Bagian 29

1.8K 250 23
                                    

Happy Reading

"Sekali-kali anak itu harus dikerasin, Hana. Bisa-bisanya dia ngomong gitu di depan kamu. Di depan kamu, Hana. Yang udah bertahun-tahun ngurus dia, sayangin dia. Ibu kandungnya ngapain?"

"Nanti biar aku yang ngomong sama dia. Anak itu pasti punya alasan kenapa minta orang tuanya kembali mas"

"Kalau perlu kamu marahin dia, biar gak mgelunjak"

"Udah, mas duduk manis aja di sini. Biar aku yang urus, ya?"

Jeff mengangguki kata istrinya, bagaimanapun keadannya, istrinya itu selalu bisa membuatnya tenang. Entah sejak kapan menjadi seperti itu.

Hana mendekati Jeff dan duduk tepat di sampingnya. Ia mengulurkan tangan membenarkan rambut suaminya yang berantakan. Kemudian memandangi wajah suaminya. Wajah laki-laki berusia 43 tahun itu bahkan tidak menunjukkan penuaan sama sekali. Ia tetap tampan dan gagah.

Kini Hana berjalan menuju kamar anaknya yang terletak di seberang kamarnya. Ia mengetuk pintu sebelum membuka dengan perlahan pintu kayu berwarna putih itu.

"Bunda boleh masuk?"

Awalnya Keenan hanya melirik ibunya dan kembali fokus dengan ponselnya. Beberapa detik baru ia mempersilakan Hana masuk ke kamarnya.

"Kenapa bunda gak marah waktu abang ngomong kayak tadi? Seharusnya bunda marah aja"

"Bunda punya alasan kenapa bunda gak marah, sama kayak abang pasti punya alasan kenapa ngomong kayak gitu"

Keenan semakin menundukkan kepalanya, tidak berani menatap mata Hana. Haruskah ia melukai hati wanita yang bertahun-tahun sudah merawatnya sekaligus memberikan kasih sayang?

"Bunda ingat kejadian 12 tahun yang lalu sebelum mama pergi dari rumah? Waktu itu mama pernah peluk ayah dan bunda lihat itu, benar?"

Hana terkejut, ternyata Keenan mengetahui akan hal itu. Wanita itu masih mengingat jelas tentang malam itu dan reflek menganggukkan kepala.

"Sebelum itu, abang udah tau mama punya rencana jahat. Mama cuma mau manfaatin ayah yang mungkin masih cinta sama mama saat itu. Waktu itu abang masih kecil, di pikiran abang cuma gimana caranya supaya keluarga baru abang gak diganggu sama mama. Dan dengan bodohnya abang buat satu perjanjian sama mama"

"Perjanjian?"

"Waktu itu mama bilang mama akan pergi kalau abang mau janji sama mama. Dan abang udah janji sama mama, janji kalau abang akan bantu mama buat kembali sama ayah. Kalau enggak mama akan ambil adik abang atau bahkan mama akan ngelakuin yang lebih dari itu"

Hana menghela napasnya, ia hendak berdiri.

"Tapi mama udah berubah, bunda"

"Gimana kamu bisa bilang kalau mama kamu udah berubah?"

"Abang selalu komunikasi sama mama tiga tahun terakhir"

"Terus abang mau bunda ikutin kemauan abang itu?"

Keenan mengangguk.

Setelah pembicaraan mereka semalam, Hana belum berbucara sama sekali pada Keenan. Begitupun sebaliknya. Sampai saat ini, sesaat setelah bersiap dan rapi, Hana keluar dari kamar hendak memastikan anak-anaknya, di susul Jeff di belakangnya.

Di saat bersamaan, Keenan baru saja keluar dari kamar dengan berbalut celana berwarna krem dan atasan hitam, ditambah dengan topi hitam yang bertengger di kepalanya.

"Kalau udah siap, sekalian kamu panggil adik-adik kamu. Ayo berangkat"

"Abang gak ikut, ada urusan"

TREASURE : Give Me A Chance [Jung Jaehyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang