2

9K 273 3
                                    

" he Lo Aca kan?" tanya Rangga berdiri didepan Aca yang kini sudah berdiri,tidak hanya Aca ketiga temannya juga berdiri karna terkejut akan kedatangan para most wanted disekolah ini.

" Iya kak,dia Aca. Gue Anggi yang ni Ayu yang ini Raya" jawab anggi sambil menunjuk teman-teman nya.

" Gue nanya dia bukan LO!" bentak Rangga, Anggi langsung memasang wajah kikuknya.

" Maaf kak,iya saya aca,dan kakak nggak perlu bentak-bentak teman saya" serkah Aca, walaupun cewe dan tubuhnya yang terbilang mungil tapi Aca tidak ada rasa takutnya dengan pemuda didepanya ini yang memiliki postur tinggi bahkan Aca hanya seleher Rangga.

Semua orang yang ada dikantin kaget karna seorang Rangga si penguasa sekolah ada juga yang berani melawannya. Rangga mengadakan pandangan nya kesemua penjuru kantin saat itu juga semua orang langsung menunduk takut akan tatapan intimidasi dari Rangga. Rangga berfikir kalau saja ini bukan tempat umum pasti dia sudah menampar atau merobek mulut gadis didepannya ini sangking kesalnya Rangga saat ini.

" Berani banget LO BENTAK GUE, PUNYA BERAPA NYAWA LO?"bentak Rangga ke Aca. Aca yang dibentak dan ditatap dengan tatapan tajam yang diarahkan Rangga untuknya seketika takut tapi Aca berusaha melawan rasa takutnya itu.

" Berani lah emang....." Ayu  awalnya mau membela Aca tapi tatapan rangga kearahnya membuat nyalinya ciut.

" he aca nggak boleh kek gitu sama Kakak kelas,harus sopan iya kan kak Rangga?"ucap Ayu yang wajahnya di buat semanis mungkin

" Dasar penjilat!" Raya yang menoyor kepala ayu

" Lo Aca adeknya laura?" tanya Rangga sekali lagi

" Iya,kenapa kak?" jawab aca dengan kegugupan yang ia masih tahan.

" Ni,kasih surat gue ke Laura" Rangga memberikan sebuah surat ketangan Aca dan langsung melenggang pergi.

" Udah Ca,kasih aja,Lo nggak mau kan berurusan lebih jauh lagi sama kak Rangga" Raya coba membujuk Aca. Mengingat bagaimana Rangga tadi tidak mungkin dia membiarkan Aca melawan perintah Rangga.

" Iya ca,lihat aja di tadi kasar banget, pakai bentak-bentak lagi,dasar banci beraninya sama cewe,dasar banciii" kesal Ayu sembari menunjuk-nunjuk kerah Rangga dan teman-temannya yang mulai menjauh.

" Diam Lo.tadi aja sok sok an dasar ayu tak Ting Ting" cibir Anggi

" He he yang mangaap,tadi kan gue takut"jawab Ayu yang sambil cengengesan

Di roftoop geng rangga sedang bersantai sambil menikmati surga duniawi yaitu Rokok sambil menikmati hembusan angin.

" Lo yakin ga kalau Laura akan Nerima lo?"tanya Reyhan

" Yakin lah,gue udah nembak dia dengan kata-kata romantis di surat itu"jawab Rangga

" Si Rangga memang bucin banget sama Laura dari kelas sebelas di suka tapi baru ngungkapin perasaanya sekarang" cibir Rio,kalau dipikir-pikir dari mereka berempat Rangga lah yang paling tampan dan tentu saja paling kaya dengan itu dia bisa menadapatkan gadis manapun tapi sudah satu tahun ini Rangga selalu mengejar-ngejar Laura tapi dengan cara Rangga.

" He ga,Lo tau sendiri kan si Laura itu sebelas dua belas sama lo,Lo nggak takut di selingkuhin atau Lo yang selingkuh waktu pacaran sama dia,terus Lo ditungalin gimana itu?"tanya Raka, mengingat kelakuan sahabatnya yang satu ini.

" Gue ini sempurna banyak cewe yang mau sama gue kalau misalnya gue putus sama dia, gue akan berubah demi Laura,gue yakin Laura mau berubah demi gue" jawab Rangga dengan percaya diri, walaupun sama sama player pasti kalau sudah ada cinta diantara mereka pasti semua akan aman dan tentu saja happy ending.

" Iya in,dah lah bolos aja yok, malas gue Ama pelajaran pak beni bosen" ajak Rio saat mendengar suara bell masuk berbunyi dan pertanda pelajaran yang paling mereka benci yaitu fisika yang diajarkan oleh guru super bawel membuat mereka selalu enggan untuk mengikuti pelajaran itu.

Tang tang tung jam pulang sekolah.

Laura dan aca sudah berada dalam mobil mereka dan menuju pulang.

" Kak,ini ada titipan" aca memberikan sebuah surat ke aca

" Dari siapa?"

" Kak Rangga"

" Ha,beneran Lo?"

" Iya kak,ni"

" Ok makasih" Laura menyimpan surat itu ke dalam tasnya.

Malam harinya keluarga aca s dang melaksanakan malam.

" Laura,kamu mau nggak penuhi permintaan ayah dan bunda kamu " tanya yah Laura yang selesai makan.

" Permintaan apa yah?"

" Ayah sama bunda dulu pernah berjanji dengan sahabat kami,kami akan menjodohkan anak kami bila usianya 16 tahun,dan kamu udah 17 tahun,kamu mau kan?"

" Nggak yah, apaan si ayah kayak zaman Siti Nurbaya aja di jodoh -jodohin,pokonya aku nggak mau,si Aca kan ada"

" Nggak bisa Aca itu lebih muda dari kamu, pokok nya nggak ada bantahan"

Laura menghela nafasnya kasar percuma saja melawan perkataan ayahnya. Dia sangat tahu sifat ayahnya yang sangat mirip sekali dengan ya keras kepala dan tidak mau kalah.

Kalau sudah ada perdebatan antara ayah dan kakaknya Aca yang sebagai pendengar akan diam tidak mau ikut campur.

Badboy My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang