Disini lah mereka di tengah lapangan dengan panas terik matahari,mereka di hukum hormat kepada sang bendera merah putih.
" Aduh,panas banget bisa luntur make up gue ni" ucap Tasya yang berdiri disamping Rangga.
" Kak Tasya kan kata guru nggak boleh kesekolah ber make up,kakak kesekolah mau jadi pintar atau mau jadi tante-tante " celetuk Aca disambut gelak tawa dari semua orang. Rangga tersenyum tipis mendengarnya karna dia yang tidak berani atau karna Tasya pacaranya jadi dia tidak mau tertawa seperti yang lain.
" Ha ha ha,gila Lo Ca berani benar Lo ngatain Tasya ha hah ha" ucap Raka tertawa besar.
" Ha ha ha ha,iya mau jadi cabe lo Tasya di sekolah ni?.
pakai make up tebel amat,muka putih leher kuning udah kayak bakwan setengah matang lo" cibir Bella, Tasya yang sudah sangat kesal mendelik tajam pada Aca tapi Aca malah tersenyum tanpa dosa pada Tasya." Sial Lo pada! woi anak kecil sekali lagi Lo ngatain gue...." ucap Tasya terpotong.
" Apa,apaan? mau Lo apaan adek gue? sampai Lo macam-macam sama adek gue lagi! Lo abis di tangan gue!" Laura mengepalkan tangannya pada Tasya. Tasya menaikan satu alisnya tanda menantang Laura.
" Ih sayang belain aku sayang. Kok kamu diam aja sih dari tadi?" Tasya dengan suara manja nya ke Rangga seraya bergelayut manja di lengan Rangga.
" Udah diam Napa! kita udah di hukum mau dapat hukuman tambahan hah?" Kesal Rangga, ia sudah capek matahari yang semakin panas ditambah lagi dengan Tasya yang membuatnya mulai jijik akan kecentilanya.
" Ih sayang kok kamu marah sih? aku ini pacar kamu Loh,masa kamu nggak belain.
Ih kesal" Tasya dengan suara yang dibuat semanja mungkin membuat yang lain makin ingin muntah mendengarnya." WOII!diam napa. Heh Tasya jangan sampai gue sumpel pakai kaos kaki tu mulut Lo!berisik amat" ucap Rio yang dibalas dengan tatapan sinis Tasya ke dia.
Ahkir hukuman mereka selesai mereka tengah duduk di bawah pohon.
" Woi Rendi sini Lo" Rangga memanggil adik kelasnya yang lewat didepan mereka.
" Ada apa kak?" tanya Rendi yang sudah berdiri didepan Rangga dan yang lain.
" Lo beliin gue minum ni, cepetan ya" Rangga menyodorkan uang pada Rendi.
" Maaf kak tapi saya di minta guru ambil buku di perpustakaan,dan harus cepat" Rendi mendorong tangan Rangga dengan sopan. Rangga yang tidak memperdulikan kesopanan Rendi saat menolak yang ia tahu sekarang Rendi sudah membantah perintahnya.
" Lo ngelawan gue, sini Lo" Rangga ingin mencengkram kerah baju Rendi tapi di halangi Aca dengan berdiri didepan Rangga menahan dada Rangga dengan kedua tangannya.
" Ih kak Rangga,nggak boleh gitu kalau kakak haus ayok kita ke kantin lihat ni wajah kakak udah merah keringatan lagi,ayo kita kekantin"Aca menyerkah keringat dikening Rangga.
Rangga hanya diam saat ini membiarkan tangan Aca yang menyentuh seluruh wajahnya juga saat Aca menarik tangannya lau mengikuti Aca yang menggandeng tangannya menuju kantin." WOI TUNGGUIN GUE" teriak Rio pada Aca dan Rangga yang hampir menjauh.
" Wow keajaiban apa ini,baru kali ini si Rangga nurut-nurut aja. Biasanya kan Rangga paling anti dia atur-atur, apalagi sama cewek" ucap Raka kagum dan mengikuti Aca dan Rangga di ikuti reyhan.
" sebenarnya pacar Rangga siapa sih?" tanya Tasya pada Laura.
" Lo ngomong ama gue?" tanya Laura menunjuk dirinya.
" Nggak gue ngomong ama ketek" jawab Tasya kesal.
" Gila Lo ya? cabut ah nanti gue ikutan gila. Bayy cabe" Laura melambaikan tangan ke tasya seraya berlari mengikuti Aca dan Rangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy My Husband
Teen FictionAca harus menggantikan kakaknya yang harus menikah dengan seorang. Laura kakak Aca tidak mau menikah dengan Rangga karna Rangga yang notabene nya seorang playboy sekaligus bad boy. Rangga dan Laura dijodohkan oleh kedua orang tua mereka. lalu apakah...