FANCA | 16

125 15 0
                                    

Makasihh wee 2k readersnya 😭💜

HAPPY READING

Sekarang mereka berdua sudah berada di taman, tetapi karena ada Fano, Icha bukan pergi ke sembarang taman. Karena mereka sekarang berada di atas rumput hijau yang ditumbuhi berbagai macam bunga. Mulai dari bunga berwarna merah, putih, kuning, ungu serta merah muda tapi Icha tidak tahu namanya.

"Wah, kak disini bunganya banyak banget," kagum Icha.

Fano menoleh ke arah Icha lalu tersenyum, "kamu suka?" tanya Fano.

Icha mengangguk cepat, "banget."

Ia berlari ingin memetik bunga yang begitu cantik, berwarna merah muda lalu menghirupnya.

"Kamu jangan lari nanti kamu jatuh," teriak Fano di belakang tapi dihiraukan oleh Icha.

"Ck, kayak gak pernah pergi ke taman bunga." decak Fano lalu berjalan ke arah Icha.

Mata Icha mulai berair, "hiks, maksud kak Fano apaa." isak Icha dengan suara bergetar.

Fano gelagapan, "haha, enggak kok bukan gitu maksud aku."

"Kak fotoin dong," pinta Icha.

"Nih orang moodnya napa dah." batin Fano.

"Mana hp kamu," pinta Fano.

Icha menyodorkan handphonenya ke lalu Fano mundur beberapa langkah.

"Hitung," ujar Icha agak teriak.

Fano berjongkok ala-ala fotografer, "Satuu, duaa, tii-gaa."

CKREKK

"Mana coba Icha liat,"

"Nih," Fano menyodorkan handphone icha.

"Gak bagus! Gimana sih kak, liat nih kok aku mangap,"

"Hah?" Bingung Fano.

"Nih coba liat aku mangap," ujar Icha sambil cemberut.

Fano mengambil handphone Icha dan melihat hasil cekrekkannya ia menggaruk tekuknya yang tidak gatal.

"Kamu yang salah, orang aku udah hitung kamu malah mangap,"

"Kakak nyalain aku?" Tanya Icha.

Fano menegguk salivanya, "Eh, bukannya gitu,"

"Bukan gitu trus gimana hah?"

"Iya aku salah ckrek tadi gak usah marah napa,"

"Siapa?"

"Kamulah masa aku."

"Nanya,"

"Serah orang ganteng ngalah,"

"Emang kak Fano ganteng?" tanya Icha dengan satu alisnya terangkat.

Fano mengangguk, "Kalau aku gak ganteng mana mau kamu sama aku,"

FANCATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang