Sembilan Belas

682 49 6
                                    

Raut wajah masam tak terbaca menambah kesan seram pada pria paruh baya yg masih terlihat gagah di usia nya yg tak lagi muda. Gigi nya ikut gemertakan mengetahui fakta yg selalu ia takuti. Park Chanyeol, putra nya telak membohongi nya.

Jari besar nya menekan tombol intercom kantor, menghubungi sang sekretaris untuk memesan sebuah tiket penerbangan ke korea malam ini juga.

"Akan aku seret anak itu kembali pulang dengan tangan ku sendiri."


***


"Kau akan kembali besok?"

"Hum, semua sudah selesai." Pria berperawakan tinggi itu tersenyum getir sebelum kembali meneguk segelas kopi tanpa gula nya.

"Semua yg mana pekerjaan mu atau Kyungsoo?

"Semua nya." Ucap nya menegaskan.

"Semoga setelah ini kau menemukan kebahagian mu." Balas Yixing mencoba memperhatikan arah lain.

Senyum Chanyeol memudar pikiran nya kembali melayang pada satu orang yg selalu menghantui otak nya beberapa hari ini.

"Aku ingin bertemu dengan nya sebelum pergi."

"Kyungsoo?"

Chanyeol mengangguk. "Tolong temani aku untuk berjaga-jaga."

"Apa yg kau takut kan?"

Pria tinggi itu bungkam bahkan semesta tau bagaimana sekarang keadaan hati dan isi pikiran nya.

"Omong-omong soal Kyungsoo, aku tidak tahu apa aku harus memberitahu nya padamu tapi aku rasa ini akan menjadi pertimbangan besar untuk mu."

Chanyeol menoleh pada sahabat nya alis nya saling bertautan tanda tak mengerti.

"Seperti nya Baekhyun menyukai Kyungsoo."

"Baekhyun?"

"Byun Baekhyun anak dari Byun Leeteuk"

Tatapan tak mengerti Chanyeol berubah seketika tak ada yg bisa menjelaskan isi kepala pria jangkung itu. Namun dari matanya, Yixing bisa memastikan ada perasaan marah juga cemburu yg nyata disana.


***


"Kenapa lagi-lagi aku disini." Jari panjang nya bermain pada setir mobil berusaha mengurangi rasa gugup dan juga gelisah.

"Ayolah kau pria dewasa Baekhyun."

Akhirnya setelah melalui perdebatan berat pada diri sendiri, Pria kurus itu mengambil keputusan nya. Detak jantung nya semakin bergemuruh kala kaki panjang nya bertemu pintu rumah sang pujaan hati.

Baekhyun beberapa kali membuang nafas panjang hingga tanpa ia sadari jari nya sudah menekan bell disana, sial nya Kyungsoo datang dan membuka pintu lebih cepat.

Mata bulat pria manis dihadapan nya membola sempurna, bibir tebal itu juga ikut membuka lucu mengetahui keberadaan siapa di balik pintu nya.

Baekhyun tersenyum idiot ingin rasanya menangkup wajah tembam kemudian menabrak bibir membuka itu dengan bibir nya.

Sial...

Baekhyun buru-buru menggelengkan kepala nya biarkan itu ia lanjutkan nanti, tujuan nya bertemu bukan untuk berpikiran mesum tapi untuk menyatakan sesuatu hal yg tidak bisa ditahan lagi.

Benar, semua harus jelas.

"P-pak direktur, Ada apa?"

"Ada yg harus aku bicarakan."

"K-kalau begitu silahkan masuk."

"Tidak, disini saja"

"Huh?"

HESITATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang