FANCA

FANCA | 18

Gak kerasa cerita FANCA hari ini udah 1bulan, makasihh banget yang udah baca dan vote ceritaku loop🖤.
.
.
.
Happy reading

Fano mondar mandir di depan ruang rawat Icha isi pikirannya sekarang adalah apakah anaknya baik-baik saja.

Ceklek

"Gimana dok keadaan istri dan anak saya"

"Emm gini pak istri bapak baik-baik saja tapi mohon maaf bayi yang ada dalam kandungannya tidak dapat diselamatkan akibat benturan yang sangat keras"

"Gak! Gak mungkin dokter salah, anak saya masih hidup" Teriak Fano sampai seluruh mata pengunjung, pasien serta semua orang yang berada di situ manatap Fano Iba.

"Maaf pak, ini juga kesalahan bapak karena tidak menjaga ibu Icha dengan baik"

Bugh

Bugh

"APA MAKSUD DOKTER BILANG SAYA GAK BAIK JAGA ISTRI SAYA HAH?" Tanyanya dengan emosi.

Sedangkan dokter itu sudah terjungkang di lantai. Suster yang melihat itu langsung melerai Fano.

"Mas, jangan buat kegaduhan di rumah sakit"

"DIAM ATAU SAYA PUKUL"

Suster itu pun diam membeku ia tidak mau cuma karena melerai orang berkelahi membuat mukanya babak belur.

Fano masuk ke ruang inap Icha ia melihat wajah istrinya yang terbaring di atas brankar ia bersumpah akan membunuh orang yang telah melukai istrinya dan juga anaknya.

Digenggam tangan Icha lalu dielus dengan lembut "Bener kata dokter tadi aku gak becus jagain kamu" Tanpa sadar air matanya jatuh ke tangan Icha.

Icha membuka matanya ia melihat Fano yang sedang menangis.

"Kak, kakak kenapa nangis" Tanyanya dengan suara agak serak.

Fano menatap Icha lalu menggeleng "Gak aku gak papa, siapa yang lakuin ini sama kamu"

"Angel kak" Cicit Icha Fano mengepalkan kedua tangannya.

"Kak mau duduk"

Fano mengangguk lalu membantu Icha bangun dari tidurnya.

Icha menatap perutnya lalu ia elus "Kak kok perut Icha kayak rata gitu ya" Fano diam tidak menjawab pertanyaan Icha.

"Kak jawab" Lirih Icha.

"Dia sudah pergi"

"Gak! Kakak bohong sama Icha" Teriak Icha.

Fano langsung membawa Icha ke dekapannya. "Tenang ok dia sudah tenang disana"

"Hiks gak mau hiks kak Fano bohong hiks dia masih hidupkan hiks" Isak Icha sambil memukul pelan dada Fano.

Fano tidak bisa melihat Icha seperti ini dia akan balas dendam ke iblis berparas manusia yang telah mencelakai istri dan cabang bayinya.

Mungkin karena terlalu lama menangis Icha sampai tertidur di dalam dekapan Fano, nyaman ya cha makanya sampai ketiduran gitu.

Sekarang yang terdengar hanya bunyi dengkuran halus milik Icha.