✨Happy Reading✨
Suara tapak kaki terus terdengar. Orang-orang sedang berlalu lalang mengerjakan urusan mereka, ada orang yang kini bingung dengan barang-barang milik mereka dan beberapa orang lainnya sedang tergesa-gesa menuju terminal bandar udara. Hana dan anak-anaknya kini masih berada di crub, tempat di mana orang akan naik atau turun dari kendaraan menuju atau meninggalkan bandar udara.
"Bunda, gimana kalau kita masuk dulu aja?" saran Keenan pada ibunya.
"Enggak mau, Ital maunya tunggu Ayah sampai dulu! Pokoknya Ital gak mau masuk kalau gak ada Ayah."
"Ck. Ital, benar kata abang kita masuk dulu aja. Lagian masih 1 jam lagi kok, ayah pasti sampai sebelum itu. Lea capek! Mau tunggu di lounge aja."
"Hei, hei. Cantik-cantiknya Abang, jangan pada berantem dong. Kita tunggu sampai 20 menit lagi, kalau Ayah belum sampai juga kita masuk. Gimana?"
Keenan sedikit menunduk ketika berbicara kepada adik-adiknya. Senyumnya ia kembangkan sampai membuat garis matanya terlihat seperti sebuah senyuman pula. Adik-adiknya akhirnya menurut, mereka menganggukkan kepala lalu adiknya yang paling kecil kembali mendudukkan diri di atas koper kecil yang ia bawa.
"Abang udah coba telepon Ayah?"
"Udah, tapi gak diangkat. Kayaknya ayah masih di jalan bun, kita tunggu aja."
Di tempat lain, Jeff sedang mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Alasan ia tidak memakai supir di saat seperti ini adalah karena satu hari sebelum keberangkatan mereka, tiba-tiba sang supir meminta ijin untuk pulang kampung karena istrinya sedaang sakit keras dan mereka juga tidak memutuskan untuk mencari supir pengganti maupun berniat untuk menggunakan taksi.
Jeff mengendarai dengan kecepatan di atas 80 km per jam. Ia sedang dalam perjalanan pulang untuk mengambil beberapa berkas penting yang tidak sengaja ia tinggalkan. Beruntung jalanan tidak macet, dengan cepat Jeff sampai di rumahnya dan mengambil berkas itu lalu segera kembali ke bandara menyusul anak dan istrinya.
"Udah 20 menit, kita masuk aja nanti kita tunggu di dalam. Oke? Percaya sama bunda nanti ayah pasti nyusulin kita ke dalam."
Krystal menunduk. Mau tidak mau ia harus mengikuti kesepakatan awal. Kini tangannya bertaut dengan sang ibu, mereka berjalan memasuki bagian terminal bandar udara.
Karena mereka memilih penerbangan dengan kelas bisnis, maka mereka beristirahat sembari menunggu Jeff di lounge.
"10 menit lagi udah boarding, Abang bantu cek barang-barang bawaan ya, jangan sampai ada yang ketinggalan." Kata Hana yang dibalas anggukan oleh anaknya.
"Ayah gimana?"
"Nanti paling ayah nyusul di jam keberangkatan selanjutnya, Ital tenang aja ya."
Jawab Keenan pada adiknya sembari berusaha menenangkan dengan mengelus rambut yang panjangnya sudah hampir sampai ke pinggul dan berwarna hitam milik adiknya yang kini tergerai.
"Itu Ayah."
Tunjuk Alea pada arah samping mereka. Di sana Jeff tengah berjalan menghampiri anak-anak dan istrinya.
Tidak tahu mengapa Hana menghela napas. Sejujurnya ia takut tadi, ia takut terjadi apa-apa pada suaminya, ia selalu takut ketika suaminya sedang tidak di sisinya.
Aéroport Paris-Charles de Gaulle
Setelah menempuh penerbangan selama kurang lebih 18 jam akhirnya mereka sampai juga di Paris.
Kedatangan mereka disambut dengan bunga-bunga yang bermekaran dan pemandangan berwarna hijau. Musim semi sudah berlangsung sejak pertengahan bulan maret lalu. Setelah mengurusi beberapa koper dan bawaan, Jeff segera membawa istri dan anak-anaknya beristirahat di apartemen yang memang sudah ia beli jauh sebelum kedatangannya kemari.
![](https://img.wattpad.com/cover/243651326-288-k524558.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TREASURE : Give Me A Chance [Jung Jaehyun]
Romance[Tersedia di Google Playstore/Playbook] Menikah bukan hanya tentang hidup bersama setelah janji pernikahan diucapkan, tapi juga bagaimana menghadapi apapun bersama-sama dan tidak saling meninggalkan bahkan ketika keadaan terasa begitu melelahkan. Je...