HESITATE

Tujuh belas

"Baekh.."

Suara Jongdae nyaris tak Baekhyun gubris dalam waktu yg lama paska mengetahui sebuah fakta yg menohok hati nya, hingga akhirnya tepukan pelan di pundak berhasil mengembalikan kesadaran nya.

"Dae, apa aku tak salah dengar, Kyungsoo sudah mempunyai kekasih!" Baekhyun masih menatap lurus keluar jendela kaca kantor nya, mencoba untuk menutupi guratan kecewa di wajah dengan senyuman paksa. "Ia bahkan tidak pernah memberitahu ku, Kyungsoo dia...."

"Baekh,, kau benar benar mencintai nya, maksud ku lihat dirimu kau bukan seseorang yg mudah jatuh cinta kan?." Potong Jongdae miris.

"Tadi nya aku sempat mempunyai pikiran yg sama dengan mu, tapi kemarin adalah jawaban nya." Pria bermarga Byun itu Kembali membawa pandangan nya pada Jongdae. "Aku ingin memiliki nya, aku ingin MERAMPAS NYA! Jongdae." Baekhyun sedikit menegaskan di akhir kalimat.

Jongdae sedikit meragukan Baekhyun pada awal nya, namun melihat bagaimana frustasi nya sepupunya saat ini, ia kembali menarik keraguan nya dan beralih menyakini nya.

Baekhyun sudah benar-benar jatuh terlalu jauh pada pesona Kyungsoo.
Masih segar di ingatan nya bagaimana Baekhyun menjadi gila dalam semalam hanya karena mengetahui Kyungsoo sudah memiliki kekasih.

Tak ada yg bisa ia lakukan, ia tak mungkin menjerumuskan Baekhyun terlalu dalam pada niat nya yg ingin merampas kebahagiaan seseorang.

Bagaimana jika Kyungsoo tidak membalas perasaan nya dan malah berubah menjadi membenci Baekhyun.

Baekhyun seharus nya bisa menahan nya, akan sangat susah memisahkan hubungan yg sudah terjalin lama, ditambah lagi hubungan kedua nya sempat dalam kondisi jarak jauh, sampai pada akhir nya kedua nya mampu melewati nya dengan mudah. Akan semakin sulit bagi Baekhyun mengambil celah di antara nya, pikir Jongdae.

Ini hanya masalah waktu biarlah Baekhyun melewati nya dengan tenang, Jongdae akan berusaha membantu nya keluar dari rasa yg salah. Ia takut rasa cinta Baekhyun pada Kyungsoo pada akhirnya berubah menjadi obsesi semata.

Namun semua nya pupus saat Baekhyun mengetahui fakta bahwa Kyungsoo tidak masuk berkerja hari ini dikarena kan sakit.

Tanpa fikir panjang pria kurus itu menyambar kunci mobil nya dan menghilang bak di telan bumi.

Jongdae pasrah bagaimana pun menghalangi orang yg sedang jatuh cinta itu perkara yg cukup rumit.

***

Baekhyun beberapa kali menekan bell rumah Kyungsoo, namun tanda tanda keberadaan sang penghuni rumah belum juga terlihat. Raut wajah nya begitu gelisah.

Sampai Akhirnya daun pintu itu membuka memperlihatkan sesosok pria kecil yg menyembul di balik pintu. Wajah nya sedikit pucat dan jangan lupakan mata nya yg begitu membengkak.

Tanpa persetujuan Kyungsoo Baekhyun menyelonong masuk, ia begitu khawatir setelah melihat kondisi pria nya secara langsung. Di tangan nya ada beberapa obat dan juga bubur yg ia sengaja bawa.

"K-kenapa pak direktur kemari?" Tanya Kyungsoo bingung. Ia menduga jika Baekhyun sengaja menemui nya hanya untuk memastikan ia sedang berbohong sakit atau tidak.

Namun firasat buruk nya tertepis saat Baekhyun memperlakukan nya dengan begitu lembut, tangan nya terjulur menangkup wajah bulat nya yg pucat. Kyungsoo spontan terkesiap penuh dengan kebingungan.

"Panas, kau benar benar demam." Hanya kata-kata demikian yg keluar, selebih nya perlakuan Baekhyun yg begitu manis mampu membuat hati nya menghangat.

Kyungsoo tak mampu berkata dalam sekejap Baekhyun memperlakukan nya seperti bayi, menyuapi nya makan dan setelah itu memberi nya obat pereda demam. Walaupun ia sempat menolak tapi Baekhyun orang yg begitu gigih, Padahal Kyungsoo sama sekali tak terpikirkan untuk merawat tubuh nya sendiri paska berakhir nya hubungan cinta dengan sang kekasih.