5

7.8K 276 2
                                    

Tak terasa waktu sudah berlalu kini adalah hari pernikahan Laura dan Rangga.

" Kamu udah siap Rangga?"tanya papa Rangga

" Udah pa"ujar rangga

" Ayok kita berangkat"ajak mama rangga

Keluarga Rangga telah sampai dikediaman Laura. Pernikahan Rangga dan laura hanya dihadiri keluaraga dan beberapa kolega bisnis ayah dan papa Laura dan Rangga.

" Assalamualaikum"

" Walaikumsalam"

" Duduk nak,itu penghulunya sudah nunggu"ucap ayah laura

" Iya yah"

" Aca panggilkan kakak kamu"

" Iya yah,bentar" jawab aca

Saat aca memasuki kamar kakaknya terlihat kosong aca memanggil-manggil kakaknya tapi tidak ada sahutan.

" Kak Laura,kak Rangga udah yampe,turun kak disuruh ayah,kak Laura kemana sih dikamar mandi nggak ada,heh ini apa" aca melihat sebuah surat yang tergeletak diatas bantal Laura.

Aca dan ayah ku sayang,aku nggak mau nikah sama si brensek Rangga,dan aku mau dinner sama pacar aku dah semaunya

Laura

Aca langsung panik dan berlari keluar kamar menemui ayahnya.

" Aca,kamu kenapa lari-larian kayak tadi, kakak kamu mana?"tanya ayah aca

" Kak Laura,emm,yah baca ini" Aca menyerahkan surat Laura ke ayahnya.
Ayah Aca membaca surat Laura seketika matanya memerah rahangnya mengeras, orang tua Rangga dan Rangga yang kelihatan curiga mengambil kertas dari tangan ayahnya Aca dan membacanya seketika ketiga orang itu marah besar.

"Ini apa-apaan ini? Dimana Laura sekarang?suruh dia kesini jangan bikin keluarga kami malu!" bentak papa Rangga

" Mas sabar mas,bisa dibicarakan baik -baik" mama Rangga mencoba membujuk papa Rangga

" Baik-baik apa? anak dia sudah merendahkan keluarga kita, anak dia kabur dengan pacarnya dia hari pernikahannya" bentak papa Rangga yang menunjuk ayah Aca,semau orang kaget dan terjadilah keributan Rangga kelihatan syok dan marah.

" Maaf mas,maafkan anak saya"lirih ayah Aca meminta maaf, walaupun sahabat tapi ayah Aca juga sangat menghormati papa Rangga.

" Maaf kata kamu,kamu main-main sana saya hah?"papa Rangga mencengkram kerah baju ayah a6ca

" Udah om,maafin kak Laura dan ayah, Aca juga minta maaf nggak bisa jaga kak Laura"Aca mencoba menenangkan situasi dengan memegang tangan papa tangga yang mencengkram kerah baju ayahnya.

"Kamu mau saya memafkan keluarga kam" tanya papa Rangga ke Aca setelah melepaskan cengkraman nya.

" Iya om hiks hiks" tangisan aca pecah melihat ayahnya yang sudah kecewa dan marah.

" Baiklah,asalkan kamu mau menikah dengan anak saya"tegas papa Rangga membuat Aca syok.

" Apa? Aca o" tanya aca menunjuk dirinya

" Iya nak,nggak ada jalan lain lagi kamu maukan menggantikan kakak kamu?"mama Rangga memohon ke Aca.

" Iya aca,kamu satu-satunya yang bisa buat situasi ini tenang,kamu maukan kan nikah sama kakak aku?" tanya Reina

" Kamu jangan kebanyakan mikir,mau atau tidak?"tanya papa Rangga tegas.

Aca terdiam sejenak memikirkan tawaran papa Rangga barusan. Melirik wajah ayahnya yang sudah sangat kecewa membuat Aca mau tidak mau harus menyetujuinya.

" Iya om,aca mau"jawaban Aca

" Tapi nak," ayah Aca yang protes, ayah Aca tidak mau egois dengan menikahkan anaknya yang masih dibawah umur membuat dirinya sebagai ayah yang kejam kalau sampai itu terjadi.

" Nggak ada tapi-tapian,cepat nikahkan" tegas papa Rangga. Ayah Aca melirik pada Aca yang tersenyum.

" Baik lah"ucap ayah Aca.

Ayah duduk di depan Rangga dan Aca.

" Saya nikahkan Rangga Arselio Adijaya Bin Rendi Adijaya dengan anak perempuan saya Marcha putri Aditama binti Bagas putra Aditama dengan seperangkat alat sholat dan uang seratus juta dibayar tunai" ucap ayah Aca menjabat tangan Rangga

" Saya terima nikahnya Marcha putri Aditama binti Bagas putra Aditama dengan maskawin tersebut dibayar tunai"ucap Rangga

" Bagaimana para saksi?" tanya penghulu

" Sahhh"

Kata sah sudah tersebut kini Rangga dan aca sudah resmi menjadi sepasang suami istri,aca dalam keadaan sedih dan Rangga dalam keadaan marah

Aca mencium punggung tangan kanan Rangga,Rangga mencium kening aca,dan menukar cincin kawin.

" Gila Lo ga,kakaknya nggak dapet,adeknya jadi juga"ucap Rio menepuk-nepuk bahu Rangga.

" Diam Lo tokek,Rangga lagi marah"serkah Reyhan.

"Awas ja Lo Laura,gue akan balas dendam atas penghinaan ini gue nggak pernah malu sebesar ini dan itu semu gara-gara Lo Laura,lihat aja gue akan balas dendam melalui Aca,lihat aja"batin Rangga dengan senyum

"Kenapa jadi kayak gini,bunda, gimana nasip aku kedepannya?"batin aca

Setelah dua jam proses penyambutan tamu ahkirnya dua keluarga ini bisa tenang. Mereka yang sudah berdiri didepan pintu dengan Rangga dan Aca yang sudah menenteng ransel masing-masing.

" Mas maafin Laura ya" ucapan maaf dari ayah Aca

" Sudahlah,ini sudah terjadi,dan ternyata Aca lah jodoh Rangga"ucap papa rangga.

" Rangga kamu jadi sekarang langsung pindah ke apartemen kamu?"ucap mama rangga. Rangga pernah mengatakan pada kedua orangtuanya dan ayah Aca saat dia menikah nanti dia akan tinggal bersama Laura di apartemen nya dan kenyataan memang benar tapi bukan Laura melainkan Aca yang ia bawa.

" Jadi ma, barang-barang aku udah ada di mobil" Rangga melirik tangan Aca yang ia langsung menggenggamnya" ayo Ca" lanjutnya

" Yah,aku pergi dulu kalau kak lauara pulang aku titip salam,Tante om kak Reina aku pamit" aca menyalim satu persatu ayah dan kedua mertuanya.

" Eh kok manggil Tante panggil mama dong sama papa,kan kamu udah jadi mantu kami" ucap mama Rangga menahan pergerakan Aca.

" Eh iya ma,kalau gitu aku sama kak Rangga pamit dulu" ujar Aca tersenyum kikuk

" Woi kak Rangga jagain kakak ipar gue ya" ucap Reina

" Iye bawel lu" ucap Rangga kesal.

Badboy My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang