HAPPY READING
Tepat di hari jum'at, pernikahan Icha dan Fano berlangsung di sebuah gedung bertingkat. Di sini ada keluarga besar Fano dan Icha serta rekan kerja kedua ayah mereka.
"Saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan saudari Aisyah Ramadhani binti Bagas Pratama dengan maskawin seratus juta dolar dan seperangkat alat sholat dibayar tunai," ujar penghulu tegas.
"Saya terima nikah dan kawinnya Aisyah Ramadhani binti Bagas Pratama dengan maskawin tersebut dibayar tunai." lantang Fano.
"Bagaimana para saksi sah?" tanya penghulu sambil menengok kanan kiri.
"Sah!!" ucap mereka serempak.
"Alhamdulillah, kalian sekarang sudah resmi menjadi suami istri." ujar penghulu.
Icha merintihkan air mata bahagia ia sekarang sudah menjadi istri tidak terbayang dipikirannya menikah muda huh.
"Ih cengeng banget sih aku." batin Icha sambil mengelap air matanya menggunakan tisu.
Icha menyalimi tangan Fano lalu dibalas kecupan di keningnya. Sekarang ia merasa malu baru kali ini ia dicium oleh laki-laki selain ayahnya.
"Selamat ya nak, semoga pernikahan kalian selalu bahagia," ucap bunda sambil memeluk Icha erat.
"Hiks, hiks, bundaa." tangis Icha di pelukan bunda.
Bunda melerai pulakannya, "udah, jangan nangis sayang." kata bunda.
"I-iya bun." isak Icha.
Mama mendekat lalu tersenyum hangat ke Icha, "Kasih mama cucu yang gemas ya sayang," ujar mama.
"Iya ma, pasti."
Icha terkekeh dalam hati, bisa-bisanya dia mengatakan itu.
Kedua mempelai pun berjalan menuju panggung dan duduk di kursi untuk menyalimi tamu-tamu yang hendak mau pulang.
Sekarang mereka sudah berada di kamar hotel, huh hari ini sungguh melelahkan.
Setelah selesai mandi dan berganti baju, mereka sekarang sedang sibuk dengan pekerjaan masing-masing Fano sibuk dengan laptopnya dan duduk di kursi entah apa yang ia lihat di sana sedangkan Icha yang sedang tengkurap sambil memeluk chiki dan tak lupa laptop di depannya apalagi yang ia lakukan selain nonton drama. Hari ini ia sedang menonton film put your head on my shoulder, ceritanya bikin baper banget. Dracin satu ini yang diperankan oleh Lin Yi itu membuat kaum hawa meronta-ronta menahan uwuphobia.
Hari ini mereka akan pindah ke rumah baru yang sudah diberikan oleh orang Fano sebagai hadiah pernikahan.
Mereka masuk ke dalam rumah ternyata rumahnya rapi tidak seperti yang mereka pikirkan rumah yang berdebu dan rumah di depannya ini juga sudah lengkap dengan perlengkapannya tinggal masuk aja the best emang.
Icha masuk ke dalam dan menyimpan kopor yang sempat ia pegang ke dalam genggaman Fano, kurang ajar emang.
Ia merebahkan tubuhnya di atas sofa, biarkan ia di sini dulu. Fano yang melihat ia mengehela nafas lalu beranjak ke kamar.
Jam di dinding, menunjukkan pukul setengah satu siang itu artinya Icha terlelap hampir tiga jam.
Ia merenggengkan tubuhnya lalu menguap, "hooaam."
Icha menggeliat menyusesuaikan cahaya lampu, ia tampak sedikit kaget saat merasa asing dengan tempatnya sekarang ini.
"Oh iya, aku udah nikah." ucapnya sambil tersenyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
FANCA
Teen FictionHai! Siapa coba orang di dunia ini suka dengan yang namanya 'perjodohan'. Mempunyai ikatan pernikahan tanpa adanya dasar cinta itu bukannya suatu hal yang mudah. Menikah satu kata yang diimpikan oleh banyak orang, tetapi tidak dengan perjodohan. Apa...