Bagian 22

2.2K 280 42
                                    

Ada yang kangen sama work ini gak sih?huw🥺

Happy Reading

"Kita mau ke mana, bunda?"

"Ke rumah sakit, kan abang bilang pingin ketemu ayah, Lea juga mau ketemu ayah kan?"

"Mawuuu, nda" Alea menjawab pertanyaan yang diajukan oleh ibunya.

Dengan tangannya yang masih bekerja, Hana berusaha terus meladeni celoteh anaknya.

"Abang, boleh minta tolong ambil sepatu adik di situ di dekat meja?"

Keenan mengangguk dan degera berjalan menuju letak yang diberitahukan ibunya.

"Siapa yang sakit, bunda?" tanya Keenan seraya menyerakan sepatu milik adiknya.

Hana diam sejenak sebelum akhirnya membuka suara lagi. Wanita itu kini mulai berjongkok menyetarakan tingginya dengan anaknya. Tangannya terlulur meraih kedua bahu Keenan.

"Bunda bakal bilang, tapi janji abang gak boleh sedih nanti"

Keenan mengangguk.

"Sekarang ayah lagi sakit. Nanti kalau di depan ayah, abang gak boleh sedih, ya? Biar ayah juga gak ikut sedih, oke?"

Sekali lagi, Keenan hanya mengangguk.

"Yaudah sekarang sini peluk bunda" kata Hana seraya merentangkan kedua tangannya.

Keenan menggeleng, "abang gapapa kok, abang kuat"

"Yaudah bunda aja yang minta dipeluk, boleh?"

Tanpa menjawabnya, Keenan sudah memajukan badannya dan memeluk ibunya. Bahkan tangan kecil itu terulur dan menepuk-nepuk punggung ibunya seperti menguatkan.

Hari ke-39 Jeff terbaring di rumah sakit. Awalnya, Hana tidak ingin memberitahu bagaimana keadaan ayahnya pada anak-anaknya. Ia ingin menunggu sampai Jeff bangun terlebih dahulu, tapi ia berubah pikiran ketika melihat anak-anaknya menjadi murung karena terus-menerus mencari ayahnya.

Sampai di rumah sakit, Hana terlebih dulu mendatangi ibunya dan adik iparnya di depan ruang tempat Jeff berada.

"Abang sama Lea juga ikut?" tanya Varo begitu melihat Hana menggandeng Keenan dan Farhan yang sedang menggendong Alea.

Keenan hanya mengangguki pertanyaan pamannya dan segera menatap ibunya.

"Sini abang sama om aja yuk duduk di sini?"

Keenan menggelengkan kepalanya, "abang mau ketemu sama ayah"

"Iya, tunggu sebentar ya abang" Hana menimpali kata-kata anaknya seraya mengusap surai anaknya dengan lembut dan dibalas anggukan oleh Keenan.

"Gimana? Udah ada perkembangan?"

"Nanti kita bicarainnya, sekarang mba antar Keenan aja buat liat ayahnya dulu"

Hana mengangguki kalimat Varo kemudian berjalan ke depan ruangan Jeff yang tidak begitu jauh dari tempatnya berdiri. Wanita itu hanya membawa anak-anaknya sampai di depan ruangan tanpa memasukinya. Mereka berdiri di depan sebuah kaca besar yang mempermudah mereka melihat Jeff tanpa masuk ke ruangan. Kini Keenan tengah digendong oleh Varo, bocak laki-laki itu belum sampai tingginya untuk melihat dari kaca setinggi satu meter itu.

"Ayah tidur bunda?"

"Iya, doain ayahnya cepat bangun ya?"

"Ayah lagi dihukum ya, bunda? Soalnya ayah nakal, ayah pernah buat bunda nangis kan?"

"Hah enggak, kata siapa? Ayah gak pernah nakal. Abang gak boleh ngomong gitu ya? Nanti ayahnya sedih, abang berdoa aja biar ayah cepat sembuh biar bisa main-main lagi sama abang, ya nak ya?"

TREASURE : Give Me A Chance [Jung Jaehyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang