Sembilan

514 61 3
                                    

.
.

"Kyungsoo...." Teriak seorang pria menghampiri dan memeluk Kyungsoo erat.

"Apa kita akan benar benar berpisah sekarang hm?" Tambah nya dramatis.

"Hei..!! lepaskan bodoh, aku bisa kehabisan nafas." Kyungsoo menepuk punggung orang yg memeluk nya secara brutal saat ini.

Kyungsoo benar benar tak habis pikir kedatangan nya untuk berpamitan akan seburuk ini, Orang itu masih tidak mau melepaskan pelukan. Sedangkan Kyungsoo menatap kearah Yixing memelas, memohon pertolangan lebih tepat nya.

"Luu... Lepas kan Kyungsoo kau tidak mau kan berurusan dengan Pak Direktur" Yixing mencoba membantu, dan ternyata cukup berhasil.

"Memang nya kenapa, Kau juga Direktur kan."

Luhan melepaskan pelukan nya kesal ia masih ingin memeluk Kyungsoo lebih lama lagi sebenarnya. Namun niat nya tentu dapat dibaca oleh Kyungsoo. Sebuah pukulan sudah mendarat di kepala nya, siapa lagi jika bukan Kyungsoo pelaku nya.

"Direktur kantor cabang maksud ku." Luhan tersenyum idiot mengelus kepala nya yg nyeri.

"Sudah sudah, Kyungsoo cepat kemasi barang barang mu, ini hari pertama mu berkerja di Kantor Pusat kan?" Yixing mencoba mengakhiri keributan pagi ini.

"Kyungsoo yaa ini bukan berpamitan yg sesungguh nya asal kau tau. Kenapa kau tidak menjawab panggilan ku kemarin?. Padahal kemarin hari yg sempurna untuk menghabiskan hari berpamitan." Luhan kembali menyambar.

"Apa kau masih menganggap kami ini teman mu? Hah..sulit dipercaya."

Yixing hanya memperhatikan Luhan yg terus mengomel tidak terima jika kepindahan Kyungsoo tidak di rayakan seperti keinginan nya.

"Aku tidak bisa, kemarin Sehun mengunjungi ku." Kyungsoo mencoba memberi penjelasan

"Kenapa tidak bilang, kita bisa merayakan bersama adik mu juga" Senyum Luhan nakal.

"Boleh saja, jika kau mau mati di usia muda!" Saut Kyungsoo datar

Setelah selesai mengemasi barang barang nya Kyungsoo baru saja akan meninggal kan kantor lama nya, namun sebelum pergi Yixing menahan nya.

"Kyungsoo... Kau... Tidak terjadi apa apa kemarin kan?"

"A-apa.... k-kenapa harus terjadi sesuatu kemarin?." Kyungsoo gugup apa Yixing tau sesuatu.

"Tidak.. Aku hanya memperhatikan sesuatu yg beda dari mu seperti ada yg kau simpan sendiri, kau benar baik baik saja?"

"Aku baik baik saja hyung seperti yg kau lihat. Mungkin aku hanya sedikit gugup, ini hari pertama ku berkerja tanpa mu dan juga Luhan." Kyungsoo berusaha menjawab dengan tenang.

"Baiklah jaga dirimu disana hm, mungkin aku sesekali akan berkunjung, jika sesuatu apapun itu terjadi padamu ceritakan lah pada ku atau Luhan. Pasti akan sulit untuk mempercayai orang lain dikantor baru mu kan?" yg langsung dijawab dengan anggukan oleh Kyungsoo.

Yixing berusaha menepis semua kekhawatiran nya dengan menepuk ringan punggung pemuda di depan nya, dibalik tingkah konyol dan polos nya, Yixing adalah seseorang yg sangat peduli pada Kyungsoo mengingat ia seorang yatim piatu.

Kyungsoo memasuki mobil nya yg baru keluar dari bengkel dua hari yg lalu. Sebelum pergi ia sempat melihat kearah Yixing yg meninggal kan area parkiran.
Pria itu termenung sejenak dan ingatan pertemuan nya bersama Baekhyun kemarin kembali menghantui nya, entah mengapa semakin menambah rasa malas beranjak dari sini.

"P-pak Direktur?"

"Kyungsoo.."

"Kenapa Pak Direktur kemari?"

HESITATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang