Bagian 20

2.2K 265 62
                                    

⚠️AKAN ADA SEDIKIT DRAMA DI PART INI DAN PART SELANJUTNYA⚠️

Happy Reading

Hari ini Farhan sedang mengantar kakaknya belanja di area perbelanjaan yang terletak sekitar tiga kilo dari rumahnya.

Hana berjalan mendekat ke tempat di mana ada berbagai merk susu ibu hamil. Ia mengambil satu box susu hamil dan meletakkannya ke dalam troli yang didorong oleh adiknya.

"Apa lagi ya Han? Ah iya, buah. Kamu ambil pisang, mangga sama anggur terus ditimbang, ya?"

"Iya duduk aja dulu, di situ"

Hana mengangguki perkataan adiknya lalu berjalan ke tempat duduk yang di sediakan di dalam supermarket.

"Udah, mau apa lagi kak?"

"Hmm, apa ya? Udah kayaknya, sama mau beli vitamin sih tapi nanti di luar aja. Kamu gak ada yang mau dibeli, kalau mau beli buat Nara sama Anne ambil aja sekalian"

Farhan menggeleng dengan yakin. Mereka berjalan dan sampai di kasir. Saat meletakkan beberapa belanjaannya di meja kasir, Hana baru teringat ada satu barang yang belum dibeli.

"Han, kakak lupa ambil pengharum buat di kamar mandi. Boleh kamu ambil?"

Farhan mengangguk, "iya sebentar"

Kini Farhan tengah menenteng dua kantung belanjaan milik kakaknya. Mereka berjalan hendak menuju sebuah apotek.

"Ke century ya, beliin kakak vitamin"

"Tadi kenapa gak sekalian?"

"Gak ada tadi, adekku sayang"

"Kakak cari tempat duduk aja, ya? Soalnya Farhan mau sekalian ke toilet, kakak duduk biar gak perlu berdiri sambil bawa-bawa ini, berat"

Hana mengangguk, sekarang matanya menyusuri sudut area perbelanjaan mencari tempat duduk.

"Itu di sana aja deh"

Farhan mengantarkan kakaknya dan meletakkan dua kantung belanjaannya ketika kakaknya sudah mendudukkan diri.

"Jangan ke mana-mana nanti ilang, Farhan gak lama kok"

"Iya, emangnya aku anak kecil apa"

Hana diam sembari menatap layar ponselnya. Ia memasang layar utama dengan foto dirinya, suaminya dan dua anaknya. Mereka mengambil foto sebelum kejadian pertengkaran itu terjadi. Sudah enam bulan sejak dirinya pisah ranjang dengan suaminya. Selama enam bulan pula Hana berusaha hidup dengan baik, walaupun tanpa keluarga kecilnya.

Wanita itu kini merindukan keluarganya. Bagaimana setiap pagi dirinya akan disibukkan dengan anak dan suaminya, bagaimana suaminya merecoki urusannya dengan Keenan, dan suaminya yang terkadang berteriak hanya untuk mencari penjepit dasi atau bahkan dasi itu sendiri. Dan yang paling ia rindukan adalah anak-anaknya, maksudnya anak-anak Fanya yang sudah ia anggap seperti anaknya sendiri.

"Hana"

"Iya?"

Hana menoleh untuk melihat siapa yang memanggilnya. Perempuan itu sedikit terkejut, pasalnya sudah beberapa bulan sejak pertemuannya di pemakaman mendiang ibu Fanya, Hana tidak lagi pernah bertemu dengannya.

"Apa kabar Han?"

Hana tersenyum canggung dan sebenarnya sedikit risih, "Baik"

"Boleh ngobrol sebentar?"

"Silakan Ju"

"Boleh ikut aku sebentar?" 

Juju seraya mengulurkan tangannya mengambil dua plastik di samping Hana. Mau tidak mau akhirnya perempuan itu mengikuti ke mana langkah Juju pergi. Mereka memasuki sebuah kafe yang akhir-akhir ini sering menjadi destinasi para kalangan muda.

TREASURE : Give Me A Chance [Jung Jaehyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang