2.PERTEMUAN SINGKAT.
***
"kasian gua Ama dia"
"ha? maksudnya?" tanya Devan
"bodoh, gampangan, labil"
"iya juga kata Erland mendingan cari Tante Tante aja" kata Raka.
Lucas berdiri dari duduknya memberikan dua jempol kepada Raka "wah ide bagus"
***
sesampainya Tamara di kelas ia berlari menghambur kepada temannya dengan berteriak layaknya orang gila "AAAAAAAA REPAAA JEJEE!!"
Jeje dan Reva saling menatap melihat tingkah Tamara yang berteriak tak karuan tak biasanya seperti ini pasti ada sesuatu.
"Je... liat tu sahabat kamu kumat," kata Reva
Jeje menatap Tamara dari atas sampe bawah dengan raut wajah jengkel "bukan sahabat gue," ketus Tamara lalu, kembali terfokus pada buku bukunya.
Tamara yang mendengar ucapan Jeje lansung terdiam memberikan tatapan tajam. "untung gue lagi seneng kalo nggak dah gue pites lu,"
"seneng kenapa....??" Reva menatap Tamara dengan raut wajah bertanya.
merasa pembahasan yang menarik Tamara mendekati meja mereka, menempati tempat duduknya yang berdekatan dengan Jeje Reva."tadi gue abis ketemu sama--" baru membuka suara Tamara terdiam ia hampir lupa bahwa sahabatnya Jeje menyukai Devan, apalagi kalo Tamara sampai menceritakan kejadian saat Devan mengacak rambutnya itu akan membuat Jeje tak senang.
"Ketemu sama siapa, Tamara?"
"Napa si ra, jangan bikin orang penasaran deh.." kesal Jeje.
"Hehe ngak ngakk,, tadi gue dikasi makanan Ama putri lumayan kan gratis,"
"Ga jelas. gilaa, lo.".
***
Bel pulang berbunyi. siswa-siswi berbondong-bondong keluar dari area sekolah tapi lain halnya dengan Tamara ia tidak langsung pulang dikarenakan harus menaruh buku di meja guru, Tamara diminta tolong untuk membawakan semua buku ke kantor mau tak mau ia mengantarkan setumpuk buku tersebut.
Jeje dan Reva sudah pulang duluan Tamara memaksa mereka agar tidak perlu menemaninya, ia tidak mau merepotkan.
Berakhirlah Tamara yang mengantarkan sendirian. Ia melewati koridor sekolah sambil melirik ke kelas kelas yang ia lewati sudah tak berpenghuni membuat suasana terkesan horor. sunyi, hanya suara kicauan burung yang terdengar membuat Tamara merasa tenang, entah kenapa ia nyaman dengan suasana seperti ini. Tamara bernyanyi mengisi kesunyian.
Cause I'm in a field
of dandelion
Wishing on every one that you'll be mine, mine
And I see forever in your eyes
I feel okay
when I see you smile, smile
Wishing on dandelions
all of the time
Praying to God that one day you'll be mine
Wish----BRUKK!
(✯ᴗ✯)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY GUARD
Teen FictionBagaimana jika seseorang sudah terbiasa dengan kehadiran dia, dia yang datang saat kapal Tamara hampir tenggelam, dia temani Tamara berlayar, dia yang selalu ada disaat semua orang menjauhinya entah itu sahabat, hingga orangtua. Dia ajak berbicara...