Aku tambahin 1 update-an lagi deh sebelum beberapa hari ke depan gak update..
✨Happy Reading✨
Jeff menarik kenop pintu, melihat keadaan luar. Di luar hujan lebat dan suhunya amat dingin hingga menusuk kulit. Jeff sedikit berlari menuju mobilnya yang berada di halaman dengan kondisi hujan-hujan karena tidak ada kanopi yang melindungi halaman dari terik matahari ataupun hujan.
"Shit!" umpat Jeff ketika dirinya hendak jatuh terpeleset karena lumut di sekitar halaman yang terdapat beberapa tanaman.
Sebelum menjalankan mobilnya, Jeff meraup udara sebanyak-banyaknya. Menengok ke pintu berharap istrinya akan mencegah kepergiannya.
Hujan lebat membuat pandangan jalan dari dalam mobil yang ditumpangi Jeff agak buram. Meski begitu Jeff tetap melajukan mobilnya dengan kecepatan sedikit di atas rata-rata.
Laki-laki itu tidak punya tujuan dan hanya menjalankan mobilnya untuk menenangkan diri. Banyak pertimbangan yang akhirnya menjadi momok di kepalanya. Ia mulai berpikir apa seharusnya dia menceraikan Hana. Bagaimana pun, laki-laki itu tidak ingin menyakiti Hana. Meskipun awalnya ia menikahi Hana dilandaskan permintaan anaknya yang ingin memiliki ibu yang penyayang dan tidak kasar, seperti Hana. Jeff selalu mengingat ucapan anaknya pada saat itu.
"Ayah, Aunty Hana baik, enggak seperti mama yang suka pukul Keenan. Keenan pingin punya mama seperti Aunty Hana. Pingiiiiiinn banget"
Membuat kesalahan bukan berarti tidak mencintai dan bersandiwara bukan berarti hanya bermain-main. Laki-laki itu punya alasan. Satu kali kegagalan baginya adalah sebuah kebodohan dan dia tidak ingin mengulanginya. Ia pernah begitu mencintai namun ditinggalkan.
Siapa mau dihianati, siapa mau diselingkuhi, Jeff pun tidak ingin. Bahkan dua minggu setelah resmi peceraiannya dengan Fanya, mantan istrinya sudah melakukan pernikahan dengan laki-laki pilihannya. Jeff terpukul, sampai pada saat itu dengan bodohnya ia mengambil keputusan yang membuat dirinya dicap sebagai laki-laki brengsek, bahkan oleh Fanya sendiri. Dan akhirnya ia bertemu perempuan yang bisa mengisi segala kekosongannya. Tidak, dia ingin membiarkan orang yang dicintainya kembali meninggalkannya. Namun sayangnya, usahanya menutup rahasia agar tidak ditinggalkan justru berubah menjadi boomerang baginya.
Jeff hampir tidak memperhatikan keadaan jalan. Samar-samar laki-laki itu melihat bayangan sesuatu yang melintas di depan mobilnya.
BRAK!
SSRRRRAAAAKKKK!
Jeff memutar balik kemudinya ketika melihat seseorang hendak menyebrang di tengah jalanan kosong. Membuat mobilnya terbalik dan terseret beberapa meter.
Dengan kondisi mobil terbalik, dada terhimpit kemudi mobil dan kepalanya yang sudah berlumuran darah, Jeff masih memiliki sedikit kesadaran. Bayang-bayang tentang segala kesalahannya satu per satu muncul dan ia benar menyesalinya. Namun beberapa detik kemudian kesadarannya perlahan menghilang.
BRAK!
Hana menjatuhkan telepon yang ia genggam. Lututnya terasa begitu lemas usai mendengar berita yang baru saja ia dengar.
"Hati-hati"
Farhan mengingatkan kakaknya untuk tetap berhati-hati dan berjalan dengan tenang, namun Hana memilih tidak mendengarkannya.
Dini hari Hana sedang berlarian dari tempat di mana mobil yang dikemudikan adiknya terparkir menuju ke ruang Instalasi Gawat Darurat tanpa memedulikan kondisinya yang tengah hamil enam bulan.
Ruangan itu masih tertutup rapat. Hana berjalan ke deretan kursi yang berjajar di depan ruangan. Bukannya, duduk di atas kursi, Hana justru duduk di lantai dan mulai membenamkan wajahnya pada tangannya yang ia lipat di atas kursi. Kini ia tengah menyembunyikan tangisannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TREASURE : Give Me A Chance [Jung Jaehyun]
Roman d'amour[Tersedia di Google Playstore/Playbook] Menikah bukan hanya tentang hidup bersama setelah janji pernikahan diucapkan, tapi juga bagaimana menghadapi apapun bersama-sama dan tidak saling meninggalkan bahkan ketika keadaan terasa begitu melelahkan. Je...