan karna aku menumpang mencari kekayaan dari nya sudah ku pastikan akan kupatahkan tulang leher nya." ucap nya mengomel.

"Aku mendengar nya Jongdae." Baekhyun menimpali dari kejauhan.

"Ehh,,, Maaf Sajangnim yg terhormat."

Jongdae langsung membungkuk cengengesan kemudian ia buru buru pergi sebelum bossnya kembali dan memotong gaji nya bulan ini. Bisa bisa ia gagal membelikan alat make up limited edition kekasih nya, Yg benar saja pikirnya. Bisa jatuh harga diri seorang Kim Jongdae yg tampan parnipurna ini.
                            

 ***

Sedangkan di  tempat lain pria yg sedari tadi memegangi bokong nya sambil mengomel tidak jelas sangat terlihat kacau. Bahkan semua orang tau bagaimana rapi nya seorang Do Kyungsoo tapi melihat penampilan nya sekarang yg terlihat berantakan orang orang di sekeliling nya menatap aneh ditambah lagi pria itu terus mengumpat dengan kata kata kasar dari bibir tebal nya.

"Kyungsoo yaa,,,"  teriak seseorang dari kejauhan dan Kyungsoo sangat hafal siapa orang itu.

"Ada apa dengan bokong mu, huh? Ah.. aku tau kau pasti rolling rolling dengan pacarmu semalam yaa.." Ucap Luhan mengejek.

"Ohh,, lihat ada apa dengan pakaian mu hari ini huh ? Apa kau habis berkelahi dengan anjing tetangga lagi? " Tambahnya.

Sumpah Kyungsoo sedang dalam kondisi marah kesal dan perasaan berkecamuk lain nya dan haruskah dia meladeni celotehan dari teman sekantornya ini yg sayang nya dia adalah sahabat baiknya.

"Luhan ssi,, bisakah kau diam hari ini aku sedang dalam mode ingin memakan orang." Ucap nya dengan mata yg melotot ke arah Luhan. 

"Oke baiklah aku akan diam."  Luhan menurut dan mengikuti dari belakang sabahatnya itu.

Bagaimana pun laki laki bermata rusa itu sudah sangat hafal sahabat nya jika sudah menggunakan bahasa formal seperti saat ini sudah di pastikan ia harus benar benar dalam kondisi diam jika tidak mau dalam kondisi yg membahayakan hidupnya,

Bercanda Kyungsoo tidak seseram itu, bahkan dia terlihat menggemaskan jika saat marah seperti itu. Terkecuali kalian bicara langsung di hadapan nya kalau kyungsoo itu menggemaskan. Pasti dia akan menolak keras. Entah mengapa laki laki berbibir tebal nan seksoy itu menolak imut padahal manusia seluruh dunia juga sadar bagaimana keimutan seorang Doh Kyungsoo.

"Apa pacarmu sudah pulang ? kalau tidak bagaimana mungkin kau terlihat kesusahan berjalan sambil memegang bokong mu seperti saat ini." celoteh Luhan yg masih ingin tahu apa yg sebenarnya terjadi dengan sahabatnya ini.

Kyungsoo tidak menjawab ia sibuk mengerjakan pekerjaan nya. Merasa tidak ada jawaban Luhan mengoyangkan lengan Kyungsoo dengan pulpen dengan cara menunjuk nunjuk nya.

"Yaakk,, apa kau juga tuli sekarang huh?" Tambah nya berbisik. Seketika tatapan horor  Kyungsoo muncul. Luhan tersenyum konyol, sudah menjadi hobi nya mengganggu kyungsoo yg dalam mode diam seperti sekarang ini.

"Kenapa aku harus selalu duduk bersebelahan dengan mu tidak di kampus semasa kuliah dan sekarang di kantor juga" Kyungsoo menjawab kesal tanpa menoleh.

Kyungsoo harus menerima fakta bahwa Luhan adalah orang terberisik di hidup nya saat ini. Ia dan Luhan memang sangat dekat, mereka bersahabat semenjak sekolah menengah pertama,

Mereka bahkan kuliah di kampus yg sama dan setelah lulus ia di kejutkan dengan Luhan yg juga ikut memasukan lamaran nya di perusahan yg bergerak dalam bidang Advertising itu tanpa di sengaja, dan ajaib nya mereka berdua di terima dan dipasangkan sebagai patner kerja. Benar benar definisi sahabat sejati bukan.

"Oh ayolah Kyungsoo jawab aku. apa jangan jangan kau benar benar berkelahi dengan anjing tetangga lagi?" Ucapnya terlihat begitu yakin.

Ingat kan Kyungsoo untuk menenggelam kan Luhan di sungai Han setelah sepulang kerja nanti. Sahabatnya ini tidak akan berhenti jika rasa ke ingintahuan nya belum terbayarkan.

Kyungsoo menghembuskan nafas kasar, mengingat kejadian buruknya tadi pagi.

"Ini semua gara gara laki laki berambut cokelat brengsek itu" murkanya dengan wajah yg masam. Kyungsoo masih ingat jelas bagaimana laki laki berambut cokelat itu menabrak nya secara tidak etis pagi tadi.

"Laki laki berambut cokelat? Siapa? kau kenal di mana?"  Luhan mulai tertarik. Pasalnya kyungsoo benar benar sempurna sialnya hari ini pikirnya.

"Tidak, dan aku tidak akan pernah mau mengenal nya, tapi aku sempat menghadiahkan sebuah injakan maut dikaki nya sebelum pergi." ucapnya dengan smirk diwajah bulat nya.

"Bagaimana bisa,?  kenapa kau menginjak nya mungkin saja dia tidak sengaja."  Luhan tentu nya tidak kaget dengan kebrutalan sahabat nya ini. Tapi ini dengan orang yg tidak dikenal. Demi celana dalam Icing, Luhan merinding mendengar nya.

Kyungsoo mendadak murka setengah mati bagaimana mungkin sahabatnya ini membela laki laki yg jelas jelas tidak ia kenal.

"Yaakk,, Luhan ssi kau sedang membela siapa huh?  Apa kau tau posisi ku tadi pagi. Jatuh mengenaskan di depan umum dan yg paling menjengkelkan, aku harus rela mengejar bus ke kantor hingga membuat pakaian ku kacau seperti ini." Ucap nya ber api api

"Iya iya maaf, padahal kan aku sudah menawarkan berangkat bersama tadi pagi padamu, tapi kau menolak nya mentah mentah."  Luhan mendadak misuh misuh sendiri melihat kelakuan Kyungsoo yg ajaib menurutnya.

"Tapi sepertinya impas kan, dia menabrak mu dan kau menginjak kaki nya, ahh.. aku sangat yakin dia pasti meringis kesakitan sekarang. Anjing tetangga yg berkelahi dengan mu waktu itu saja langsung mati berhadapan dengan mu." ucapnya Yg langsung di hadiahi sebuah jitakan di jidat oleh Kyungsoo.

Luhan hanya meringis mengelus jidat nya yg merah.
Sedang kan kyungsoo kembali fokus pada kerjaan nya.

Kuharap aku tidak bertemu dengan laki laki brengsek dan angkuh itu lagi monolognya dalam hati.









HESITATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang