Bagian 17

2K 267 29
                                    

Jangan lupa vote!^^

Happy Reading

"Sini, ayo ke bunda"

"Enggak-enggak, adek ke abang aja!" Keenan tertawa dengan riangnya melihat sang adik yang belajar berjalan dengan tertatih.

"Diam dong kalian, adek kan mau jalan ke ayah"

Menemani Alea kecil bermain sudah menjadi rutinitas Hana dan Jeff sejak dua minggu yang lalu. Bayi itu dapat beradaptasi dengan keluaga Jeff hanya dalam waktu yang singkat. Mereka terlihat seperti keluarga bahagia sekarang, seorang ayah, ibu dan dua anaknya.

Fanya yang baru saja selesai membersihkan diri keluar dari kamarnya hendak menemui buah hatinya. Kini ia berdiri dengan jarak tiga meter di belakang pemilik rumah yang kini tengah duduk di matras yang baru dipasang beberapa hari yang lalu di ruang tengah. Entah perasaan seperti apa yang kini hinggap dalam dirinya, ada sedikit penyesalan yang ia rasakan. Kalau dapat jujur, ia iri.

Begitu Jeff menoleh ke arahnya, dengan cepat Fanya menatap ke arah lain seolah sedang menatap sesuatu. Wanita itu tidak ingin bersitatap dengan Jeff.

"Mmmaa" Alea bergumam seraya mengangkat telunjuknya mengarah pada Fanya.

"Mama!" Keenan memanggil Fanya dan melambaikan tanggannya agar ibunya segera mendekat.

Selama dua minggu pula Keenan mulai dekat dengan ibu kandungnya. Keenan pun kini tidak segan walaupun harus berdua dengan Fanya. Lima hari yang lalu, selama tiga hari berturut-turut Keenan tidur ditemani Fanya dan anaknya.

Setelah Fanya, satu orang lagi ikut bergabung menambah keramaian di ruang tengah. Varo, dengan pakaian rapi keluar dan mendudukkan diri di samping kakaknya. Dengan jahil Varo memasang wajah jahat, ia memelototi Alea ketika tidak ada yang melihatnya dan itu membuat Alea tiba-tiba menangis dengan kencang.

Fanya yang tidak mengerti mulai menggendong anaknya dan menenangkan, namun tangisan bayi itu justru semakin kencang.

Hana yang melihat Varo sedang menjulurkan lidahnya, menyadari dan memukul lengan adik iparnya.

"Jangan iseng! Kamu tuh anak kecil ditakut-takutin gitu"

Dengan wajah tidak bersalahnya Varo tertawa kecil, "bercanda mah, tuh bayi aja yang gak ngerti"

"Bayi disuruh ngerti tuh gimana?! Jangan ngada-ngada ya kamu. Udah ah sana kalian berangkat ke kantor, udah siang" perintah Hana pada adik ipar dan suaminya.

Jeff yang melihat istrinya mengomeli adiknya hanya menahan tawanya, merasa puas. Baginya hal seperti itu adalah hiburan yang sangat menyenangkan baginya. Puas dengan apa yang ia lihat, laki-laki itu menegakkan tubuhnya, ia akan segera pergi ke kantor. Jeff memeluk, mengecup kening dan pipi istrinya sebelum melenggang ke garasi di mana mobilnya berada. Sedangkan Fanya hanya melirik pasangan suami istri yang sedang bermesraan di depannya.

"Keenan, anak mama gak sekolah?"

"Abang. Panggilnya abang ya mama, jangan lupa. Abang enggak sekolah mama soalnya kan libur. Iya kan bunda?"

Hana tersenyum dan mengusap surai anaknya, "iya libur mba, kan hari jumat kemarin baru selesai ujian kenaikan kelas jadi udah libur tinggal tunggu ambil rapor aja"

Fanya hanya mengangguk-anggukkan kepala, merasa kalah telak karena justru Hana lebih banyak tahu tentang anaknya dibanding dirinya.

Sembari menyuapi Alea makan, Hana sedikit berbincang dengan Fanya. Mereka nampak asyik dan tidak seperti seorang istri dengan mantan istri satu laki-laku yang bermusuhan dan saling menjatuhkan layaknya di sinetron, mereka tidak seperti itu.

TREASURE : Give Me A Chance [Jung Jaehyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang