Selamat membaca. 🙏
"Ku pikir, lima tahun sudah cukup untukku melupakanmu. Tapi nyatanya, saat bertemu lagi dengamu, semua upayaku selama ini terasa sia-sia."
-TitikTemu-
☕☕☕
Pukul sebelas malam kurang sepuluh menit, Nabilla sampai juga di kosannya. Jarak café yang tidak terlalu jauh, cukup menguntungkannya. Waktu yang ia tempuh pun hanya memerlukan lima belas menit saja.
Dahi Nabilla sempat mengkerut saat sepeda motor maticnya memasuki halaman kosan melihat Nino duduk manis pada kursi plastik, teras.
Nino, adalah pangeran kos-kosan putra tunggal Bu Ami, pemilik kosan yang baru berusia dua puluh tahun.
Selama lima tahun terakhir, Nabilla tinggal seorang diri di kota yang juga memliki julukan sebagai kota kembang ini. Sedangkan Wina, sang ibu kembali ke kampung halamannya di Semarang. Dan selama itu juga, banyak sekali hal yang Nabilla pelajari selain belajar hidup mandiri.
"Assalamualaikum, No!" Nabilla mengucap salam setelah helm bogo yang membungkus kepalanya terlepas.
"Waalaikum salam, Teh Bill!" Nino menjawab seraya berdiri di sertai senyum pepsodent yang berduet dengan ciptadent. Bersih bersinar, eh itu sunlight, maaf-
"Kamu ngapain malam-malam masih di sini, No?" kali ini Nabilla bertanya. Ia cukup heran dengan keberadaan pemuda itu selarut ini di kosannya.
"Nino lagi nungguin calon istri Nino pulang kerja, Teh," cetusnya, terdengar konyol memang. Tapi ia tidak peduli.
Nabilla hanya tersenyum tipis sambil menggeleng-geleng. Tidak aneh lagi dengan celotehan Nino yang melabelinya 'calon istri.'
Mengenal Nino cukup lama, Nabilla sudah menganggap pemuda itu sebagai adik laki-lakinya. Maka, ucapan Nino pun Nabilla anggap hanya gurauan semata.
"Calon istri, calon istri. Kuliah aja dulu yang bener, No!" sergah Nabilla, matanya tepusatkan pada tupperware berwarna hijau stabillo yang berada di atas meja.
"Siap Teh! Kuliah mah, beres, res, res!" katanya dengan menyengir lebar.
"Kamu bawa apa itu?" tanya Nabilla akhirnya.
"Oh, ini Teh Bill, hampir aja lupa." Nino memukul kecil dahinya. "Tadi, Nino tuh, di suruh sama Mimih kesini buat anterin kue. Tapi karena Teh Bill nya belum pulang, ya ... Nino nungguin di sini dari pada bulak balik," jelas Nino panjang lebar lalu memberikan tupperware itu pada Nabilla.
Nabilla membulatkan bibirnya membentuk huruf 'O' dan menerima tupperware tersebut.
"Mimih habis ada acara apa, No? Perasaan, tadi pagi sepi-sepi aja." Nabilla melongok ke rumah Bu Ami yang berada tepat di depan kosannya sesaat.
KAMU SEDANG MEMBACA
TitikTemu
ChickLitKetemu lagi sama mantan? Mungkin itu adalah suatu 'kebetulan' atau 'hal' yang sangat tidak Nabilla inginkan. Namun, sayangnya, suatu kebetulan itu harus Nabilla telan bulat-bulat ketika semesta membawanya bertemu lagi dengan Saka, sang mantan setela...