FANCA | 14

143 19 4
                                    

Sebelum membaca jangan lupa VOTE.
.
.
MAKASIH 1k readersnya.

HAPPY READING

Icha terbangun dari tidurnya ia merasa badannya begitu sakit mungkin efek karena tidur sambil duduk ia menunduk ke bawah melihat wajah damai Fano betapa menggemaskan Fanonya itu ketika sedang tidur.

Icha lalu membangunkan Fano tapi nihil sang empu tidak juga bangun dari tidurnya.

Ada ide cemerlang yang terlintas di otaknya ia menjepit hidung Fano menggunakan jari jempol dan juga telunjuknya tetapi nihil sang empu tidak bangun juga.

"Kak Fano tidur atau mati sih," Batin Icha.

"Susah banget dibanguninnya, mana mukanya pucat banget lagi udah kayak mayat." Icha menelan salivanya.

Ia menatap ke sekeliling, "kok aku jadi takut ya."

Icha mengangkat kepala Fano lalu mengambil bantalan sofa sebagai bantal Fano ia ingin mencari sesuatu untuk membangunkan Fano.

Benda yang dicari sudah berada di genggamannya. Benda apa yang pertama kali terlintas di pikiran kalian? Kalau kalian mikir benda itu adalah toa right kalian betul.

Icha menarik nafas panjang lalu menyimpan toa pas ditelinga Fano.

"KAK FANOO BANGUUUN!" teriak Icha, suaranya mengelegar ke seluruh ruangan.

Tetapi hasilnya apa kalian mau tau? Sang empu masih belum bangun ia masih tidur nyenyak entah apa yang ia mimpikan.

Karena sudah capek berkali-kali ia bangunkan Fano dari meneriakinya pake toa, teriak di telinganya meguncangkan tubuhnya dan masih banyak lagi.

Icha berjalan ke arah kamar mandi lalu melihat muka bantalnya di cermin setelah puas memandang mukanya ia membasuhnya menggunakan tanah eh ralat air maksudnya.

Setelah itu ia melapnya menggunakan handuk habis itu duduk di meja rias menyisir rambutnya lalu memakai bedak bayi lalu beranjak turun ke bawah untuk menyiapkan sarapan.

Sekarang icha sedang berada di dapur setelah membersihkan ikan hasil mancing Fano dan juga papa saatnya sesi menggoreng.

Icha tidak begitu mahir dalam bidang memasak tapi kalau cuma goreng ikan sabilah.

Ia memanaskan minyak setelah dirasa sudah panas ia langsung menaruh ikannya ke dalam wajan berisi minyak pelan-pelan jangan dilempar nanti malah kena minyak panas. Dahlah pokonya gitu malas aku jelaskan secara detail intinya Icha lagi menggoreng ikan.

Setelah selesai menyiapkan semua makanan ia letakkan di atas meja makan ia menengok ke arah tangga tidak ada tanda-tanda Fano, ia pun memutuskan untuk naik ke atas.

Pas ia buka pintu hasilnya nihil kagak ada orang yang ia dengar cuma percikan air.

Cklek

"Aaaa kak Fano ngapain cuma pake handuk doang," kaget Icha.

Fano memutar kedua bola matanya, "pertanyaan bodoh," gumam Fano yang masih bisa didengar oleh Icha.

"Maksud kak Fano apa?" tanya Icha dengan suara pelan.

Fano berdecak," kalau orang pakai handuk itu berakti habis?"

FANCATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang