Sebelas

450 49 7
                                    

.
.
.

Aku menggeliat dari tempat tidur ku yg nyaman, sebelum benar benar kesadaran ku kembali aku menilik jam digital diatas nakas. Sudah waktu nya mandi dan bersiap siap rupanya. Yah, rutinitas yg sudah aku jalani semenjak 2 tahun belakangan ini dan aku menyukai nya.

Pakaian ku sudah rapi dan perut ku juga sudah terisi, bukan sarapan yg mewah hanya selembar roti bakar tanpa selai kesukaan ku. Kembali mengamati diriku dipantulan kaca "Semangat Kyungsoo untuk hari ini" ucap ku dalam hati. Ini adalah mantra ajaib ku setiap pagi sebelum melakukan aktivitas. Entahlah setelah kepergian orang tua ku rasanya aku tak pernah lagi mendengar ucapan itu selain dari diriku sendiri.

Aku baru saja memasuki mobil ku tapi seperti ada yg aneh, tidak seperti biasanya. Saat aku mengecek kondisi mobil ku, benar ban mobil ku kempes, "sial apanya yg semangat" rutuk ku kesal. Aku terpaksa harus menaiki bus lagi jika begini.

Rasanya keberangkatan bus kali ini agak sedikit lama, Aku mulai merasa bosan menunggu. Mencoba duduk dan memainkan kedua kaki ku hitung hitung menghilangkan rasa bosan. Namun saat aku mendongkan kepala sebuah mobil tiba tiba saja berhenti di depan ku. Aku mencoba memeriksa sekeliling, tidak ada orang selain diriku.

Aku mendadak jadi punya pikiran yg tidak tidak bagaimana jika orang ini akan menculik ku, oke itu terlalu berlebihan. Sedang asik menduga duga, tiba tiba kaca pintu mobil di depan ku sedikit membuka dan memperlihatkan orang yg ada di dalam nya.

"Pak Direktur?"

"Sedang apa cepat masuk" perintahnya.

"T-tapi"

"Aku bilang masuk!" perintahnya lagi. Kali ini dengan sedikit penekanan.

Sumpah jika bukan karena aku berkerja di perusahaan nya atau jika dia bukan anak dari tuan Byun pasti orang ini sudah aku hadiahkan lemparan sepatu. Maki ku dalam hati.

"Kenapa dengan mobil mu?"

Aku terdiam sejenak takut jika dia tau kalau aku barusan sedang mencaci nya dalam hati. Oke itu mustahil kan?

"B-ban nya kempes" ucap ku tergugu

Orang itu tidak menjawab pandangan hanya lurus kedepan. Padahal saat ini dia menjabat Direktur di perusahaan tapi kenapa tidak menggunakan seorang supir? Setiap hari selalu pergi dengan mobil yg berbeda. Ah, enak nya menjadi orang kaya. Omong omong, Pria ini jika di lihat dari arah samping lumayan juga. Tanpa sadar Aku terus menatap nya tanpa berkedip. Sial nya orang itu malah menyadari nya.

"Menikmati ketampanan ku hm?" Ucapan nya cukup membuat ku salah tingkah dan malu bukan main. Aku juga bisa merasakan pipi ku memanas sekarang.

Kenapa tiba tiba orang ini mendadak narsis sih. Tapi kata tampan itu memang benar juga. Aku jadi kembali teringat saat dimana kejadian itu terjadi, membayangkan saat dirinya memasuki dan mencium ku kala itu. Ah, Pasti dia jauh lebih tampan dan seksi.

Astaga Kyungsoo ada apa dengan otak mu sebenarnya. Tanpa sadar aku memukul kepala ku berniat menghilangkan pikiran pikiran mesum saat ini, Kenapa juga aku kembali memikirkan hal yg memalukan itu.

"Ck... Masih pagi tapi kau sudah memikirkan hal hal yg erotis." ucapnya lagi. Tentu dengan smirk khas, sial nya semakin menambah kadar ketampanan nya.

"TIDAK ! Sama sekali tidak !" Elak ku lantang.

Tunggu sebentar apa orang ini benar benar bisa membaca pikiran. Aku mendadak bergidik sendiri.

"K-kepala ku sedikit pusing tadi." Ucap ku bohong. Aku harus berusaha menyadarkan otak ku yg sedang tidak beres.

HESITATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang