Januar masih duduk terdiam di sofa ruang keluarga tersebut,sedangkan Nisya tengah asik menonton televisi yang sedang menayangkan Drakor Dan Reza masih berkutat dengan luka yang ada di wajahnya.
"Kak Reza,apakah masih sakit?"tanya Nisya pada reza.
Nisya pun menyudahi menonton televisi karena Drakornya sudah selesai.
Dan beralih membantu Reza mengobati lukanya."Ya itu sya,auw aduh sya sakit,pelan-pelan"ucap Reza Seraya memegang tangan Nisya yang ada di pipinya karena Nisya menekan pipi Reza yang lebam itu.
"Mangkanya jangan aneh-aneh kak,ini akibatnya"ujar Nisya terus menggerutu.
"Em- kak m-maafin saya,"ucap Januar dengan gugup.
Januar gugup karena dia yang menyebabkan luka di wajah Reza.
' gimana ini?,a-apa kakaknya Nisya mau maafin gue,Tapi kan salahnya dia juga,pakai acara sandiwara segala.'batin Januar.
"Ya,gue maafin,lagian gue yang bertingkah dan gue pantes dapet bogem mentah.Santai aja lah."ucap Reza Seraya berdiri dari sofa tempat duduknya dan berkata kepada Nisya.
" Sya,suami kamu tuh obatin juga,masak kak reza-nya doang sih yang di obatin ,nanti Januar Nya cemburu lagi loh ,oh ya ,Kak Reza ke kamar dulu ya sya,janu.Mau tidur ,capek banget""Hm"jawab Nisya.
"Sya "panggil Januar pada Nisya.
"Hm"
"Kamu bener nggak ada laki-laki lain selain aku kan sya?"tanya Januar seraya menatap mata Nisya.
"Cuma kak Januar aja kak,nggak ada yang lain.tadi kan cuma tingkah kak Reza aja yang bikin ruwet semua"jelas Nisya.
"Dan kiano?,Kalian nggak ada apa-apa kan sya?"Januar dengan raut wajah yang khawatir.
"Nggak ada kak.Cuma kamu dan hanya kamu,kamu kamu kamu pak guruku yang tampan."goda Nisya sembari menangkup kedua pipi Januar dengan telapak tangan kiri dan kanannya.
Januar tersenyum mendengar ucapan Nisya.
"Hati aku tadi rasanya sakiiit banget sya,ketika kakak kamu bilang akan nikahin kamu,dan sekarang aku lega karena semua itu hanya sandiwara,aku hanya takut kamu meninggalkan aku sya ,aku sangat mencintaimu,sangat sangat sangat"ucap Januar dan langsung memeluk tubuh Nisya erat.
"Ya kak,"
________
Malam hari.
22.25 pm"Sya kamu udah tidur??"tanya Januar,dan tak ada jawaban.
Januar tadi dari selesai makan malam sampai sekarang jam 22 , mengerjakan tugas kantor yang menumpuk,tugas yang diberikan papanya.
Dari dulu papanya Januar ingin Januar bekerja di perusahaanya ,tapi Januar memilih menjadi guru dan tak menyangka Januar sekarang telah jadi guru istrinya sendiri,istri kecilnya yaitu Nisya.
Papa Januar bukan hanya punya sekolahan dan dianya jadi kepala sekolah,tapi papanya Januar juga punya perusahaan yang besar dan berkembang pesat.
"Yah udah tidur , gini banget ya hidup gue,Udah punya istri tapi berasa sendiri, gue pengen sekali ngambil hak gue sebagai seorang suami,Tapi gue sadar istri gue ini itu seorang pelajar dan anak murid gue sendiri."ucap Januar merebahkan tubuhnya di atas kasur dan di samping Nisya, yang tengah memeluk Nisya dari samping.
Tanpa Januar ketahui, Nisya dari tadi belum tidur.
" Tapi entah mengapa semenjak kenal kamu sya, seneng banget rasanya,Dan nggak sabar buat milikin kamu,Tapi ketika aku liat foto kamu dengan kiano yang tengah berjalan beriringan di mol ,Hati aku rasanya sakiiit banget sya,dan ada rasa perihNya , Tapi itu tak sebanding Dengan apa yang aku rasakan ketika melihat sandiwara tadi,serasa kepalaku akan pecah ketika mendengar perkataan demi perkataan yang membuat aku tersulut emosi.Tapi aku lega, saat aku tau itu semua hanyalah sandiwara .Nisya teruslah disampingku , tetaplah bersamaku dan akan selalu menjadi milikku" ucap Januar seraya mencium kening Nisya dan mulai terlelap di sampingnya.
'apa gue harus tetap berada di sampingnya?,tapi gue- nggak nggak ,,Apa yang gue pikirin,mulai sekarang gue harus belajar untuk mencintai kak januar'batin Nisya.
......
Cinta
Membuatku gundah
Hati
Membuatku perih
Rasa
Membuatku gelisahTerus Berjuang
Meski banyak rintang
Yang membentang.________¶∆¶_______
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Tak Memandang Usia
De Todo"kamu tuh sudah punya suami !,kamu jangan begitu sama laki-laki lain...." "Nisya apa apaan ini?!,Baju apa yang kamu pakai..." "Siapa laki-laki itu,kenapa dia merangkul kamu sya?!..." "Jangan begitu sya ,Aku nggak suka!?..." Bla..bla..bla..bla..bla ...