"bentar bentar,"
Tamara menautkan alisnya melihat Erland yang turun dari mobil dan berjalan ke arahnya membuka pintu mobil.
Tamara yang bingung menatap Erland dan mengubah mimik wajahnya bagaikan kata 'ha??'
"turun."
"cuma buka pintu?? gue sendiri juga bisa kali" ucap Tamara.
"gausa banyak cincong ssini gue bantu."
wah anjing ini bukan bantu namanya malah makin nambah penyakit gue.
Tamara berdiri berpengangan pada Erland, begitupun juga Erland yang memegang pinggang Tamara, Erland memposisikan tangan Tamara ke lehernya menjadi pusat perhatian siswa disana.
Rasa senang tersirat di hati karena dirinya bisa dekat dengan salah satu kakak kelas most wanted di sekolah, yang membuat rasa senang Tamara memudar adalah ia takut dibully dan mendapat hujatan dari banyak orang, dan kemungkinan Tamara akan selalu ribut dengan Lisa.
"kak udah gapapa gue bisa sendiri,"
"Kenapa? Karena mereka?" Erland menaikkan satu alisnya melirik sekilas ke arah siswa disana.
"Engakk!"
"Gue anter Lo sampe kelas, habis itu terserah Lo mau kemana."
Tamara tersenyum simpul mendengar tuturan Erland, Erland perhatian juga ya.
Tamara melihat sekitar, menyadari banyak tatap mata yang melihat menjadikannya pusat perhatian entah itu suka tak suka Tamara lihat dari bola mata itu, membuatra risih. Ta
"eh itu kak Erland sama siapa si cocok banget deh daripada sama si kak Lisa mendingan sama yang ini"
"wah soswit banget...."
"haduhh hancur sudah harapanku"
"caper banget tu cewek gatel"
"cantikan kak Lisa"
"gaada cocok cocoknya najis"
begitulah bisikan dari para siswi yang duduk di halaman sekolah ada yang suka dan ada yang tidak, Tamara juga mendengar ada yang menyebut nama Lisa.
menyadari dirinya menjadi bahan gibahan sampai di koridor ia langsung melepas pegangan dari pundak Erland.
"udah gak usah gue bisa jalan sendiri kok lagian kelas gue hampir deket"
ucap Tamara."terserahlah" ketus Erland dan pergi begitu saja.
Tamara menatap punggung kekar Erland yang semakin lama semakin menjauh,
"MAKASIHHH"
teriak Tamara yang masih bisa didengar oleh Erland, melihat Erland yang ingin menoleh Tamara buru buru masuk kelas.
_____________
Erland berjalan melewati koridor dengan tas yang ia selepang pada bahunya, sepanjang koridor banyak siswi yang ricuh memanggil namanya dan membicarakan tentang dirinya tapi Erland tak menaggapi hal tersebut.
setibanya di kelas, ia melempar tas ke kursi dengan santai terus berjalan kearah temannya.
"udah ada yang baru ni kayaknye," ucap Raka menyindir Erland.
Erland tak menanggapi hal tersebut ia langsung duduk tanpa sepatah kata.
"ciee yang berangkat bareng uhuyy," Lucas.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY GUARD
Teen FictionBagaimana jika seseorang sudah terbiasa dengan kehadiran dia, dia yang datang saat kapal Tamara hampir tenggelam, dia temani Tamara berlayar, dia yang selalu ada disaat semua orang menjauhinya entah itu sahabat, hingga orangtua. Dia ajak berbicara...