Nisya dan kiano memasuki area sekolah,nisya kemudian turun dari motornya kiano dan mengucapkan terima kasih..
"Kiano,makasih ya"
"Ya sya,aku juga makasih karna kamu udah mau di bonceng sama aku."ucap kiano dengan tersenyum malu
"Ah ada-ada aja lu no,gua masuk duluan ya,"
"Y..Ya sya"gugup kiano,karena ia di senyumin Nisya
"Gue mimpi apa semalem,nisya gue bonceng tadi aaaA gue seneng banget"ucap Januar girang
,,
Tanpa di sadari ada seseorang yang menonton itu semua,kepalanya rasanya mendidih ketika melihat Nisya tersenyum manis begitu pada bocah tengik itu.Ya,dia adalah Januar,yang
sedari tadi sudah mengetahuinya,sejak nisya di bonceng tepat di belakang bocah itu sampai di parkiran sekolah.Januar pun mengejar Nisya,dan ketika sudah dekat , Januar langsung memegang tangan Nisya dengan cepat dan Nisya di bawa-nya ke ruangan pribadinya.
"Ada apa sih kak?,kok tarik-tarik aku gini,kan sakit."
"Kamu yang apa,kenapa kamu tadi berangkatnya sama bocah tengik itu, kamu tuh sudah punya suami,kamu jangan begitu sama laki-laki lain,aku kan sudah bilang sama kamu,kamu nggak boleh dekat,senyum,sama pria lain.aku nggak suka"marah Januar
"Tadi kiano sudah ada di depan pagar rumah kak,dan tadi aku udah coba tolak,tapi kasian kiano-nya udah ada di situ dan udah tungguin aku lama."jelas Nisya
"Oh Jadi itu alasannya,mengapa tadi kamu nggak tungguin aku ,dan kamu malah takut telat berangkat karena udah di jemput bocah itu,iya?"
"Apa sih kak,nggak ada apa-apa.sudah ,aku mau ke kelas dulu"ucap Nisya seraya berjalan keluar dari ruangan Januar,dan tepat di luar pintu,ada Mita
Tepat saat Nisya membuka pintu,mita ternyata pas di depan pintu,
"Loh sya,lu kok ada di sini?, kaget gue liat Lo"
"Oh itu..."baru Nisya akan menjawab pertanyaan Mita,januar tiba-tiba mendahuluinya berbicara.
"Nisya ada urusan sama saya,kamu tidak usah perduli dengan urusan orang lain,sama masuk kelas!!"ucap Januar dengan suara bass-nya
Mita tidak menjawab perkataan Januar,hanya mengangguk saja dan langsung meninggalkan pasutri tersebut.
"Mit,lo mau kemana"ucap mita ingin menggapai tangan Mita,tapi Januar menarik tangannya .
"Urusan kita belom selesai,"
"Urusan apa sih ,kan tadi aku udah bilang ,aku nggak ada apa-apa ya sama kiano."ucap Nisya kemudian berjalan menjauh dari Januar ,atau lebih tepatnya berjalan cepat.
"Sakit banget rasanya hati gue liat itu tadi,semoga aja yang di ucapkan Nisya bener."
.......
Nisya berlari menghampiri Mita yang sedang duduk di kursi taman belakang sekolah,karena Mita sedang bolos masuk kelas.sehingga tidak mengikuti pelajaran pertama,"heh Mita,lu kok tinggalin gua sih tadi."
"Yah mau bagaimana lagi,itu kan urusan suami istri dan gue nggak ada pentingnya juga ada di Deket kalian.,nanti malah gue yang kena' imbasnya lagi"
"iih gue sebel deh mit sama si Janu,cemburuan orangnya ,kan cuma di anterin doang masa' si Janu tadi bilang 'kamu tuh Sudah punya suami ,kamu jangan begitu sama laki-laki lain'"ucap Nisya menirukan perkataan Januar
"Ya bener apa kata suami Lo,lo itu udah nggak boleh dekat sama laki-laki yang bukan suami Lo sya,"kata Mita membenarkan apa yang Januar ucapkan
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Tak Memandang Usia
عشوائي"kamu tuh sudah punya suami !,kamu jangan begitu sama laki-laki lain...." "Nisya apa apaan ini?!,Baju apa yang kamu pakai..." "Siapa laki-laki itu,kenapa dia merangkul kamu sya?!..." "Jangan begitu sya ,Aku nggak suka!?..." Bla..bla..bla..bla..bla ...